Pages

Rabu, 18 September 2013

siswa istimewa 1- Loci

saya senang sekali mengajar dan bekerja sebagai tim psikologi di sekolah. ada banyak pengalaman yang saya dapatkan disini. saya sangat bersyukur, Allah memberikan kesempatan pada saya untuk bertemu dengan segalanya di sini. segalanya?? iya segalanya. rekan kerja yang unik, siswa yang lucu, ruangan yang membesarkan hati, dan lain sebagainya.

saya sangat menyenangi pekerjaan ini. saya dituntut untuk berpindah-pindah lokasi sekolah dalam seminggu. ya, sekolah tempat saya bekerja memiliki tiga gedung. gedung utama di jalan diponegoro, gedung kedua di cisangkuy, dan gedung ketiga di jalan badak singa. 2 hari dalam seminggu saya bekerja di lokasi diponegoro. 1 hari di lokasi cisangkuy. 3 hari di lokasi badak singa. dalam pekerjaan ini, saya tidak hanya mengurusi siswa siswi yang normal. akan tetapi ada siswa siswi saya yang istimewa yang harus saya pantau setiap hainya.

sebenarnya sekolah telah menyediakan seorang pedagog untuk mengurusi secara teknis siswa siswi saya yang istimewa ini. tapi dalam konsep, program, dan tahapan teknis, saya juga harus terlibat. saya memantau perkembangan mereka dari laporan yang dibuat oleh pedagog.

tadi pagi, ketika saya masuk ruangan, saya melihat pedagog sedang melakukan terapi motorik halus pada siswi istimewa saya. biasanya kami menggunakan bola pilates untuk melenturkan ketegangan tubuhnya. nama siswi saya ini adalah loci. lucu ya namanya. ya, itu nama samaran yang baru aja saya buat. :p

selain motorik kasar, siswi saya ini juga membutuhkan terapi wicara. loci harus sering diajak berkomunikasi untuk melenturkan otot-otot yang berperan ketika seseorang berbicara. dulu, loci mengalami kesulitan dalam berbicara. sekarang, alhamdulillah ada kemajuan pesan dalam komunikasinya.

loci adalah siswi istimewa saya yang Allah takdirkan memiliki keterbatasan pada motoriknya. ia lumpuh. tangan dan jarinya kaku. saat terapi wicara berlangsung, ia bercerita tentang kondisinya. ia bercerita bahwa sebelum ia dilahirkan, ibunya pernah melahirkan seorang anak laki-laki. anak ini sering sakit-sakitan. pada usia 5 bulan anak ini meninggal dunia. tidak lama setelah anak ini lahir, ibunya diserang penyakit kaki gajah. setelah sembuh, ibunya hamil lagi. saat usia kandungan masuk bulan ketujuh, ibunya melahirkan. ibunya mengira bahwa ia hanya mengandung satu bayi di dalam perutnya. sesaat setelah bayi pertama lahir, dokter mengatakan, "bu, belum selesai, masih ada satu bayi lagi". ibunya kaget. 15 menit kemudian bayi kedua lahir. bayi itu adalah loci. dalam waktu 15 menit ternyata loci sudah meminum banyak air ketuban.

setelah semua proses berjalan dengan lancar, dokter berkata lagi, "bu, kedua anak ibu sudah dilahirkan, tapi maaf, kondisi salah satu anak ibu begini begini begini". ibunya kaget dan mau tidak mau menerima kondisi anaknya. dalam perkembangannya, loci selalu mengalami keterlambatan dalam memenuhi tugas-tugas perkembangan dibandingkan kakaknya. ehya, sebelum itu, sesaat setelah dilahirkan, mereka berdua harus dirawat di dalam inkubator selama 3-4 bulan.

saya belajar banyak dari loci. ia tidak pernah merasa sedih atau marah dengan kondisinya saat ini. ia sangat menyadari bahwa dirinya berbeda dari teman-temannya yang lain, tapi ia tetap bersemangat. dari ceritanya yang panjang, saya menangkap bahwa ada seorang dokter yang menginspirasinya dan mengajarkannya untuk selalu bersikap positif terhadap kondisinya. 

0 komentar:

Posting Komentar

Rabu, 18 September 2013

siswa istimewa 1- Loci

Diposting oleh Vivin Uswatun Hasanah di 00.07
saya senang sekali mengajar dan bekerja sebagai tim psikologi di sekolah. ada banyak pengalaman yang saya dapatkan disini. saya sangat bersyukur, Allah memberikan kesempatan pada saya untuk bertemu dengan segalanya di sini. segalanya?? iya segalanya. rekan kerja yang unik, siswa yang lucu, ruangan yang membesarkan hati, dan lain sebagainya.

saya sangat menyenangi pekerjaan ini. saya dituntut untuk berpindah-pindah lokasi sekolah dalam seminggu. ya, sekolah tempat saya bekerja memiliki tiga gedung. gedung utama di jalan diponegoro, gedung kedua di cisangkuy, dan gedung ketiga di jalan badak singa. 2 hari dalam seminggu saya bekerja di lokasi diponegoro. 1 hari di lokasi cisangkuy. 3 hari di lokasi badak singa. dalam pekerjaan ini, saya tidak hanya mengurusi siswa siswi yang normal. akan tetapi ada siswa siswi saya yang istimewa yang harus saya pantau setiap hainya.

sebenarnya sekolah telah menyediakan seorang pedagog untuk mengurusi secara teknis siswa siswi saya yang istimewa ini. tapi dalam konsep, program, dan tahapan teknis, saya juga harus terlibat. saya memantau perkembangan mereka dari laporan yang dibuat oleh pedagog.

tadi pagi, ketika saya masuk ruangan, saya melihat pedagog sedang melakukan terapi motorik halus pada siswi istimewa saya. biasanya kami menggunakan bola pilates untuk melenturkan ketegangan tubuhnya. nama siswi saya ini adalah loci. lucu ya namanya. ya, itu nama samaran yang baru aja saya buat. :p

selain motorik kasar, siswi saya ini juga membutuhkan terapi wicara. loci harus sering diajak berkomunikasi untuk melenturkan otot-otot yang berperan ketika seseorang berbicara. dulu, loci mengalami kesulitan dalam berbicara. sekarang, alhamdulillah ada kemajuan pesan dalam komunikasinya.

loci adalah siswi istimewa saya yang Allah takdirkan memiliki keterbatasan pada motoriknya. ia lumpuh. tangan dan jarinya kaku. saat terapi wicara berlangsung, ia bercerita tentang kondisinya. ia bercerita bahwa sebelum ia dilahirkan, ibunya pernah melahirkan seorang anak laki-laki. anak ini sering sakit-sakitan. pada usia 5 bulan anak ini meninggal dunia. tidak lama setelah anak ini lahir, ibunya diserang penyakit kaki gajah. setelah sembuh, ibunya hamil lagi. saat usia kandungan masuk bulan ketujuh, ibunya melahirkan. ibunya mengira bahwa ia hanya mengandung satu bayi di dalam perutnya. sesaat setelah bayi pertama lahir, dokter mengatakan, "bu, belum selesai, masih ada satu bayi lagi". ibunya kaget. 15 menit kemudian bayi kedua lahir. bayi itu adalah loci. dalam waktu 15 menit ternyata loci sudah meminum banyak air ketuban.

setelah semua proses berjalan dengan lancar, dokter berkata lagi, "bu, kedua anak ibu sudah dilahirkan, tapi maaf, kondisi salah satu anak ibu begini begini begini". ibunya kaget dan mau tidak mau menerima kondisi anaknya. dalam perkembangannya, loci selalu mengalami keterlambatan dalam memenuhi tugas-tugas perkembangan dibandingkan kakaknya. ehya, sebelum itu, sesaat setelah dilahirkan, mereka berdua harus dirawat di dalam inkubator selama 3-4 bulan.

saya belajar banyak dari loci. ia tidak pernah merasa sedih atau marah dengan kondisinya saat ini. ia sangat menyadari bahwa dirinya berbeda dari teman-temannya yang lain, tapi ia tetap bersemangat. dari ceritanya yang panjang, saya menangkap bahwa ada seorang dokter yang menginspirasinya dan mengajarkannya untuk selalu bersikap positif terhadap kondisinya. 

0 komentar on "siswa istimewa 1- Loci"

Posting Komentar