Pages

Senin, 18 Januari 2016

Mama Sayang Aeshameru :) :)

Aeshameru sayang, dulu sebelum aeshameru lahir, mama masih berpikiran bahwa arti sayang itu adalah dimanja, dilembut-lembutin, dituruti segala keinginan, dan segala hal yang unyu-unyu. Disisi lain, mama juga tau bahwa ada marah, keras, dan sejenisnya dalam rangka sayang. Meskipun sampai detik ini mama masih suka lemes kalau dimarahi dan dikerasi. 

Iman kerdil mama pernah bertanya, kenapa sih Allah memberikan cobaan dan ujian kepada para nabi dan orang beriman dengan sebegitu besarnya. Allah bilang dalam Al-quran bahwa Allah mencintai mereka, tapi kenapa konsekuensinya begitu menyakitkan?
Coba perhatikan, muslim minoritas yang mendapat siksaan, muslim di palestina yang hidup di bawah desingan peluru. Allah bilang Allah cinta. Tapiii.....
Harusnya kalau Allah cinta, Allah memberikan segala kenikmatan di dunia. Kejayaan, kekuatan. Astaghfirullah.. Begitu lah nak jika iman kerdil, jika ilmu masih kurang..

Setelah Aeshameru lahir, banyak yang berubah dari kehidupan mama. Merawatmu, menggendongmu yang semakin hari semakin bulat, semuanya melelahkan nak. Ah, punggung ini rasanya mau copot. Tapi ajaib!! Rasanya semakin hari hormon oksitosin itu semakin membanjiri otak mama, membuat mama semakin menyayangi aeshameru. Semakin ingin agar aeshameru mendapatkan semua yang terbaik dalam standarnya islam. Mama ingin aeshameru menjadi anak yang kuat, tangguh, mandiri, cerdas, berakhlak, dan bertakwa tentunya. Semua itu agar aeshameru menjadi hamba Allah yang terbaik nak. Agar yang aeshameru dapatkan bukan hanya kenikmatan dunia, tapi yang lebih kekal nak, kenikmatan akhirat, syurga.

Nak, untuk menghasilkan semua itu tentu aeshameru harus melalui banyak proses. Mungkin aeshameru akan merasa sakit, kecewa, bahagia, sedih, dan berbagai macam emosi lainnya. Mama perhatikan banyak orang nak, hampir tidak ada atau mungkin jarang sekali ada anak yang mandiri jika orang tuanya memanjakannya, menuruti segala kemauannya, menyediakan segala kebutuhannya. Oh, mama tidak ingin melakukan itu nak. 

Mama menyayangi aeshameru, sayang. Sangat memyayangimu nak. Tidak memanjakanmu bukan berarti tidak menyayangimu dan hanya membentakmu. No, na'uzubillahi mindzalik. Doakan mama dan papa agar bisa mendidikmu dengan baik yaa nak..

Dari sini, iman kerdil mama belajar nak. Jika mama sebagai manusia biasa yang begitu menyayangi anaknya tidak ingin memanjakan aeshameru yang bisa membuat aeshameru menjadi tidak baik. Apalagi Allah yang maha Penyayang nak. Sayangnya mama ke aeshameru, hanya sebutir pasir atau mungkin kurang dari itu jika dibandingkan sayangnya Allah pada para nabi dan orang-orang beriman.  Dari sini mama belajar nak, benarlah, jika Allah menguji para nabi dan orang-orang beriman agar iman mereka menjadi semakin kuat, tidak letoy.

Jadi, benarlah nak, ketika Allah menguji kita, baik dengan kelapangan atau kenikmatan, itu tandanya Allah sayanh pada kita. Allah ingin kita mengupgrade keimanan kita sehingga kita bisa bertemu dengan Allah di syurga nanti, inshaa Allah.

Nak, sungguh, tidak ada satupun yang keliru atau tidak sesuai dengan logika dari ajaran Allah. Hanya saja, iman kita yang kerdil, ilmu kita yanh kurang yang membuat hati kita tertutup dan enggan menerima kebenaran.
Nak, doakan mama dan papa yaa, agar kami bisa menjadi orang tua terbaik di mata Allah. 


Unlimited love for u, my baby girl :) :) :)


Senin, 18 Januari 2016

Mama Sayang Aeshameru :) :)

Diposting oleh Vivin Uswatun Hasanah di 06.11 0 komentar
Aeshameru sayang, dulu sebelum aeshameru lahir, mama masih berpikiran bahwa arti sayang itu adalah dimanja, dilembut-lembutin, dituruti segala keinginan, dan segala hal yang unyu-unyu. Disisi lain, mama juga tau bahwa ada marah, keras, dan sejenisnya dalam rangka sayang. Meskipun sampai detik ini mama masih suka lemes kalau dimarahi dan dikerasi. 

Iman kerdil mama pernah bertanya, kenapa sih Allah memberikan cobaan dan ujian kepada para nabi dan orang beriman dengan sebegitu besarnya. Allah bilang dalam Al-quran bahwa Allah mencintai mereka, tapi kenapa konsekuensinya begitu menyakitkan?
Coba perhatikan, muslim minoritas yang mendapat siksaan, muslim di palestina yang hidup di bawah desingan peluru. Allah bilang Allah cinta. Tapiii.....
Harusnya kalau Allah cinta, Allah memberikan segala kenikmatan di dunia. Kejayaan, kekuatan. Astaghfirullah.. Begitu lah nak jika iman kerdil, jika ilmu masih kurang..

Setelah Aeshameru lahir, banyak yang berubah dari kehidupan mama. Merawatmu, menggendongmu yang semakin hari semakin bulat, semuanya melelahkan nak. Ah, punggung ini rasanya mau copot. Tapi ajaib!! Rasanya semakin hari hormon oksitosin itu semakin membanjiri otak mama, membuat mama semakin menyayangi aeshameru. Semakin ingin agar aeshameru mendapatkan semua yang terbaik dalam standarnya islam. Mama ingin aeshameru menjadi anak yang kuat, tangguh, mandiri, cerdas, berakhlak, dan bertakwa tentunya. Semua itu agar aeshameru menjadi hamba Allah yang terbaik nak. Agar yang aeshameru dapatkan bukan hanya kenikmatan dunia, tapi yang lebih kekal nak, kenikmatan akhirat, syurga.

Nak, untuk menghasilkan semua itu tentu aeshameru harus melalui banyak proses. Mungkin aeshameru akan merasa sakit, kecewa, bahagia, sedih, dan berbagai macam emosi lainnya. Mama perhatikan banyak orang nak, hampir tidak ada atau mungkin jarang sekali ada anak yang mandiri jika orang tuanya memanjakannya, menuruti segala kemauannya, menyediakan segala kebutuhannya. Oh, mama tidak ingin melakukan itu nak. 

Mama menyayangi aeshameru, sayang. Sangat memyayangimu nak. Tidak memanjakanmu bukan berarti tidak menyayangimu dan hanya membentakmu. No, na'uzubillahi mindzalik. Doakan mama dan papa agar bisa mendidikmu dengan baik yaa nak..

Dari sini, iman kerdil mama belajar nak. Jika mama sebagai manusia biasa yang begitu menyayangi anaknya tidak ingin memanjakan aeshameru yang bisa membuat aeshameru menjadi tidak baik. Apalagi Allah yang maha Penyayang nak. Sayangnya mama ke aeshameru, hanya sebutir pasir atau mungkin kurang dari itu jika dibandingkan sayangnya Allah pada para nabi dan orang-orang beriman.  Dari sini mama belajar nak, benarlah, jika Allah menguji para nabi dan orang-orang beriman agar iman mereka menjadi semakin kuat, tidak letoy.

Jadi, benarlah nak, ketika Allah menguji kita, baik dengan kelapangan atau kenikmatan, itu tandanya Allah sayanh pada kita. Allah ingin kita mengupgrade keimanan kita sehingga kita bisa bertemu dengan Allah di syurga nanti, inshaa Allah.

Nak, sungguh, tidak ada satupun yang keliru atau tidak sesuai dengan logika dari ajaran Allah. Hanya saja, iman kita yang kerdil, ilmu kita yanh kurang yang membuat hati kita tertutup dan enggan menerima kebenaran.
Nak, doakan mama dan papa yaa, agar kami bisa menjadi orang tua terbaik di mata Allah. 


Unlimited love for u, my baby girl :) :) :)