Pages

Selasa, 03 Desember 2013

Perasaan merasa berdosa

Induk Kemaksiatan

Imam Ibnu Al-Qayyim Rahimahullah berkata, “Induk semua kemaksiatan, bagi kecil maupun besar, adatiga. Pertama, keterikatan hati dengan selain Allah, yang tidak lain adalah syirik. Kedua, menuruti dorongan emosi, yaitu dzalim. Ketiga, menuruti kekuatan syahwat, yang tidak lain adalah berzina.

Target akhir keterikatan hati dengan selain Allah Ta’ala adalah syirik dan mengklaim ada Tuhan baru selain Allah Ta’ala. Target akhir menuruti dorongan emosi adalah membunuh. Dan, target akhir menuruti kekuatan syahwat ialah zina. Ketiga hal itu disebutkan Allah Ta’ala secara bersamaan di ayat berikut,
Surat Al-Furqon 68
“Dan orang-orang yang tidak menyembah tuhan lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah kecuali dengan alasan yang benar, dan tidak berzina.” (Al-Furqan: 68)

Ketiga induk kemaksiatan di atas punya banyak cabang, yang tidak diketahui mayoritas manusia dan mereka tidak menyadari itu dosa yang wajib ditinggalkan. Di antara manusia ada orang yang perasaannya terhadap dosa telah mati, bahkan terhadap dosa-dosa besar sekalipun. Ia sama sekali tidak menganggap dosa besar sebagai dosa besar. Itulah hati yang telah ditutup dengan sumbatan. Akibatnya, hati itu tidak punya nurani dan perasaannya mati, hingga tidak dapat merasakan apa-apa.

Akrab dengan Kemungkaran

Barangkali, sebab utama problem tidak merasa berdosa pada orang tertentu ialah karena akrab dengan kemungkaran, sebab terlalu sering dikerjakan. Hal ini persis dengan keakraban kita dengan makhluk-makhluk Allah yang besar, seperti langit, apa saja yang ada di dalamnya, bumi beserta apa saja yang ada di atasnya, sebab kita sering melihatnya. Kita baru merasa heran saat mendengar seseorang mendarat di bulan. Kita juga langsung heran ketika ada temuan-temuan baru. Tapi, kita lupa pada sesuatu yang lebih hebat dari temuan-temuan manusia, sebab kita terbiasa melihat makhluk-makhluk Allah itu. Dosa-dosa juga seperti itu jika terlalu sering dikerjakan. Hati menjadi akrab dengannya dan tidak lagi memungkirinya. Inilah yang paling ditakutkan Abu Al-Hasan Az-Zay-yat Rahimahullah. Ia berkata, “Demi Allah, aku tidak peduli dengan banyaknya kemungkaran dan dosa. Yang paling aku takutkan ialah keakraban hati dengan kemungkaran dan dosa. Sebab, jika sesuatu dikerjakan dengan rutin, maka jiwa menjadi akrab dengannya dan jika jiwa telah akrab dengan sesuatu maka jiwa itu jarang tidak terpengaruh dengannya.”

Tidak Merasa dihukum Allah

Yang lebih berbahaya dari sikap akrab dengan kemungkaran ialah sikap tidak peduli dengan hukuman, hingga sampai taraf tidak merasa apa yang dialami sekarang sejatinya hukuman atas dosa yang telah dikerjakan. Mari kita dengar penuturan Ibnu Al-Jauzi Rahimahullah tentang orang yang sampai pada tahap ini, “Ketahuilah, ujian paling besar ialah merasa aman tidak akan mendapatkan siksa setelah mengerjakan dosa. Bisa jadi, hukuman datang belakangan. Hukuman paling berat ialah seorang tidak merasakan hukuman itu, lalu hukuman merenggut agama, memberangus hati, dan jiwa tidak punya kemampuan memilih dengan baik. Di antara efek hukuman ini ialah tubuh segar bugar dan seluruh keinginan tercapai.”

Contoh lainnya ialah seseorang sudah sekian lama tidak mengerjakan shalat Shubuh berjama’ah dan ia menganggap biasa dosa ini (tidak shalat Shubuh berjama’ah). Ia merasa hatinya tidak sakit dan tahan bantingan menghadapi derita dosa ini. Padahal, generasi pertama Islam mengunjungi sebagian dari mereka yang tidak shalat Shubuh berjama’ah. Barangsiapa sampai pada taraf tidak merasa mendapatkan hukuman dosa, maka kondisinya mengkhawatirkan. Sebab, bisa jadi, itu menjadi cikal bakal “kejatuhan” diri-nya dan bukan mustahil ia kembali ke jalan kesesatan. Menurut Ibnu Al-Qayyim, itulah “pembunuhan”. Lebih lengkapnya, Ibnu Al-Qayyim berkata, “Dosa itu luka dan bisa jadi menyebabkan kematian.”

Generasi Sahabat Khawatir Kebaikan mereka tidak Diterima Allah

Ada aspek lain yang amat diperhatikan generasi pertama Islam dan jarang di antara kita yang sampai pada tahap ini, yaitu khawatir kebaikan mereka tidak diterima. Tentang generasi tabi’in, salah seorang dari mereka, Al-Hasan Al-Bashri, berkata, “Aku pernah berjumpa dengan orang-orang yang lebih menghindari hal-hal yang dihalalkan Allah daripada upaya kalian menghindari hal-hal yang diharamkan Allah. Aku juga pernah bertemu orang-orang yang lebih takut kebaikan-kebaikan mereka tidak diterima Allah daripada ketakukan mereka kepada kesalahan-kesalahan mereka.”

Itulah generasi terbaik yang tidak akan pernah ada lagi untuk kedua kalinya. Mereka tidak seperti kita, yang hanya shalat malam beberapa raka’at dan berin-fak dengan beberapa keping uang recehan, lalu mengira sudah berbuat banyak!

Hati yang Hidup

Generasi pertama Islam orang-orang yang berhati hidup, hati mereka sulit dikotori, dan cinta dunia ga-gal merusak perasaan berdosa yang mereka miliki. Salah seorang dari mereka selalu ingat satu dosanya selama empat puluh tahun dan merasakan dampak-nya. Ubaidillah bin As-Suri meriwayatkan perkataan salah seorang generasi tabi’in, Al-Qudwah bin Sirin, yang berkata, “Aku tahu dosa apa yang membuatku dililit hutang. Empat puluh tahun yang silam, aku berkata kepada seseorang, ‘Hai orang bangkrut’.”

Tidak ada seorang pun yang sanggup ingat dosa yang telah terjadi empat puluh tahun yang silam, melainkan orang yang dosanya sedikit, lalu mampu menghitungnya. Ketika kisah tersebut diceritakan Abu Ubaidillah bin As-Suri kepada Abu Sulaiman Ad-Darani, lalu Abu Sulaiman Ad-Darani berkata, “Orang seperti Al-Qudwah bin Sirin sedikit dosanya. Karena itu, ia tahu dari mana datangnya. Sedang dosa-dosa-ku dan dosa-dosamu banyak. Oleh sebab itu, kita tidak tahu dari mana datangnya.”

Begitulah, mereka selalu merasa berdosa. Bahkan, mereka mengaitkan dosanya dengan ujian yang menimpanya. Ibnu Al-Jauzi meriwayatkan dari salah seorang generasi salaf bahwa seseorang memaki dirinya, lalu orang salaf itu menempelkan pipinya ke tanah, sambil berkata, “Ya Allah, ampuni dosaku. Karena dosaku, Engkau membuat orang ini berkuasa atas diriku.”

Jika mereka tidak dapat melakukan aktivitas ibadah, mereka merasa itu disebabkan dosa yang telah mereka kerjakan. Abu Dawud Al-Hafri berkata, “Aku masuk ke rumah Kurz bin Wabirah dan mendapatinya menangis. Aku bertanya kepadanya, ‘Kenapa An-da menangis?’ Kurz bin Wabirah menjawab, ‘Pintuku tertutup, kehormatanku ternoda, dan tadi malam aku gagal membaca Al-Qur’an seperti biasanya. Itu semua gara-gara satu dosa yang telah aku kerjakan’.”

Manusia yang Paling Hebat Ibadahnya

Orang-orang seperti di atas pantas digelari asy-syahid dan pakar tafsir, Sa’in bin Jubair, sebagai orang-orang yang paling hebat ibadahnya. Ketika ditanya, “Siapa manusia yang paling hebat ibadahnya?” Said bin Jubair menjawab, “Orang yang merasa terluka karena dosa dan jika ia ingat dosanya maka ia memandang kecil amal perbuatannya.”

Itu orang yang hanya mengerjakan satu dosa. Bagaimana dengan orang yang tidak pernah mengerjakan satu pun dosa dan menangis sebab gagal beramal shalih serta menduga itu disebabkan dosa yang telah dikerjakannya? Bagaimana mungkin dai yang berhati keras dapat disejajarkan dengan mereka? Pantaskah dalam kondisi hati keras itu kita minta kemenangan atas kebatilan?


Senin, 02 Desember 2013

semangat menghapal lagi, vivin :D

senin, 02 Desember 2013
20.00 WIB-di angkot

aku sedang dalam perjalanan pulang, ada sebuah postingan di sebuah grup whatsapp yang aku follow. postingannya berisi tausiyah Ust Abdul Aziz di kajian subuh acara mukhayam Al-Quran. inti dari postingan ini adalah tentang interaksi kita dengan Al-Qur'an. beliau mengatakan bahwa kita harus bersabar dalam membersamai Al-Quran. pasti berat ujiannya, tapi kita harus bersabar dan meminta pada Allah untuk dianugerahi Al Quran ke dalam hati kita. beliau juga mengatakan 'minimal dalam sehari kita berinteraksi dengan Al-Quran selama 3 jam. tidak usah sekali duduk. misal habis qiyamul lail 1,5 jam, sisanya sore dan habis maghrib"

#dziggg

Allah...aku mau deket sama Al-Quran. aku mau ngelanjutin hapalan yang menjadi semakin berat karena akunya nakal. tolong aku ya Rabb..ehmm..Allah, kayanya enak deh kalo aku punya lingkungan yang selalu ngingetin untuk menghapal Al-Quran. 


***


selasa 03 Desember 20130
04.15 WIB-di asrama

subuh yang teduh, murobbiyah aku nanya

mr: vivin gimana hapalannya?
vivin: *senyum senyum malu.. masih belum lanjut lagi teh
mr: *bales senyum aja

ga berapa lama kemudian

vivin: teteh, gimana sih caranya biar kita bisa istiqomah menghapal
mr: kuatin niatnya. udah itu aja. ga ada obat lainnya :)
vivin: ehmm..gt ya teh.. kalau hapalan kita hilang?
mr: biarin aja. teteh pernah hilang hapalan. teteh pernah ga bisa hapal2 satu ayat dalem 2 hari. tapi biarin aja. usahakan beribadah sebagai pecinta, bukan pedagang. sama-sama di nilai ikhlas, tapi beda derajatnya. hapalan itu rizki dari Allah. tugas kita cuma ikhtiar terus berinteraksi dengan Al-Quran. karena niat kita menghapal bukan untuk hapal, tapi tarbiyahnya dan interaksi kita.
vivin: ehm..iya teh..*aku meleleh..pengen lari peluk Al-quran*


***

selasa 03 Desember 2013
06.30 WIB-di Salman

seperti biasa, setiap pagi aku harus ngajarin Bintang les matematika di Salman. tiba-tiba ada seorang teteh-teteh yang nyapa aku. kita kenalan, nama tetehnya teh Linda. setelah kenalan, doi bilang gini 

teh Linda: 'vivin mau ikut program tahfidz? di sini aja. setiap pagi di salman dari jam 6 sampe jam 8'
vivin: mau teh. itu setorannya gimana teh?
teh Linda: terserah aja mau setoran berapapun :) . ohya, boleh minta nomernya vivin?
vivin: boleh teh.. 88326187467832657326
teh Linda: vivin pake whatsapp??
vivin: iya teh
teh Linda: teteh masukin ke grup hapalan Quran ya de.
vivin: oh ada grup nya ya teh? boleh teh.. makasih ya teh..

ga ada kata lain yang bisa aku ucapkan selain subahanallah, alhamdulillah, Allahuakbar.
simsalabim doaku diijabah Allah. apa sih yang susah bagi Allah. baru aja malemnya aku berdoa sama Allah. aku pengen dikasih lingkungan penghapal Quran. Allah kasih. Allah baik banget.
aku langsung inget grup one day one juz. setelah nakal, aku jadi susah tilawah. gabisa lagi 1 juz 1 hari. setelah ikutan grup ODOJ, alhamdulillah jadi semangat lagi. mba-mba nya juga luar biasa banget perjuangannya untuk beresin satu hari satu juz.
Allah, aku bersyukur banget. Allah pertemukan aku dengan banyak orang baik dan shalihah. semoga aku ketularan baik dan shalihah juga. aminn.

Allah, istiqomahkanlah aku di jalan-Mu. berkahilah jalanku menuju-Mu. anugerahilah aku Al quran. aku mau sahabatan banget sm doi, krn Allah suka kl aku sahabatan sm doi. :')


Rabu, 27 November 2013

Allah maunya aku kek apa??

ya Allah, jadikan aku seperti kopi, yang ketika disiram air panas jadi semakin wangi dan semakin lezat. jangan seperti wortel yang lembek atau telur yang mengeras.

dulu aku kira hidup sebagai orang dewasa itu menyenangkan. bisa kemana-mana sendiri tanpa dianterin dan di larang. ternyata menjadi dewasa itu butuh perjuangan. kalo kata pepatahnya mah "menjadi tua itu pasti, tapi menjadi dewasa itu pilihan" :D. dan ternyata, menjadi dewasa itu sangat amat menyenangkan kalau kita bisa bersabar dan bersyukur :)

Allah yang Maha Baik dan Maha Keren ngasih aku PR banget dalam kehidupan. dulu waktu kuliah aku dihadapkan pada ujian kesulitan finansial. kadang mama ga ngirim sampe beberapa minggu yang membuat aku harus memutar otak mencari cara untuk melanjutkan kehidupan di jatinangor. alhamdulillah Allah beri ketenangan dan banyak kenikmatan meskipun uang jajanku terbatas. kadang aku bingung gimana caranya melanjutkan hidup tanpa kiriman. tapi dibalik semua kebingungan itu Allah kasih ketenangan

 jadi salah satu ceritanya waktu itu aku cuma punya uang 5000. aku harus ke bandung dan balik ke jatinangor. logicly, woiiii ngapain ke bandung kalo ga punya uang!!!! tapi ada yang gabisa dijelaskan yang membuat aku harus bolak balik bandung-jatinangor dengan  uang 5000. waktu itu ongkos bandung jatinangor 5000 sekali jalan dengan menggunakan jasa damri yang besar, lambat, berlendir, tapi baik hati itu. jadi kalau bolak balik bandung jatinangor aku harus punya duit minimal 15.000. tapi Allah kasih ketenangan. di dalam hati aku cuma bilang "Ya Allah, aku mau pulang, tapi ga punya duit".

dengan PD nya aku naik ke damri yang baik hati itu. sebelum damri nya jalan, ada seorang ibu yang naik dan duduk di sebelahku. doi ngajak aku ngobrol. lallalalla. singkat cerita, ga lama setelah ngobrol akupun bobo di damri. aku baru bangun di cileunyi. aku nyari bapa2 damri, mau pengakuan dosa, naik damri tapi ga punya uang. belum sempet aku ngomong, bapa damri nya bilang "udah neng, udah dibayarin sama ibu tadi". hoaaaa subahanallah. kek simsalabim. dan hal ini terjadinya ga sekali dua kali. tapi sering *yah krn aku masih kere wkt jadi mahasiswa..hehhe..tapi serius, meskipun gapunya uang, aku tetep tenang dan masih bisa main kemanapun. alhamdulillah Allah Maha Baik

ternyata Allah gamau aku berhenti disana meenn..

Allah kasih lagi kejadian yang bikin jiwa terkuras..hehe..
aku sering banget nanya sama Allah. Allah maunya aku kek apa sih??. Allah, tolong jelasin dan tunjukin aku harus kek gimana. randomly aku buka Al-qur'an.intinya Allah bilang "Allah akan mengganti dengan sesuatu yang lebih baik dari apa yang telah di ambil darimu" *aku lupa surat apanya.

hoaaa...aku nangis. tapi akunya nakal banget. setelah itu aku kembali ke pusaran masalah. aku nanya terus. Allah maunya aku kek apa?? kenapa semua orang bisa dapetin dengan mudah. kenapa aku sulit?? Allah, aku takut gabisa jadi orang yang sabar. aku takut Allah mendapatiku sebagai orang yang ga sabar dalam menghadapi ini semua. jawabannya tau gak apa?? Allah ga jawab apa-apa :)
semakin aku sholat, tilawah, tahajud, rutinin shalat sunnah, dll, semuanya jadi semakin berat dan semakin berat. huh...aku nya aja yang buta dan tuli banget. aku masih belom ngerti Allah maunya apa..

suatu saat murobbiyah aku ngirimin sesuatu:
"...sesungguhnya Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Allah ingin memberisihkan kamu sebersih-bersihnya" (Al-Quran)

aku nangis lagi. *duh maaf ya banyak nangis nya..hehe
singkat cerita, di satu titik aku nemu jawabannya. jawaban dari pertanyaan "Allah maunya aku kek apa?"

Allah mau aku belajar ikhlas tingkat tinggi, bukan sekedar ikhlas pedagang ataupun hamba yang takut, tapi ikhlas pecinta. Allah mau aku ridha sama segala ketetapannya. Allah mau aku sabar dengan kesabaran yang indah, Allah mau aku bersyukur sehingga Allah tambahkan lagi nikmat-Nya. Allah mau membersihkan aku melalui semua sakit yang aku rasa. Allah mau ganti dengan sesuatu yang lebih baik. Allah mau aku jadi orang yang berlapang dada, menerima apa yang sudah Allah gariskan. Allah mau aku jadi akhwat sholehah yang bisa jadi cahaya untuk banyak orang. Allah mau aku belajar banyak hal biar aku bisa ngelahirin anak-anak yang shalih shalihah..

dan sekarang, aku cuma mau 1.. Allah, aku mau Allah ridha sama aku. udah itu aja.

Allah, aku pernah nakal sama Allah. nakal yang nakal banget. aku mau sama Allah lagi. aku mau Allah ridha sama aku. Allah, aku mau lakuin semua yang bikin Allah ridha sama aku.

karena Allah yang Maha Keren mau meng-Keren-kan kita, makanya Allah kasih ujian yang bikin semuanya terkuras..biarin aja berdarah-darah, toh kita bisa berdoa. toh Allah udah janji akan ngasih yang lebih baik :)



Rabu, 18 September 2013

siswa istimewa 1- part 2, Dokter Loci

siswa istimewa saya yang bernama Loci ini sangat mengetahui bahwa dirinya berbeda dari teman-temannya yang lain. ia mencari informasi tentang kelainan yang ia alami. suatu hari yang cerah, ia diajak oleh orang tuanya ke dokter. nama dokternya adalah dokter dobi. *ya, nama dokternya juga karangan saya :D

dokter dobi menjelaskan bahwa loci mengalami permasalahan di bagian otak yang mengurusi tentang motorik. 
" dokter, sebenernya saya sakit apa sih dok?"
" kamu beneran pengen tau tentang penyakitmu?"
" iya dok"
" bagian otak yang mengurusi tentang motorik mengalami permasalahan. tapi kamu tidak usah bersedih. Allah sangat sayang sama kamu"
" iya dok, saya juga sempet nyari tau. sebenernya saya ini sakit apa, saya sempet marah dan ngerasa sedih. Allah maunya apa sih dok?."
" Loci, tidak semua orang yang Allah berikan takdir seperti ini. kita semua tidak bisa memilih takdir. kita semua tidak bisa memilih akan dilahirkan dalam bentuk seperti apa. tapi kita bisa menjalankan hidup dengan baik. ya kita bisa memilih untuk hidup dengan baik atau mati konyol. menurutmu, apa dengan marah pada takdir dan kondisi akan merubah keadaan?"
" iya dok, saya tau bahwa dengan saya marah segimanapun, keadaannya ga akan berubah. dokter, saya gamau mati konyol. itu artinya saya harus hidup dengan baik."

sejak pertama kali bertemu dengan loci, saya merasa bahwa siswa saya ini sangat berbeda. wajahnya bersih dan selalu tampak ceria di kursi rodanya. tadi pagi, ketika terapi berlangsung, saya mengamatinya. ketika ia terlihat akan jatuh, saya refleks menangkapnya. 

" makasih ya kak. sebenernya gapapa kok kak, kalau aku keliatan mau jatuh, ya gapapa jatuh aja. paling rasanya sakit..ga ada rasa lain..hehe"

saya terdiam. mungkin selama ini saya terlalu takut untuk sakit, sehingga saya marah ketika saya jatuh. ya, sesimple itu ia memahami dunia. ada konsekuensi dari setiap pilihan yang kita ambil. mengapa harus marah ketika jatuh, bukankah hanya akan terasa sakit dan ketika kita tahan, sakit itu perlahan pergi. justru rasa marah membuat sakitnya semakin sakit.
 
setelah saya memperbaiki posisi duduk loci, ia melanjutkan cerita tentang dokternya.
" ia kak,saya kagum dengan dokter saya. ia selalu menyemangati saya. ia selalu melarang saya untuk berputus asa. ia selalu meyakinkan saya bahwa Allah sangat menyayangi saya"

***
" Loci, Allah sangat menyayangimu. Allah berikan ujian yang tidak semua orang bisa menghadapinya. jadilah loci yang selalu riang ceria."
" dokter, kenapa dokter begitu baik?"
" loci, bagi seorang dokter, tidak ada yang lebih membahagiakan selain semangat dari pasien. sesakit apapun, dengan keyakinan dan semangat, insha Allah kita bisa hidup dengan baik"

tidak berapa lama setelah percakapan itu terjadi, dokter loci harus pindah kota. mau tidak mau loci harus dirawat oleh dokter lainnya, nama dokternya adalah dokter bido.

kak, waktu pertama kali bertemu dengan dokter bido, beliau bilang " maaf pak, anak bapak sudah tidak ada harapan lagi. andai saja bapak membawa anak bapak dari awal, pasti keadaannya tidak akan seperti ini."
orang tua saya sangat sedih mendengar kata-kata dokter bido. saya biasa aja kak. saya yakin Allah gak salah pilih orang. Allah sayang sama saya. kak, saya belajar bahwa kita tidak boleh memupuskan harapan hidup seseorang.

"mungkin kita tidak ingat pernah melakukan kebaikan pada orang lain, tapi siapa yang akan menyangka bahwa bisa jadi dari kebaikan kita itulah bisa memperbaiki kehidupan orang lain."

siswa istimewa 1- Loci

saya senang sekali mengajar dan bekerja sebagai tim psikologi di sekolah. ada banyak pengalaman yang saya dapatkan disini. saya sangat bersyukur, Allah memberikan kesempatan pada saya untuk bertemu dengan segalanya di sini. segalanya?? iya segalanya. rekan kerja yang unik, siswa yang lucu, ruangan yang membesarkan hati, dan lain sebagainya.

saya sangat menyenangi pekerjaan ini. saya dituntut untuk berpindah-pindah lokasi sekolah dalam seminggu. ya, sekolah tempat saya bekerja memiliki tiga gedung. gedung utama di jalan diponegoro, gedung kedua di cisangkuy, dan gedung ketiga di jalan badak singa. 2 hari dalam seminggu saya bekerja di lokasi diponegoro. 1 hari di lokasi cisangkuy. 3 hari di lokasi badak singa. dalam pekerjaan ini, saya tidak hanya mengurusi siswa siswi yang normal. akan tetapi ada siswa siswi saya yang istimewa yang harus saya pantau setiap hainya.

sebenarnya sekolah telah menyediakan seorang pedagog untuk mengurusi secara teknis siswa siswi saya yang istimewa ini. tapi dalam konsep, program, dan tahapan teknis, saya juga harus terlibat. saya memantau perkembangan mereka dari laporan yang dibuat oleh pedagog.

tadi pagi, ketika saya masuk ruangan, saya melihat pedagog sedang melakukan terapi motorik halus pada siswi istimewa saya. biasanya kami menggunakan bola pilates untuk melenturkan ketegangan tubuhnya. nama siswi saya ini adalah loci. lucu ya namanya. ya, itu nama samaran yang baru aja saya buat. :p

selain motorik kasar, siswi saya ini juga membutuhkan terapi wicara. loci harus sering diajak berkomunikasi untuk melenturkan otot-otot yang berperan ketika seseorang berbicara. dulu, loci mengalami kesulitan dalam berbicara. sekarang, alhamdulillah ada kemajuan pesan dalam komunikasinya.

loci adalah siswi istimewa saya yang Allah takdirkan memiliki keterbatasan pada motoriknya. ia lumpuh. tangan dan jarinya kaku. saat terapi wicara berlangsung, ia bercerita tentang kondisinya. ia bercerita bahwa sebelum ia dilahirkan, ibunya pernah melahirkan seorang anak laki-laki. anak ini sering sakit-sakitan. pada usia 5 bulan anak ini meninggal dunia. tidak lama setelah anak ini lahir, ibunya diserang penyakit kaki gajah. setelah sembuh, ibunya hamil lagi. saat usia kandungan masuk bulan ketujuh, ibunya melahirkan. ibunya mengira bahwa ia hanya mengandung satu bayi di dalam perutnya. sesaat setelah bayi pertama lahir, dokter mengatakan, "bu, belum selesai, masih ada satu bayi lagi". ibunya kaget. 15 menit kemudian bayi kedua lahir. bayi itu adalah loci. dalam waktu 15 menit ternyata loci sudah meminum banyak air ketuban.

setelah semua proses berjalan dengan lancar, dokter berkata lagi, "bu, kedua anak ibu sudah dilahirkan, tapi maaf, kondisi salah satu anak ibu begini begini begini". ibunya kaget dan mau tidak mau menerima kondisi anaknya. dalam perkembangannya, loci selalu mengalami keterlambatan dalam memenuhi tugas-tugas perkembangan dibandingkan kakaknya. ehya, sebelum itu, sesaat setelah dilahirkan, mereka berdua harus dirawat di dalam inkubator selama 3-4 bulan.

saya belajar banyak dari loci. ia tidak pernah merasa sedih atau marah dengan kondisinya saat ini. ia sangat menyadari bahwa dirinya berbeda dari teman-temannya yang lain, tapi ia tetap bersemangat. dari ceritanya yang panjang, saya menangkap bahwa ada seorang dokter yang menginspirasinya dan mengajarkannya untuk selalu bersikap positif terhadap kondisinya. 

Selasa, 10 September 2013

Suka sekali menjadi ibu guru :D

Bismillah..

Alhamdulillah, tanpa terasa sudah 3 bulan saya menjadi ibu guru..hehe.. saya sangat menikmati aktifitas saya sehari-hari sebagai seorang guru. Beberapa orang heran dan bertanya-tanya mengapa saya lebih memilih menjadi seorang guru. Mengapa saya tidak mencoba melamar ke perusahaan besar yang lebih keren. Jawabannya Cuma dua, karena profesi ini yang paling mendukung visi besar hidup saya dan saya sangat menikmati pekerjaan ini. pekerjaan ini seperti BEM yang sangat saya suka ketika kuliah dulu. Tempat saya bermain dan melakukan apapun dengan nyaman. Saya pernah diajari oleh seorang kakak, jika kamu bekerja nanti usahakan pekerjaanmu mendukung visi besar hidupmu. ‘start from the end’ kuncinya.

Di lain waktu, saya belajar bahwa kita harus mencintai dan menikmati apa yang kita kerjakan. Kebayang ga kalau kita ga suka samsek sama pekerjaan kita. Sebagian besar waktu kita (umumnya 09.00 am- 05.00 pm), kita habiskan di tempat kita bekerja. Jam 05.00 pulang, alhamdulillah kalau jalanannya lancar jaya. Kalau macet? Ya tarolah jam 06.00 pm nyampe rumah. Abis itu udah capek. Bagi yang tidak menyukai pekerjaannya, kita cenderung memiliki energi negatif yang membuat kita berkali kali lipat capeknya. Abis itu kerjain ini itu dan bobo. Bangun pagi, semua kegiatan secara umum di copy-paste dari kegiatan kemarin (Cuma kontennya aja yang beda2 dikit). Demikian seterusnya. Setiap hari kita akan dipenuhi rasa capek yang berlipat karena tidak menyukai pekerjaan kita.

Berbeda halnya ketika kita mengerjakannya dengan hati senang riang gembira. Kita selalu punya energi. Meskipun terkadang capek dan jatuh sakit, semangat kita tidak akan hilang. Apalagi jika pekerjaan ini merupakan anak tangga dalam menggapai visi besar hidup kita. Kita akan meluangkan waktu untuk mengembangkan diri, memikirkan banyak hal positif, dan meredusir hal-hal negatif yang terkadang muncul di lingkungan pekerjaan kita.


Bagi saya, menjadi guru adalah aktifitas seumur hidup. saya perempuan, nantinya saya akan menjadi madrasatul ula yang mengajarkan banyak hal pada anak saya. Saya punya prinsip, wanita itu wajib cerdas dan beriman. Untuk menjadi cerdas, kita harus belajar, dan cara belajar paling efektif adalah dengan mengajarkan J

Minggu, 16 Juni 2013

butuh ketulusan dan kelapangan hati untuk mendengarkan masalah orang lain. menunggunya menarik nafas, terbata mengucapkan kata, melihatnya marasa barat dengan bebannya. semuanya butuh ketulusan. ya, ketulusan untuk membantu mereka, menemani mereka untuk keluar dari lubang hitam masalahnya masing masing.

Minggu, 09 Juni 2013

“Sesungguhnya khusyu’ merupakan manifestasi tertinggi dari sehatnya hati. Jika khusyu’ telah sirna maka berarti hati telah rusak. Bila khusyu’ tidak ada berarti hati telah didominasi berbagai penyakit yang berbahaya dan keadaan yang buruk, seperti cinta dunia dan persaingan untuk mendapatkannya. Bila hati telah didominasi berbagai penyakit maka telah kehilangan kecenderungan kepada akhirat. Bila hati telah sampai pada keadaan ini maka tidak ada lagi kebaikan bagi kaum Muslimin. Karena cinta dunia menimbulkan persaingan untuk mendapatkannya, sedangkan persaingan dunia tidak layak menjadi landasan tegaknya urusan dunia dan agama.”
— Sa’id Hawa, dalam Mensucikan Jiwa

Sabtu, 08 Juni 2013

-pulang sekolah-lulus kuliah-

bekerja dengan passion itu sama dengan main-main yang tiba-tiba rekening selalu bertambah..alhamdulillah *senyum senyum*

hai blog :*
sudah sangat lamaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa rasanya ga posting tulisan. kalaupun menulis, hanya jadi draft berlumut. ehmm terakhir nulis itu sebelum sidang..hampir 6 bulan boi ga nulis 

yoi, saking banyaknya dan cepatnya perubahan yang terjadi pasca lulus, aku sampe bingung harus posting yang mana. karena tingkat kebingungannya sangat tinggi, aku memutuskan untuk ga posting apapun.
waktu abis lulus banget, aku pernah ngetwitt. lulus itu kek pulang sekolah. seneng karena bisa main dengan bebas. bedanya, main versi udah lulus adalah bekerja dan menghasilkan pundi-pundi uang.. :D


sekitar 2 minggu setelah lulus, ada seorang senior yang menawarkan kerjaan di jakarta. ga kebayang gimana hidup disana. tapi yaudah terima aja. jadilah aku menjalani kehidupan di jakarta. hidup di jakarta ga mudah boi..aku harus berjerawat dan radang tenggorokan dalam jangka waktu yang panjang karena ga cocok sama udara dan panasnya. aku suka banget tempat kerjanya. teman seruangan yang lucu. arus, mba lulu, om martin, kak lisa. semuanya aku suka :D

tapi kesukaan dan ketidaksukaan yahng bercampur harus di hentikan. sesuatu, 'menarik' untuk ke bandung lagi. hidup sebagai pengangguran tingkat kosan. rasanya gaenak bangettttttttt. berasa hidup ini ga ada gunanya. berbagai tawaran datang. semuanya ditolak karena banyak pertimbangan.
terakhir, aku harus memilih 3 pekerjaan. Kementrian keuangan, GURU, HRD. pilihan yang mudah emang. tapi kl ga ada kepastian, sama aja rasanya. 

singkat cerita banget banget, aku jadi 'GURU'. sebenernya ga guru juga sih. aku ga ngajar apapun di kelas. tugasku lebih sebagai konsultan pendidikan yang sangat amatir. tapi kalau ditanya2 orang, aku selalu bilang GURU. capek ngejelasinnya soalnya.
di sekolah ini seru banget. aku berasa main sepanjang waktu. hari pertama masuk sekolah, aku menangani anak ADHD. besoknya tuna daksa, besoknya lagi anak labil, besoknya lagi anak Autis. ruangan BK yang aku tumpangi selalu penuh. kayak ngantri dokter deh pokoknya. tapi aku sangat menikmati itu semua. semuanya menyenangkan. setiap pulang sekolah, aku selalu baca text book kuliah tentang pendidikan. aku jadi orang yang kepo tentang pendidikan. dalam keadaan apapun aku selalu mikir(kecuali waktu bobo), menganalisa hasil observasi yang selalu aku lakukan setiap hari. merancang program pengembangan. huaaa..what a great moment!!! :* :*

meskipun aku masih belum berhasil menggapai cita-cita terbesarku untuk menjadi guru teka, aku bahagia sama anak SMA. sama aja sih sebenernya, cuma beda ukuran tubuh dan kalau anak teka bisa dipeluk dan dicium kapanpun aku mau. aku tetap optimis tapinya, insha Allah suatu saat aku akan menjadi guru teka. salam peluk untuk semua anak bayi dan anak teka di seluruh dunia :*

udah dulu nulisnya, aku mau cari tempat berbaring krn meriang :* :*


salman yang hujan, aku yang meriang sambil nunggu jemputan
what a beautiful day :* :*

Selasa, 04 Juni 2013

halo blog banyak debu

*hatci..hatchi*
garuk hidung


babay

Kamis, 21 Februari 2013

Bahagia, Mau? 3 kuncinya

Bismillahirrahmanirrahim..
Ya Allah, terima kasih sudah berikan setiap hari yang menyenangkan dan membahagiakan J

09.43
Sebenernya ini udah jam tidur. Tapi aku masih punya PR banget untuk ngisi blog tentang ta’lim kosan tadi. Makanya masih bangun. Yosh.. mulai yaa.

Seperti biasa, setiap dua pekan sekali, kosanku yang subahanallah ini mengadakan ta’lim. Ehmm..tentang ke subahanallah an kosanku, insha Allah lain waktu aku certain yaa..kali ini kita fokus sama ta’lim kosannya aja.

Mulai..

Pertemuan kali ini Ust. Darlis Fajar menyampaikan tentang 3 hal yang harus kita lakukan jika kita ingin hidup bahagia. Ketiga hal tersebut adalah:

1.      1. Selalu terhubung sama Allah
Let’s check,  Al Maidah: 105

“wahai orang-orang yang beriman! Jagalah dirimu; (karena) orang yang sesat itu tidak akan membahayakanmu apabila kamu mendapat petunjuk. Hanya kepada Allah kamu semua akan kembali, kemudian Dia akan menerangkan padamu apa yang telah kamu kerjakan.”

Bagaimana agar kita selalu terhubung sama Allah?
Jawabannya ada di ayat tsb. Yoshh..betull.. menjaga diri *.*
Menjaga diri dengan melakukan apa yang Allah perintah dan menghindari apa yang Allah larang.
Menjaga diri itu artinya kita patuh dan tunduk sama Allah, deket2 sama Allah, cari ridha Allah.

ketika kita telah terhubung sama Allah, ga akan ada yang dapat membahayakan kita. Sehingga, apapun yang menimpa kita, dapat kita hadapi dengan tenang dan penuh harap.   
ya Allah, izinkan kami untuk terus bisa terhubung dengan-Mu

Skripsi yang kayaknya kelam banget, jodoh yang belum dateng, fitnah yang bertebaran, dan lain sebagainya, jadi ga berarti karena tujuan kita cuma Allah. Tujuan kita hanya gimana caranya, apa yang harus kita lakukan agar Allah selalu bersama kita.

Kalau denger ceramahnya Ust. Yusuf Mansur, belliau suka bilang gini:
Buat apa kita punya segalanya tapi Allah ga ada..
Buat apa lagi kita hidup kalau kita udah ga suka sama kita..
Tapi Allah itu segala Maha yang..ah..speechless…
*Suka nangis banget di bagian ini..

sungguh baik kehidupan orang mukmin itu. Jika ada musibah ia bersabar maka itu baik baginya. Dan jika mendapatkan kenikmatan, ia bersyukur dan itu juga baik baginya. Begitu ujar Rasul kita nan mulia.

Ust. Darlis bilang, inget ini ya: Allah ngasih berbagai cobaan Cuma buat mendidik kita biar kita jadi lebih matang, lebih kuat, lebih deket sama Allah.

Kedekatan hubungan kita sama Allah akan melahirkan keyakinan-keyakinan di atas. Sehingga apapun yang menimpa kita, no problemoo. :D

2.      2. Berpikir dewasa, matang, dan jangan berpikir seperti anak kecil
kalau anak kecil masih egosentris(self oriented, yang penting gw senang). Itu wajar, karena masih kecil. Tahap perkembangannya emang gitu. Yang ga wajar adalah ketika kita, yang sudah besar melakukan itu. Kita harus belajar untuk berpikir layaknya orang dewasa. Kalau kemarin belum dewasa, ga papa. Detik ini kita mulai belajar dikit-dikit. Biar Allah tersenyum melihat apa yang kita kerjakan di dunia dan tersenyum juga melihat kita di surga nanti.

Tapi..ada tapinya yaa..
Di sisi lain kadang kita juga harus kek anak kecil. Kita tiru positifnya mereka. Disanalah kita punya kesempatan menertawakan masalah kita. Contohnya ketika banjir. Orang dewasa udah  stress, tapi anak2 malah bahagia karena bisa main air. Kita harus menyediakan ruang di hati kita untuk tertawa ketika dihadapkan pada musibah.

3.      3. Jadilah orang yang peduli dan jangan cuek
Karena “sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat buat orang lain” begitu kata baginda Rasulullah 


Nah, itulah 3 hal yang harus terus kita pelajari agar kita bisa hidup bahagia dunia-surga :D. ketiga hal ini akan lebih kece lagi jika dibungkus dengan doa.
Doa ini dahsyat banget kekuatannya. Doa bisa menentramkan hati dan menyembuhkan secara fisik dan psikis. Rasul juga bilang bahwa doa itu adalah senjatanya orang beriman


Alhamdulillah..bahagianya bisa sharing tentang ta’lim tadi. Meskipun sudah jam 10.27 dan sudah 5 watt tapi tetap semangat.
Yosh..semangat tidur..semoga Allah izinkan dan mudahkan kita untuk berkhalwat sama Allah di sepertiga malamnya.aminnn..
 


Sabtu, 16 Februari 2013

it's good fo me :D

http://blogs.hbr.org/bregman/2013/02/nine-practices-to-help-you-say.html

Kamis, 14 Februari 2013

S. Psi

"dengan ini, saya selaku pimpinan fakultas memutuskan bahwa Vivin Uswatun Hasanah dinyatakan LULUS sebagai sarjana Psikologi"

****

pembacaan janji sarjana Psikologi

****

lulus itu rasanya kek pulang sekolah. seneng dan pikiran melayang-layang untuk melanjutkan permainan. disini permainannya diganti dengan kerjaan. hahha..biasa aja. aku gak nangis kok waktu dosen bilang aku lulus. tapi matanya basah aja..haha..biasa aja. alhamdulillah udah lulus..

woowww..ga nangisss..padahal waktu nunuy dan eva dinyatakan lulus, aku nangis loh..terharu bangett


****
sebagaimana yang telah diketahui, dosen pembimbingku (kang Gimmy) dan dosen pembahasku (mba Eka) adalah malaikat di Psikologi. baiknya baik banget. mereka sangat amat lembut dan baik hati. ya Rabb..aku gatau apa jadinya kalau aku dapet dosen yang galak..hehhe
Ya Allah..mudahkan segala urusan dosen-dosenku. berkahi mereka, lindungi mereka, dan cahayai mereka ya Rabb..
nah, waktu ngurusin persyaratan sidang, aku dikasih tau pak Asep bahwa pengujiku nanti adalah bu Tuti Soja, bang Amir, dan kang Gimmy. bu Tuti Soja dan bang Amir terkenal sebagai dosen yang tegas di FAPSI UNPAD. beliau sangat ahli di bidangnya.  :)
dalem hati aku bilang sama Allah.. "ya Allah, Engkau berikan aku dosen pembimbing dan penguji yang baik hati, sekarang Engkau berikan dosen penguji yang tegas, pasti Engkau sudah siapkan rencana indah buatku. kuatkan aku ya Rabb"

****
waktu mau sidang, aku ga belajar sama sekali. aku diajak main sama abang dan kakak kesana sini. tapi alhamdulillah aku tenang banget. gatau ini kenapa.

****
di hari H, aku dijadwalkan sidang jam 12.30. rencananya aku mau dateng jam 1 aja dengan asumsi pasti sidang sebelumnya ngaret. biasanya, yang namanya sidang, setiap mahasiswa dateng pagi-pagi, jam berapapun sidangnya.
akhirnya aku dateng jam 11, gajadi jam 1. pengen main dulu aja di perpustakaan. waktu aku dateng, teman-teman mengira bahwa aku lupa bahwa aku hari ini sidang. zzz...juara banget kalau aku senakal ituu...

hoshh

****
baru aja nyampe, 10 menitan, aku langsung dipanggil masuk ke ruangan sidang. ternyata lebih cepat 1 jam dari jadwal yang ditentukan. :D
alhamdulillah aku gajadi dateng jam 1.

****
masuk ruangan, aku bawa skripsi yang belum di revisi karena aku males ngeprint. kasihan pohon. hoshh..
basmallah..alhamdulillah Allah turunkan ketenangan. ga deg degan sama sekali. tangannya juga ga dingin. kayak bimbingan sehari-hari sama kang Gimmy aja rasanya.
waktu sidang, awalnya dosenku bilang, "ini kamu udah menghabiskan berapa pohon untuk ngeprint skripsi setebal ini?" (sambil senyum manis). aku juga senyum aja..hehe
ohya, jadi skripsiku itu tebelnya tebel banget kek riyadush shalihin yang penerbitnya insan kamil. ngebawanya juga berasa jadi altil tukang angkat barbel -,-
trus aku ditanyain ini itu sama dosen pengujinya yang terkenal tegas itu. tapi subahanallah..ternyata dosen-dosen tersebut baiknya sama aja kek kang Gimmy dan mba Eka. lembutnya minta ampun. kasih senyum manis terus ke aku. Allah ya Rabbi. aku nahan nangis banget waktu sidang itu. nangisnya karena Allah baik banget. Allah ngasih banyak kemudahan banget disamping kesulitan yang melilitku selama proses pengerjaan skripsi.

****
keluar ruangan sidang aku langsung nangis. lagi lagi Allah Maha Baik. ngasih ajeng disana. aku nangis trus dipeluk ajeng yang buru-buru mau ke bandung. semua orang yang ada di sana kaget melihat aku nangis. mereka pikir aku dijahatin sama dosen penguji. ajeng nanya, "vin kenapa nangis?" trus aku jawab "dosennya baik banget jeng..ga ngerti lagi baiknya kek apa".orang-orang yang ada di ruangan itu langsung lega waktu denger jawabanku.
hoshhhh..nangisnya semakin menjadi jadi. aku butuh sholat aku butuh sholat. waktu sholat, aku lepasin semua mua mua nya. semua perjuangan penyelesaian skripsi terbayang dengan jelas. mama, semuanya. :)

setelah itu, aku langsung rapi-rapi untuk yudisium. itu dia yudisiumnya yang diatas. aku ga nangis kok..hhaha
ya Allah aku bersyukur banget. terima kasih untuk semua hal indah yang Allah kasih.

****
habis yudisium, foto-foto. banyak aja, bukan banyak banget. ;)

****
trus aku siap-siap mau pulang, di WC, ratna dan lika dateng..uwaa...mereka unyu banget. ngasih kado. ratnayooo...makasihh bangett..kamu memberikan apa yang aku butuhkan. semoga rontoknya ga kayak orang kanker otak lagi..hhaha
likaa...makasih banget juga..udah mau bawain skripsi aku yang tebelnya kayak riyadush shalihin. lika maaf yaa..itu kan beratt..heheh 
ehya, shofa juga ngasih kado. boneka wisuda pake jilbab. i love it :* ... makasihhh ya boi shofaa... :*
#shofa itu cewek, boi itu panggilan buatnya#

sekarang di belakang namaku ada ekornya..haha..semoga suatu saat nambah lagi ekor didepan dan dibelakang namaku :D
aminnnn ya Rabbb

best regard,
Vivin Uswatun Hasanah, S.Psi

(ssstt...S.Psi itu pertanggung jawabannya berat..dunia akhirat)
ya Allah..semoga aku bisa jadi orang yang amanah dalam mengemban amanah dari-Mu

Selasa, 12 Februari 2013

My Birthday :*

ini dia tulisan qoon..

http://farahqoon.blogspot.com/2013/01/keluarga-baruku.html

dan

http://farahqoon.blogspot.com/2013/01/happy-birthday.html

Ancaman selesai :*

bismillah..
alhamdulillah ancamanku selesai. memang terdengar horor, tapi emang agak horor..terima aja.

jadi gini ceritanya...
beberapa waktu yang lalu, aku bikin ancaman untuk diri sendiri. ancamannya adalah aku gaboleh beli pulsa internet dan ga boleh nulis blog sebelum aku lulus. its work!! anceman ini cukup menyiksa saudara-saudara. selama segitu bulannya aku cuma bisa buka 10 situs gratisan dr paket internet 3..hoshh..bisa dibayangin kan(kl ga kebayang jg gapapa banget)..kalau butuh bahan-bahan untuk skripsi, aku onlinenya dikampus atau di shafa yogurt dan itu ga boleh lama-lama. seperlunya aja.
semua ini aku lakukan untuk mendidik diri biar patuh sama aturan yang dibuat. memang enak sih kalau fasilitasnya lengkap saat ngerjain skripsi, tapi aku pengen jadi orang yang taat aturan dan bisa mengontrol diri dengan baik. sama kek puasa aja. sebenernya kan kalo ga puasa kita boleh makan makanan yang halal. tapi kalau lagi puasa, yang halal aja harus ditahan apalagi yang haram.

padahal tangan sama hati aku udah gregetan pengen nulis blog di hari ulang tahun, tapi harus ditahan. harus komitmen sama janji yang dibuat..alhamdulillah qoon nulis sesuatu di hari ulang tahunku..nanti aku copiin deh link nya qoon kesini :)

yosh..sekarang cuma mau bilang, aku sangat bahagia bisa nulis blog lagi. maaf ya blog, kamu aku kacangin segitu bulan. welcome home..welcome world :)

Kamis, 03 Januari 2013

Semua manusia adalah anak-anak Adam yang menjadi tempatnya salah dan lupa. Maka orang suci sejati bukan yang tak berdosa, melainkan mereka yang banyak beristighfar kepada Allah. Mereka sering disergap rasa bersalah dan berdosa. Lalu dengan istighfar itu mereka merasakan ketenteraman dalam naungan ampunanNya. Maka mereka tumbuh menjadi pemaaf, sebab mereka juga tumbuh dalam pemaafan Allah. “Adapun mereka yang kurang beristighfar”, begitu ditulis Ibnul Qayyim Al Jauziyah dalam Madaarijus Salikin, “Pastilah hatinya keras dan merasa suci. Dan itu membuat mereka mudah sakit hati, sulit menghargai, dan tak mampu memaafkan.”

Tentu saja kita boleh menambahi keterangan Ibnul Qayyim ini: mereka yang tak mampu mengenali kebaikan yang mengintip, bisa berakhir tragis seperti sang rahib dalam kisah kita di awal tulisan.
Maka mari kita belajar untuk menghargai kebaikan yang mengintip, atau mentakjubi keshalihan yang kecil dan sederhana. Membiasakan hal ini sungguh akan menjadi sebuah latihan jiwa yang berharga. Sebab ada tertulis, “Mereka yang tak bisa menghargai yang kecil, takkan mampu menghormati yang besar. Dan mereka yang tak bisa berterimakasih pada manusia, takkan mampu mensyukuri Allah.”

SAF

Selasa, 03 Desember 2013

Perasaan merasa berdosa

Diposting oleh Vivin Uswatun Hasanah di 17.55 1 komentar

Induk Kemaksiatan

Imam Ibnu Al-Qayyim Rahimahullah berkata, “Induk semua kemaksiatan, bagi kecil maupun besar, adatiga. Pertama, keterikatan hati dengan selain Allah, yang tidak lain adalah syirik. Kedua, menuruti dorongan emosi, yaitu dzalim. Ketiga, menuruti kekuatan syahwat, yang tidak lain adalah berzina.

Target akhir keterikatan hati dengan selain Allah Ta’ala adalah syirik dan mengklaim ada Tuhan baru selain Allah Ta’ala. Target akhir menuruti dorongan emosi adalah membunuh. Dan, target akhir menuruti kekuatan syahwat ialah zina. Ketiga hal itu disebutkan Allah Ta’ala secara bersamaan di ayat berikut,
Surat Al-Furqon 68
“Dan orang-orang yang tidak menyembah tuhan lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah kecuali dengan alasan yang benar, dan tidak berzina.” (Al-Furqan: 68)

Ketiga induk kemaksiatan di atas punya banyak cabang, yang tidak diketahui mayoritas manusia dan mereka tidak menyadari itu dosa yang wajib ditinggalkan. Di antara manusia ada orang yang perasaannya terhadap dosa telah mati, bahkan terhadap dosa-dosa besar sekalipun. Ia sama sekali tidak menganggap dosa besar sebagai dosa besar. Itulah hati yang telah ditutup dengan sumbatan. Akibatnya, hati itu tidak punya nurani dan perasaannya mati, hingga tidak dapat merasakan apa-apa.

Akrab dengan Kemungkaran

Barangkali, sebab utama problem tidak merasa berdosa pada orang tertentu ialah karena akrab dengan kemungkaran, sebab terlalu sering dikerjakan. Hal ini persis dengan keakraban kita dengan makhluk-makhluk Allah yang besar, seperti langit, apa saja yang ada di dalamnya, bumi beserta apa saja yang ada di atasnya, sebab kita sering melihatnya. Kita baru merasa heran saat mendengar seseorang mendarat di bulan. Kita juga langsung heran ketika ada temuan-temuan baru. Tapi, kita lupa pada sesuatu yang lebih hebat dari temuan-temuan manusia, sebab kita terbiasa melihat makhluk-makhluk Allah itu. Dosa-dosa juga seperti itu jika terlalu sering dikerjakan. Hati menjadi akrab dengannya dan tidak lagi memungkirinya. Inilah yang paling ditakutkan Abu Al-Hasan Az-Zay-yat Rahimahullah. Ia berkata, “Demi Allah, aku tidak peduli dengan banyaknya kemungkaran dan dosa. Yang paling aku takutkan ialah keakraban hati dengan kemungkaran dan dosa. Sebab, jika sesuatu dikerjakan dengan rutin, maka jiwa menjadi akrab dengannya dan jika jiwa telah akrab dengan sesuatu maka jiwa itu jarang tidak terpengaruh dengannya.”

Tidak Merasa dihukum Allah

Yang lebih berbahaya dari sikap akrab dengan kemungkaran ialah sikap tidak peduli dengan hukuman, hingga sampai taraf tidak merasa apa yang dialami sekarang sejatinya hukuman atas dosa yang telah dikerjakan. Mari kita dengar penuturan Ibnu Al-Jauzi Rahimahullah tentang orang yang sampai pada tahap ini, “Ketahuilah, ujian paling besar ialah merasa aman tidak akan mendapatkan siksa setelah mengerjakan dosa. Bisa jadi, hukuman datang belakangan. Hukuman paling berat ialah seorang tidak merasakan hukuman itu, lalu hukuman merenggut agama, memberangus hati, dan jiwa tidak punya kemampuan memilih dengan baik. Di antara efek hukuman ini ialah tubuh segar bugar dan seluruh keinginan tercapai.”

Contoh lainnya ialah seseorang sudah sekian lama tidak mengerjakan shalat Shubuh berjama’ah dan ia menganggap biasa dosa ini (tidak shalat Shubuh berjama’ah). Ia merasa hatinya tidak sakit dan tahan bantingan menghadapi derita dosa ini. Padahal, generasi pertama Islam mengunjungi sebagian dari mereka yang tidak shalat Shubuh berjama’ah. Barangsiapa sampai pada taraf tidak merasa mendapatkan hukuman dosa, maka kondisinya mengkhawatirkan. Sebab, bisa jadi, itu menjadi cikal bakal “kejatuhan” diri-nya dan bukan mustahil ia kembali ke jalan kesesatan. Menurut Ibnu Al-Qayyim, itulah “pembunuhan”. Lebih lengkapnya, Ibnu Al-Qayyim berkata, “Dosa itu luka dan bisa jadi menyebabkan kematian.”

Generasi Sahabat Khawatir Kebaikan mereka tidak Diterima Allah

Ada aspek lain yang amat diperhatikan generasi pertama Islam dan jarang di antara kita yang sampai pada tahap ini, yaitu khawatir kebaikan mereka tidak diterima. Tentang generasi tabi’in, salah seorang dari mereka, Al-Hasan Al-Bashri, berkata, “Aku pernah berjumpa dengan orang-orang yang lebih menghindari hal-hal yang dihalalkan Allah daripada upaya kalian menghindari hal-hal yang diharamkan Allah. Aku juga pernah bertemu orang-orang yang lebih takut kebaikan-kebaikan mereka tidak diterima Allah daripada ketakukan mereka kepada kesalahan-kesalahan mereka.”

Itulah generasi terbaik yang tidak akan pernah ada lagi untuk kedua kalinya. Mereka tidak seperti kita, yang hanya shalat malam beberapa raka’at dan berin-fak dengan beberapa keping uang recehan, lalu mengira sudah berbuat banyak!

Hati yang Hidup

Generasi pertama Islam orang-orang yang berhati hidup, hati mereka sulit dikotori, dan cinta dunia ga-gal merusak perasaan berdosa yang mereka miliki. Salah seorang dari mereka selalu ingat satu dosanya selama empat puluh tahun dan merasakan dampak-nya. Ubaidillah bin As-Suri meriwayatkan perkataan salah seorang generasi tabi’in, Al-Qudwah bin Sirin, yang berkata, “Aku tahu dosa apa yang membuatku dililit hutang. Empat puluh tahun yang silam, aku berkata kepada seseorang, ‘Hai orang bangkrut’.”

Tidak ada seorang pun yang sanggup ingat dosa yang telah terjadi empat puluh tahun yang silam, melainkan orang yang dosanya sedikit, lalu mampu menghitungnya. Ketika kisah tersebut diceritakan Abu Ubaidillah bin As-Suri kepada Abu Sulaiman Ad-Darani, lalu Abu Sulaiman Ad-Darani berkata, “Orang seperti Al-Qudwah bin Sirin sedikit dosanya. Karena itu, ia tahu dari mana datangnya. Sedang dosa-dosa-ku dan dosa-dosamu banyak. Oleh sebab itu, kita tidak tahu dari mana datangnya.”

Begitulah, mereka selalu merasa berdosa. Bahkan, mereka mengaitkan dosanya dengan ujian yang menimpanya. Ibnu Al-Jauzi meriwayatkan dari salah seorang generasi salaf bahwa seseorang memaki dirinya, lalu orang salaf itu menempelkan pipinya ke tanah, sambil berkata, “Ya Allah, ampuni dosaku. Karena dosaku, Engkau membuat orang ini berkuasa atas diriku.”

Jika mereka tidak dapat melakukan aktivitas ibadah, mereka merasa itu disebabkan dosa yang telah mereka kerjakan. Abu Dawud Al-Hafri berkata, “Aku masuk ke rumah Kurz bin Wabirah dan mendapatinya menangis. Aku bertanya kepadanya, ‘Kenapa An-da menangis?’ Kurz bin Wabirah menjawab, ‘Pintuku tertutup, kehormatanku ternoda, dan tadi malam aku gagal membaca Al-Qur’an seperti biasanya. Itu semua gara-gara satu dosa yang telah aku kerjakan’.”

Manusia yang Paling Hebat Ibadahnya

Orang-orang seperti di atas pantas digelari asy-syahid dan pakar tafsir, Sa’in bin Jubair, sebagai orang-orang yang paling hebat ibadahnya. Ketika ditanya, “Siapa manusia yang paling hebat ibadahnya?” Said bin Jubair menjawab, “Orang yang merasa terluka karena dosa dan jika ia ingat dosanya maka ia memandang kecil amal perbuatannya.”

Itu orang yang hanya mengerjakan satu dosa. Bagaimana dengan orang yang tidak pernah mengerjakan satu pun dosa dan menangis sebab gagal beramal shalih serta menduga itu disebabkan dosa yang telah dikerjakannya? Bagaimana mungkin dai yang berhati keras dapat disejajarkan dengan mereka? Pantaskah dalam kondisi hati keras itu kita minta kemenangan atas kebatilan?


Senin, 02 Desember 2013

semangat menghapal lagi, vivin :D

Diposting oleh Vivin Uswatun Hasanah di 19.28 0 komentar
senin, 02 Desember 2013
20.00 WIB-di angkot

aku sedang dalam perjalanan pulang, ada sebuah postingan di sebuah grup whatsapp yang aku follow. postingannya berisi tausiyah Ust Abdul Aziz di kajian subuh acara mukhayam Al-Quran. inti dari postingan ini adalah tentang interaksi kita dengan Al-Qur'an. beliau mengatakan bahwa kita harus bersabar dalam membersamai Al-Quran. pasti berat ujiannya, tapi kita harus bersabar dan meminta pada Allah untuk dianugerahi Al Quran ke dalam hati kita. beliau juga mengatakan 'minimal dalam sehari kita berinteraksi dengan Al-Quran selama 3 jam. tidak usah sekali duduk. misal habis qiyamul lail 1,5 jam, sisanya sore dan habis maghrib"

#dziggg

Allah...aku mau deket sama Al-Quran. aku mau ngelanjutin hapalan yang menjadi semakin berat karena akunya nakal. tolong aku ya Rabb..ehmm..Allah, kayanya enak deh kalo aku punya lingkungan yang selalu ngingetin untuk menghapal Al-Quran. 


***


selasa 03 Desember 20130
04.15 WIB-di asrama

subuh yang teduh, murobbiyah aku nanya

mr: vivin gimana hapalannya?
vivin: *senyum senyum malu.. masih belum lanjut lagi teh
mr: *bales senyum aja

ga berapa lama kemudian

vivin: teteh, gimana sih caranya biar kita bisa istiqomah menghapal
mr: kuatin niatnya. udah itu aja. ga ada obat lainnya :)
vivin: ehmm..gt ya teh.. kalau hapalan kita hilang?
mr: biarin aja. teteh pernah hilang hapalan. teteh pernah ga bisa hapal2 satu ayat dalem 2 hari. tapi biarin aja. usahakan beribadah sebagai pecinta, bukan pedagang. sama-sama di nilai ikhlas, tapi beda derajatnya. hapalan itu rizki dari Allah. tugas kita cuma ikhtiar terus berinteraksi dengan Al-Quran. karena niat kita menghapal bukan untuk hapal, tapi tarbiyahnya dan interaksi kita.
vivin: ehm..iya teh..*aku meleleh..pengen lari peluk Al-quran*


***

selasa 03 Desember 2013
06.30 WIB-di Salman

seperti biasa, setiap pagi aku harus ngajarin Bintang les matematika di Salman. tiba-tiba ada seorang teteh-teteh yang nyapa aku. kita kenalan, nama tetehnya teh Linda. setelah kenalan, doi bilang gini 

teh Linda: 'vivin mau ikut program tahfidz? di sini aja. setiap pagi di salman dari jam 6 sampe jam 8'
vivin: mau teh. itu setorannya gimana teh?
teh Linda: terserah aja mau setoran berapapun :) . ohya, boleh minta nomernya vivin?
vivin: boleh teh.. 88326187467832657326
teh Linda: vivin pake whatsapp??
vivin: iya teh
teh Linda: teteh masukin ke grup hapalan Quran ya de.
vivin: oh ada grup nya ya teh? boleh teh.. makasih ya teh..

ga ada kata lain yang bisa aku ucapkan selain subahanallah, alhamdulillah, Allahuakbar.
simsalabim doaku diijabah Allah. apa sih yang susah bagi Allah. baru aja malemnya aku berdoa sama Allah. aku pengen dikasih lingkungan penghapal Quran. Allah kasih. Allah baik banget.
aku langsung inget grup one day one juz. setelah nakal, aku jadi susah tilawah. gabisa lagi 1 juz 1 hari. setelah ikutan grup ODOJ, alhamdulillah jadi semangat lagi. mba-mba nya juga luar biasa banget perjuangannya untuk beresin satu hari satu juz.
Allah, aku bersyukur banget. Allah pertemukan aku dengan banyak orang baik dan shalihah. semoga aku ketularan baik dan shalihah juga. aminn.

Allah, istiqomahkanlah aku di jalan-Mu. berkahilah jalanku menuju-Mu. anugerahilah aku Al quran. aku mau sahabatan banget sm doi, krn Allah suka kl aku sahabatan sm doi. :')


Rabu, 27 November 2013

Allah maunya aku kek apa??

Diposting oleh Vivin Uswatun Hasanah di 20.49 1 komentar
ya Allah, jadikan aku seperti kopi, yang ketika disiram air panas jadi semakin wangi dan semakin lezat. jangan seperti wortel yang lembek atau telur yang mengeras.

dulu aku kira hidup sebagai orang dewasa itu menyenangkan. bisa kemana-mana sendiri tanpa dianterin dan di larang. ternyata menjadi dewasa itu butuh perjuangan. kalo kata pepatahnya mah "menjadi tua itu pasti, tapi menjadi dewasa itu pilihan" :D. dan ternyata, menjadi dewasa itu sangat amat menyenangkan kalau kita bisa bersabar dan bersyukur :)

Allah yang Maha Baik dan Maha Keren ngasih aku PR banget dalam kehidupan. dulu waktu kuliah aku dihadapkan pada ujian kesulitan finansial. kadang mama ga ngirim sampe beberapa minggu yang membuat aku harus memutar otak mencari cara untuk melanjutkan kehidupan di jatinangor. alhamdulillah Allah beri ketenangan dan banyak kenikmatan meskipun uang jajanku terbatas. kadang aku bingung gimana caranya melanjutkan hidup tanpa kiriman. tapi dibalik semua kebingungan itu Allah kasih ketenangan

 jadi salah satu ceritanya waktu itu aku cuma punya uang 5000. aku harus ke bandung dan balik ke jatinangor. logicly, woiiii ngapain ke bandung kalo ga punya uang!!!! tapi ada yang gabisa dijelaskan yang membuat aku harus bolak balik bandung-jatinangor dengan  uang 5000. waktu itu ongkos bandung jatinangor 5000 sekali jalan dengan menggunakan jasa damri yang besar, lambat, berlendir, tapi baik hati itu. jadi kalau bolak balik bandung jatinangor aku harus punya duit minimal 15.000. tapi Allah kasih ketenangan. di dalam hati aku cuma bilang "Ya Allah, aku mau pulang, tapi ga punya duit".

dengan PD nya aku naik ke damri yang baik hati itu. sebelum damri nya jalan, ada seorang ibu yang naik dan duduk di sebelahku. doi ngajak aku ngobrol. lallalalla. singkat cerita, ga lama setelah ngobrol akupun bobo di damri. aku baru bangun di cileunyi. aku nyari bapa2 damri, mau pengakuan dosa, naik damri tapi ga punya uang. belum sempet aku ngomong, bapa damri nya bilang "udah neng, udah dibayarin sama ibu tadi". hoaaaa subahanallah. kek simsalabim. dan hal ini terjadinya ga sekali dua kali. tapi sering *yah krn aku masih kere wkt jadi mahasiswa..hehhe..tapi serius, meskipun gapunya uang, aku tetep tenang dan masih bisa main kemanapun. alhamdulillah Allah Maha Baik

ternyata Allah gamau aku berhenti disana meenn..

Allah kasih lagi kejadian yang bikin jiwa terkuras..hehe..
aku sering banget nanya sama Allah. Allah maunya aku kek apa sih??. Allah, tolong jelasin dan tunjukin aku harus kek gimana. randomly aku buka Al-qur'an.intinya Allah bilang "Allah akan mengganti dengan sesuatu yang lebih baik dari apa yang telah di ambil darimu" *aku lupa surat apanya.

hoaaa...aku nangis. tapi akunya nakal banget. setelah itu aku kembali ke pusaran masalah. aku nanya terus. Allah maunya aku kek apa?? kenapa semua orang bisa dapetin dengan mudah. kenapa aku sulit?? Allah, aku takut gabisa jadi orang yang sabar. aku takut Allah mendapatiku sebagai orang yang ga sabar dalam menghadapi ini semua. jawabannya tau gak apa?? Allah ga jawab apa-apa :)
semakin aku sholat, tilawah, tahajud, rutinin shalat sunnah, dll, semuanya jadi semakin berat dan semakin berat. huh...aku nya aja yang buta dan tuli banget. aku masih belom ngerti Allah maunya apa..

suatu saat murobbiyah aku ngirimin sesuatu:
"...sesungguhnya Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Allah ingin memberisihkan kamu sebersih-bersihnya" (Al-Quran)

aku nangis lagi. *duh maaf ya banyak nangis nya..hehe
singkat cerita, di satu titik aku nemu jawabannya. jawaban dari pertanyaan "Allah maunya aku kek apa?"

Allah mau aku belajar ikhlas tingkat tinggi, bukan sekedar ikhlas pedagang ataupun hamba yang takut, tapi ikhlas pecinta. Allah mau aku ridha sama segala ketetapannya. Allah mau aku sabar dengan kesabaran yang indah, Allah mau aku bersyukur sehingga Allah tambahkan lagi nikmat-Nya. Allah mau membersihkan aku melalui semua sakit yang aku rasa. Allah mau ganti dengan sesuatu yang lebih baik. Allah mau aku jadi orang yang berlapang dada, menerima apa yang sudah Allah gariskan. Allah mau aku jadi akhwat sholehah yang bisa jadi cahaya untuk banyak orang. Allah mau aku belajar banyak hal biar aku bisa ngelahirin anak-anak yang shalih shalihah..

dan sekarang, aku cuma mau 1.. Allah, aku mau Allah ridha sama aku. udah itu aja.

Allah, aku pernah nakal sama Allah. nakal yang nakal banget. aku mau sama Allah lagi. aku mau Allah ridha sama aku. Allah, aku mau lakuin semua yang bikin Allah ridha sama aku.

karena Allah yang Maha Keren mau meng-Keren-kan kita, makanya Allah kasih ujian yang bikin semuanya terkuras..biarin aja berdarah-darah, toh kita bisa berdoa. toh Allah udah janji akan ngasih yang lebih baik :)



Rabu, 18 September 2013

siswa istimewa 1- part 2, Dokter Loci

Diposting oleh Vivin Uswatun Hasanah di 00.49 0 komentar
siswa istimewa saya yang bernama Loci ini sangat mengetahui bahwa dirinya berbeda dari teman-temannya yang lain. ia mencari informasi tentang kelainan yang ia alami. suatu hari yang cerah, ia diajak oleh orang tuanya ke dokter. nama dokternya adalah dokter dobi. *ya, nama dokternya juga karangan saya :D

dokter dobi menjelaskan bahwa loci mengalami permasalahan di bagian otak yang mengurusi tentang motorik. 
" dokter, sebenernya saya sakit apa sih dok?"
" kamu beneran pengen tau tentang penyakitmu?"
" iya dok"
" bagian otak yang mengurusi tentang motorik mengalami permasalahan. tapi kamu tidak usah bersedih. Allah sangat sayang sama kamu"
" iya dok, saya juga sempet nyari tau. sebenernya saya ini sakit apa, saya sempet marah dan ngerasa sedih. Allah maunya apa sih dok?."
" Loci, tidak semua orang yang Allah berikan takdir seperti ini. kita semua tidak bisa memilih takdir. kita semua tidak bisa memilih akan dilahirkan dalam bentuk seperti apa. tapi kita bisa menjalankan hidup dengan baik. ya kita bisa memilih untuk hidup dengan baik atau mati konyol. menurutmu, apa dengan marah pada takdir dan kondisi akan merubah keadaan?"
" iya dok, saya tau bahwa dengan saya marah segimanapun, keadaannya ga akan berubah. dokter, saya gamau mati konyol. itu artinya saya harus hidup dengan baik."

sejak pertama kali bertemu dengan loci, saya merasa bahwa siswa saya ini sangat berbeda. wajahnya bersih dan selalu tampak ceria di kursi rodanya. tadi pagi, ketika terapi berlangsung, saya mengamatinya. ketika ia terlihat akan jatuh, saya refleks menangkapnya. 

" makasih ya kak. sebenernya gapapa kok kak, kalau aku keliatan mau jatuh, ya gapapa jatuh aja. paling rasanya sakit..ga ada rasa lain..hehe"

saya terdiam. mungkin selama ini saya terlalu takut untuk sakit, sehingga saya marah ketika saya jatuh. ya, sesimple itu ia memahami dunia. ada konsekuensi dari setiap pilihan yang kita ambil. mengapa harus marah ketika jatuh, bukankah hanya akan terasa sakit dan ketika kita tahan, sakit itu perlahan pergi. justru rasa marah membuat sakitnya semakin sakit.
 
setelah saya memperbaiki posisi duduk loci, ia melanjutkan cerita tentang dokternya.
" ia kak,saya kagum dengan dokter saya. ia selalu menyemangati saya. ia selalu melarang saya untuk berputus asa. ia selalu meyakinkan saya bahwa Allah sangat menyayangi saya"

***
" Loci, Allah sangat menyayangimu. Allah berikan ujian yang tidak semua orang bisa menghadapinya. jadilah loci yang selalu riang ceria."
" dokter, kenapa dokter begitu baik?"
" loci, bagi seorang dokter, tidak ada yang lebih membahagiakan selain semangat dari pasien. sesakit apapun, dengan keyakinan dan semangat, insha Allah kita bisa hidup dengan baik"

tidak berapa lama setelah percakapan itu terjadi, dokter loci harus pindah kota. mau tidak mau loci harus dirawat oleh dokter lainnya, nama dokternya adalah dokter bido.

kak, waktu pertama kali bertemu dengan dokter bido, beliau bilang " maaf pak, anak bapak sudah tidak ada harapan lagi. andai saja bapak membawa anak bapak dari awal, pasti keadaannya tidak akan seperti ini."
orang tua saya sangat sedih mendengar kata-kata dokter bido. saya biasa aja kak. saya yakin Allah gak salah pilih orang. Allah sayang sama saya. kak, saya belajar bahwa kita tidak boleh memupuskan harapan hidup seseorang.

"mungkin kita tidak ingat pernah melakukan kebaikan pada orang lain, tapi siapa yang akan menyangka bahwa bisa jadi dari kebaikan kita itulah bisa memperbaiki kehidupan orang lain."

siswa istimewa 1- Loci

Diposting oleh Vivin Uswatun Hasanah di 00.07 0 komentar
saya senang sekali mengajar dan bekerja sebagai tim psikologi di sekolah. ada banyak pengalaman yang saya dapatkan disini. saya sangat bersyukur, Allah memberikan kesempatan pada saya untuk bertemu dengan segalanya di sini. segalanya?? iya segalanya. rekan kerja yang unik, siswa yang lucu, ruangan yang membesarkan hati, dan lain sebagainya.

saya sangat menyenangi pekerjaan ini. saya dituntut untuk berpindah-pindah lokasi sekolah dalam seminggu. ya, sekolah tempat saya bekerja memiliki tiga gedung. gedung utama di jalan diponegoro, gedung kedua di cisangkuy, dan gedung ketiga di jalan badak singa. 2 hari dalam seminggu saya bekerja di lokasi diponegoro. 1 hari di lokasi cisangkuy. 3 hari di lokasi badak singa. dalam pekerjaan ini, saya tidak hanya mengurusi siswa siswi yang normal. akan tetapi ada siswa siswi saya yang istimewa yang harus saya pantau setiap hainya.

sebenarnya sekolah telah menyediakan seorang pedagog untuk mengurusi secara teknis siswa siswi saya yang istimewa ini. tapi dalam konsep, program, dan tahapan teknis, saya juga harus terlibat. saya memantau perkembangan mereka dari laporan yang dibuat oleh pedagog.

tadi pagi, ketika saya masuk ruangan, saya melihat pedagog sedang melakukan terapi motorik halus pada siswi istimewa saya. biasanya kami menggunakan bola pilates untuk melenturkan ketegangan tubuhnya. nama siswi saya ini adalah loci. lucu ya namanya. ya, itu nama samaran yang baru aja saya buat. :p

selain motorik kasar, siswi saya ini juga membutuhkan terapi wicara. loci harus sering diajak berkomunikasi untuk melenturkan otot-otot yang berperan ketika seseorang berbicara. dulu, loci mengalami kesulitan dalam berbicara. sekarang, alhamdulillah ada kemajuan pesan dalam komunikasinya.

loci adalah siswi istimewa saya yang Allah takdirkan memiliki keterbatasan pada motoriknya. ia lumpuh. tangan dan jarinya kaku. saat terapi wicara berlangsung, ia bercerita tentang kondisinya. ia bercerita bahwa sebelum ia dilahirkan, ibunya pernah melahirkan seorang anak laki-laki. anak ini sering sakit-sakitan. pada usia 5 bulan anak ini meninggal dunia. tidak lama setelah anak ini lahir, ibunya diserang penyakit kaki gajah. setelah sembuh, ibunya hamil lagi. saat usia kandungan masuk bulan ketujuh, ibunya melahirkan. ibunya mengira bahwa ia hanya mengandung satu bayi di dalam perutnya. sesaat setelah bayi pertama lahir, dokter mengatakan, "bu, belum selesai, masih ada satu bayi lagi". ibunya kaget. 15 menit kemudian bayi kedua lahir. bayi itu adalah loci. dalam waktu 15 menit ternyata loci sudah meminum banyak air ketuban.

setelah semua proses berjalan dengan lancar, dokter berkata lagi, "bu, kedua anak ibu sudah dilahirkan, tapi maaf, kondisi salah satu anak ibu begini begini begini". ibunya kaget dan mau tidak mau menerima kondisi anaknya. dalam perkembangannya, loci selalu mengalami keterlambatan dalam memenuhi tugas-tugas perkembangan dibandingkan kakaknya. ehya, sebelum itu, sesaat setelah dilahirkan, mereka berdua harus dirawat di dalam inkubator selama 3-4 bulan.

saya belajar banyak dari loci. ia tidak pernah merasa sedih atau marah dengan kondisinya saat ini. ia sangat menyadari bahwa dirinya berbeda dari teman-temannya yang lain, tapi ia tetap bersemangat. dari ceritanya yang panjang, saya menangkap bahwa ada seorang dokter yang menginspirasinya dan mengajarkannya untuk selalu bersikap positif terhadap kondisinya. 

Selasa, 10 September 2013

Suka sekali menjadi ibu guru :D

Diposting oleh Vivin Uswatun Hasanah di 17.26 0 komentar
Bismillah..

Alhamdulillah, tanpa terasa sudah 3 bulan saya menjadi ibu guru..hehe.. saya sangat menikmati aktifitas saya sehari-hari sebagai seorang guru. Beberapa orang heran dan bertanya-tanya mengapa saya lebih memilih menjadi seorang guru. Mengapa saya tidak mencoba melamar ke perusahaan besar yang lebih keren. Jawabannya Cuma dua, karena profesi ini yang paling mendukung visi besar hidup saya dan saya sangat menikmati pekerjaan ini. pekerjaan ini seperti BEM yang sangat saya suka ketika kuliah dulu. Tempat saya bermain dan melakukan apapun dengan nyaman. Saya pernah diajari oleh seorang kakak, jika kamu bekerja nanti usahakan pekerjaanmu mendukung visi besar hidupmu. ‘start from the end’ kuncinya.

Di lain waktu, saya belajar bahwa kita harus mencintai dan menikmati apa yang kita kerjakan. Kebayang ga kalau kita ga suka samsek sama pekerjaan kita. Sebagian besar waktu kita (umumnya 09.00 am- 05.00 pm), kita habiskan di tempat kita bekerja. Jam 05.00 pulang, alhamdulillah kalau jalanannya lancar jaya. Kalau macet? Ya tarolah jam 06.00 pm nyampe rumah. Abis itu udah capek. Bagi yang tidak menyukai pekerjaannya, kita cenderung memiliki energi negatif yang membuat kita berkali kali lipat capeknya. Abis itu kerjain ini itu dan bobo. Bangun pagi, semua kegiatan secara umum di copy-paste dari kegiatan kemarin (Cuma kontennya aja yang beda2 dikit). Demikian seterusnya. Setiap hari kita akan dipenuhi rasa capek yang berlipat karena tidak menyukai pekerjaan kita.

Berbeda halnya ketika kita mengerjakannya dengan hati senang riang gembira. Kita selalu punya energi. Meskipun terkadang capek dan jatuh sakit, semangat kita tidak akan hilang. Apalagi jika pekerjaan ini merupakan anak tangga dalam menggapai visi besar hidup kita. Kita akan meluangkan waktu untuk mengembangkan diri, memikirkan banyak hal positif, dan meredusir hal-hal negatif yang terkadang muncul di lingkungan pekerjaan kita.


Bagi saya, menjadi guru adalah aktifitas seumur hidup. saya perempuan, nantinya saya akan menjadi madrasatul ula yang mengajarkan banyak hal pada anak saya. Saya punya prinsip, wanita itu wajib cerdas dan beriman. Untuk menjadi cerdas, kita harus belajar, dan cara belajar paling efektif adalah dengan mengajarkan J

Minggu, 16 Juni 2013

Diposting oleh Vivin Uswatun Hasanah di 19.12 0 komentar
butuh ketulusan dan kelapangan hati untuk mendengarkan masalah orang lain. menunggunya menarik nafas, terbata mengucapkan kata, melihatnya marasa barat dengan bebannya. semuanya butuh ketulusan. ya, ketulusan untuk membantu mereka, menemani mereka untuk keluar dari lubang hitam masalahnya masing masing.

Minggu, 09 Juni 2013

Diposting oleh Vivin Uswatun Hasanah di 23.47 0 komentar
“Sesungguhnya khusyu’ merupakan manifestasi tertinggi dari sehatnya hati. Jika khusyu’ telah sirna maka berarti hati telah rusak. Bila khusyu’ tidak ada berarti hati telah didominasi berbagai penyakit yang berbahaya dan keadaan yang buruk, seperti cinta dunia dan persaingan untuk mendapatkannya. Bila hati telah didominasi berbagai penyakit maka telah kehilangan kecenderungan kepada akhirat. Bila hati telah sampai pada keadaan ini maka tidak ada lagi kebaikan bagi kaum Muslimin. Karena cinta dunia menimbulkan persaingan untuk mendapatkannya, sedangkan persaingan dunia tidak layak menjadi landasan tegaknya urusan dunia dan agama.”
— Sa’id Hawa, dalam Mensucikan Jiwa

Sabtu, 08 Juni 2013

-pulang sekolah-lulus kuliah-

Diposting oleh Vivin Uswatun Hasanah di 02.59 0 komentar
bekerja dengan passion itu sama dengan main-main yang tiba-tiba rekening selalu bertambah..alhamdulillah *senyum senyum*

hai blog :*
sudah sangat lamaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa rasanya ga posting tulisan. kalaupun menulis, hanya jadi draft berlumut. ehmm terakhir nulis itu sebelum sidang..hampir 6 bulan boi ga nulis 

yoi, saking banyaknya dan cepatnya perubahan yang terjadi pasca lulus, aku sampe bingung harus posting yang mana. karena tingkat kebingungannya sangat tinggi, aku memutuskan untuk ga posting apapun.
waktu abis lulus banget, aku pernah ngetwitt. lulus itu kek pulang sekolah. seneng karena bisa main dengan bebas. bedanya, main versi udah lulus adalah bekerja dan menghasilkan pundi-pundi uang.. :D


sekitar 2 minggu setelah lulus, ada seorang senior yang menawarkan kerjaan di jakarta. ga kebayang gimana hidup disana. tapi yaudah terima aja. jadilah aku menjalani kehidupan di jakarta. hidup di jakarta ga mudah boi..aku harus berjerawat dan radang tenggorokan dalam jangka waktu yang panjang karena ga cocok sama udara dan panasnya. aku suka banget tempat kerjanya. teman seruangan yang lucu. arus, mba lulu, om martin, kak lisa. semuanya aku suka :D

tapi kesukaan dan ketidaksukaan yahng bercampur harus di hentikan. sesuatu, 'menarik' untuk ke bandung lagi. hidup sebagai pengangguran tingkat kosan. rasanya gaenak bangettttttttt. berasa hidup ini ga ada gunanya. berbagai tawaran datang. semuanya ditolak karena banyak pertimbangan.
terakhir, aku harus memilih 3 pekerjaan. Kementrian keuangan, GURU, HRD. pilihan yang mudah emang. tapi kl ga ada kepastian, sama aja rasanya. 

singkat cerita banget banget, aku jadi 'GURU'. sebenernya ga guru juga sih. aku ga ngajar apapun di kelas. tugasku lebih sebagai konsultan pendidikan yang sangat amatir. tapi kalau ditanya2 orang, aku selalu bilang GURU. capek ngejelasinnya soalnya.
di sekolah ini seru banget. aku berasa main sepanjang waktu. hari pertama masuk sekolah, aku menangani anak ADHD. besoknya tuna daksa, besoknya lagi anak labil, besoknya lagi anak Autis. ruangan BK yang aku tumpangi selalu penuh. kayak ngantri dokter deh pokoknya. tapi aku sangat menikmati itu semua. semuanya menyenangkan. setiap pulang sekolah, aku selalu baca text book kuliah tentang pendidikan. aku jadi orang yang kepo tentang pendidikan. dalam keadaan apapun aku selalu mikir(kecuali waktu bobo), menganalisa hasil observasi yang selalu aku lakukan setiap hari. merancang program pengembangan. huaaa..what a great moment!!! :* :*

meskipun aku masih belum berhasil menggapai cita-cita terbesarku untuk menjadi guru teka, aku bahagia sama anak SMA. sama aja sih sebenernya, cuma beda ukuran tubuh dan kalau anak teka bisa dipeluk dan dicium kapanpun aku mau. aku tetap optimis tapinya, insha Allah suatu saat aku akan menjadi guru teka. salam peluk untuk semua anak bayi dan anak teka di seluruh dunia :*

udah dulu nulisnya, aku mau cari tempat berbaring krn meriang :* :*


salman yang hujan, aku yang meriang sambil nunggu jemputan
what a beautiful day :* :*

Selasa, 04 Juni 2013

Diposting oleh Vivin Uswatun Hasanah di 23.51 0 komentar
halo blog banyak debu

*hatci..hatchi*
garuk hidung


babay

Kamis, 21 Februari 2013

Bahagia, Mau? 3 kuncinya

Diposting oleh Vivin Uswatun Hasanah di 07.39 1 komentar
Bismillahirrahmanirrahim..
Ya Allah, terima kasih sudah berikan setiap hari yang menyenangkan dan membahagiakan J

09.43
Sebenernya ini udah jam tidur. Tapi aku masih punya PR banget untuk ngisi blog tentang ta’lim kosan tadi. Makanya masih bangun. Yosh.. mulai yaa.

Seperti biasa, setiap dua pekan sekali, kosanku yang subahanallah ini mengadakan ta’lim. Ehmm..tentang ke subahanallah an kosanku, insha Allah lain waktu aku certain yaa..kali ini kita fokus sama ta’lim kosannya aja.

Mulai..

Pertemuan kali ini Ust. Darlis Fajar menyampaikan tentang 3 hal yang harus kita lakukan jika kita ingin hidup bahagia. Ketiga hal tersebut adalah:

1.      1. Selalu terhubung sama Allah
Let’s check,  Al Maidah: 105

“wahai orang-orang yang beriman! Jagalah dirimu; (karena) orang yang sesat itu tidak akan membahayakanmu apabila kamu mendapat petunjuk. Hanya kepada Allah kamu semua akan kembali, kemudian Dia akan menerangkan padamu apa yang telah kamu kerjakan.”

Bagaimana agar kita selalu terhubung sama Allah?
Jawabannya ada di ayat tsb. Yoshh..betull.. menjaga diri *.*
Menjaga diri dengan melakukan apa yang Allah perintah dan menghindari apa yang Allah larang.
Menjaga diri itu artinya kita patuh dan tunduk sama Allah, deket2 sama Allah, cari ridha Allah.

ketika kita telah terhubung sama Allah, ga akan ada yang dapat membahayakan kita. Sehingga, apapun yang menimpa kita, dapat kita hadapi dengan tenang dan penuh harap.   
ya Allah, izinkan kami untuk terus bisa terhubung dengan-Mu

Skripsi yang kayaknya kelam banget, jodoh yang belum dateng, fitnah yang bertebaran, dan lain sebagainya, jadi ga berarti karena tujuan kita cuma Allah. Tujuan kita hanya gimana caranya, apa yang harus kita lakukan agar Allah selalu bersama kita.

Kalau denger ceramahnya Ust. Yusuf Mansur, belliau suka bilang gini:
Buat apa kita punya segalanya tapi Allah ga ada..
Buat apa lagi kita hidup kalau kita udah ga suka sama kita..
Tapi Allah itu segala Maha yang..ah..speechless…
*Suka nangis banget di bagian ini..

sungguh baik kehidupan orang mukmin itu. Jika ada musibah ia bersabar maka itu baik baginya. Dan jika mendapatkan kenikmatan, ia bersyukur dan itu juga baik baginya. Begitu ujar Rasul kita nan mulia.

Ust. Darlis bilang, inget ini ya: Allah ngasih berbagai cobaan Cuma buat mendidik kita biar kita jadi lebih matang, lebih kuat, lebih deket sama Allah.

Kedekatan hubungan kita sama Allah akan melahirkan keyakinan-keyakinan di atas. Sehingga apapun yang menimpa kita, no problemoo. :D

2.      2. Berpikir dewasa, matang, dan jangan berpikir seperti anak kecil
kalau anak kecil masih egosentris(self oriented, yang penting gw senang). Itu wajar, karena masih kecil. Tahap perkembangannya emang gitu. Yang ga wajar adalah ketika kita, yang sudah besar melakukan itu. Kita harus belajar untuk berpikir layaknya orang dewasa. Kalau kemarin belum dewasa, ga papa. Detik ini kita mulai belajar dikit-dikit. Biar Allah tersenyum melihat apa yang kita kerjakan di dunia dan tersenyum juga melihat kita di surga nanti.

Tapi..ada tapinya yaa..
Di sisi lain kadang kita juga harus kek anak kecil. Kita tiru positifnya mereka. Disanalah kita punya kesempatan menertawakan masalah kita. Contohnya ketika banjir. Orang dewasa udah  stress, tapi anak2 malah bahagia karena bisa main air. Kita harus menyediakan ruang di hati kita untuk tertawa ketika dihadapkan pada musibah.

3.      3. Jadilah orang yang peduli dan jangan cuek
Karena “sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat buat orang lain” begitu kata baginda Rasulullah 


Nah, itulah 3 hal yang harus terus kita pelajari agar kita bisa hidup bahagia dunia-surga :D. ketiga hal ini akan lebih kece lagi jika dibungkus dengan doa.
Doa ini dahsyat banget kekuatannya. Doa bisa menentramkan hati dan menyembuhkan secara fisik dan psikis. Rasul juga bilang bahwa doa itu adalah senjatanya orang beriman


Alhamdulillah..bahagianya bisa sharing tentang ta’lim tadi. Meskipun sudah jam 10.27 dan sudah 5 watt tapi tetap semangat.
Yosh..semangat tidur..semoga Allah izinkan dan mudahkan kita untuk berkhalwat sama Allah di sepertiga malamnya.aminnn..
 


Sabtu, 16 Februari 2013

it's good fo me :D

Diposting oleh Vivin Uswatun Hasanah di 08.44 0 komentar
http://blogs.hbr.org/bregman/2013/02/nine-practices-to-help-you-say.html

Kamis, 14 Februari 2013

S. Psi

Diposting oleh Vivin Uswatun Hasanah di 06.17 0 komentar
"dengan ini, saya selaku pimpinan fakultas memutuskan bahwa Vivin Uswatun Hasanah dinyatakan LULUS sebagai sarjana Psikologi"

****

pembacaan janji sarjana Psikologi

****

lulus itu rasanya kek pulang sekolah. seneng dan pikiran melayang-layang untuk melanjutkan permainan. disini permainannya diganti dengan kerjaan. hahha..biasa aja. aku gak nangis kok waktu dosen bilang aku lulus. tapi matanya basah aja..haha..biasa aja. alhamdulillah udah lulus..

woowww..ga nangisss..padahal waktu nunuy dan eva dinyatakan lulus, aku nangis loh..terharu bangett


****
sebagaimana yang telah diketahui, dosen pembimbingku (kang Gimmy) dan dosen pembahasku (mba Eka) adalah malaikat di Psikologi. baiknya baik banget. mereka sangat amat lembut dan baik hati. ya Rabb..aku gatau apa jadinya kalau aku dapet dosen yang galak..hehhe
Ya Allah..mudahkan segala urusan dosen-dosenku. berkahi mereka, lindungi mereka, dan cahayai mereka ya Rabb..
nah, waktu ngurusin persyaratan sidang, aku dikasih tau pak Asep bahwa pengujiku nanti adalah bu Tuti Soja, bang Amir, dan kang Gimmy. bu Tuti Soja dan bang Amir terkenal sebagai dosen yang tegas di FAPSI UNPAD. beliau sangat ahli di bidangnya.  :)
dalem hati aku bilang sama Allah.. "ya Allah, Engkau berikan aku dosen pembimbing dan penguji yang baik hati, sekarang Engkau berikan dosen penguji yang tegas, pasti Engkau sudah siapkan rencana indah buatku. kuatkan aku ya Rabb"

****
waktu mau sidang, aku ga belajar sama sekali. aku diajak main sama abang dan kakak kesana sini. tapi alhamdulillah aku tenang banget. gatau ini kenapa.

****
di hari H, aku dijadwalkan sidang jam 12.30. rencananya aku mau dateng jam 1 aja dengan asumsi pasti sidang sebelumnya ngaret. biasanya, yang namanya sidang, setiap mahasiswa dateng pagi-pagi, jam berapapun sidangnya.
akhirnya aku dateng jam 11, gajadi jam 1. pengen main dulu aja di perpustakaan. waktu aku dateng, teman-teman mengira bahwa aku lupa bahwa aku hari ini sidang. zzz...juara banget kalau aku senakal ituu...

hoshh

****
baru aja nyampe, 10 menitan, aku langsung dipanggil masuk ke ruangan sidang. ternyata lebih cepat 1 jam dari jadwal yang ditentukan. :D
alhamdulillah aku gajadi dateng jam 1.

****
masuk ruangan, aku bawa skripsi yang belum di revisi karena aku males ngeprint. kasihan pohon. hoshh..
basmallah..alhamdulillah Allah turunkan ketenangan. ga deg degan sama sekali. tangannya juga ga dingin. kayak bimbingan sehari-hari sama kang Gimmy aja rasanya.
waktu sidang, awalnya dosenku bilang, "ini kamu udah menghabiskan berapa pohon untuk ngeprint skripsi setebal ini?" (sambil senyum manis). aku juga senyum aja..hehe
ohya, jadi skripsiku itu tebelnya tebel banget kek riyadush shalihin yang penerbitnya insan kamil. ngebawanya juga berasa jadi altil tukang angkat barbel -,-
trus aku ditanyain ini itu sama dosen pengujinya yang terkenal tegas itu. tapi subahanallah..ternyata dosen-dosen tersebut baiknya sama aja kek kang Gimmy dan mba Eka. lembutnya minta ampun. kasih senyum manis terus ke aku. Allah ya Rabbi. aku nahan nangis banget waktu sidang itu. nangisnya karena Allah baik banget. Allah ngasih banyak kemudahan banget disamping kesulitan yang melilitku selama proses pengerjaan skripsi.

****
keluar ruangan sidang aku langsung nangis. lagi lagi Allah Maha Baik. ngasih ajeng disana. aku nangis trus dipeluk ajeng yang buru-buru mau ke bandung. semua orang yang ada di sana kaget melihat aku nangis. mereka pikir aku dijahatin sama dosen penguji. ajeng nanya, "vin kenapa nangis?" trus aku jawab "dosennya baik banget jeng..ga ngerti lagi baiknya kek apa".orang-orang yang ada di ruangan itu langsung lega waktu denger jawabanku.
hoshhhh..nangisnya semakin menjadi jadi. aku butuh sholat aku butuh sholat. waktu sholat, aku lepasin semua mua mua nya. semua perjuangan penyelesaian skripsi terbayang dengan jelas. mama, semuanya. :)

setelah itu, aku langsung rapi-rapi untuk yudisium. itu dia yudisiumnya yang diatas. aku ga nangis kok..hhaha
ya Allah aku bersyukur banget. terima kasih untuk semua hal indah yang Allah kasih.

****
habis yudisium, foto-foto. banyak aja, bukan banyak banget. ;)

****
trus aku siap-siap mau pulang, di WC, ratna dan lika dateng..uwaa...mereka unyu banget. ngasih kado. ratnayooo...makasihh bangett..kamu memberikan apa yang aku butuhkan. semoga rontoknya ga kayak orang kanker otak lagi..hhaha
likaa...makasih banget juga..udah mau bawain skripsi aku yang tebelnya kayak riyadush shalihin. lika maaf yaa..itu kan beratt..heheh 
ehya, shofa juga ngasih kado. boneka wisuda pake jilbab. i love it :* ... makasihhh ya boi shofaa... :*
#shofa itu cewek, boi itu panggilan buatnya#

sekarang di belakang namaku ada ekornya..haha..semoga suatu saat nambah lagi ekor didepan dan dibelakang namaku :D
aminnnn ya Rabbb

best regard,
Vivin Uswatun Hasanah, S.Psi

(ssstt...S.Psi itu pertanggung jawabannya berat..dunia akhirat)
ya Allah..semoga aku bisa jadi orang yang amanah dalam mengemban amanah dari-Mu

Selasa, 12 Februari 2013

My Birthday :*

Diposting oleh Vivin Uswatun Hasanah di 23.02 0 komentar
ini dia tulisan qoon..

http://farahqoon.blogspot.com/2013/01/keluarga-baruku.html

dan

http://farahqoon.blogspot.com/2013/01/happy-birthday.html

Ancaman selesai :*

Diposting oleh Vivin Uswatun Hasanah di 23.00 0 komentar
bismillah..
alhamdulillah ancamanku selesai. memang terdengar horor, tapi emang agak horor..terima aja.

jadi gini ceritanya...
beberapa waktu yang lalu, aku bikin ancaman untuk diri sendiri. ancamannya adalah aku gaboleh beli pulsa internet dan ga boleh nulis blog sebelum aku lulus. its work!! anceman ini cukup menyiksa saudara-saudara. selama segitu bulannya aku cuma bisa buka 10 situs gratisan dr paket internet 3..hoshh..bisa dibayangin kan(kl ga kebayang jg gapapa banget)..kalau butuh bahan-bahan untuk skripsi, aku onlinenya dikampus atau di shafa yogurt dan itu ga boleh lama-lama. seperlunya aja.
semua ini aku lakukan untuk mendidik diri biar patuh sama aturan yang dibuat. memang enak sih kalau fasilitasnya lengkap saat ngerjain skripsi, tapi aku pengen jadi orang yang taat aturan dan bisa mengontrol diri dengan baik. sama kek puasa aja. sebenernya kan kalo ga puasa kita boleh makan makanan yang halal. tapi kalau lagi puasa, yang halal aja harus ditahan apalagi yang haram.

padahal tangan sama hati aku udah gregetan pengen nulis blog di hari ulang tahun, tapi harus ditahan. harus komitmen sama janji yang dibuat..alhamdulillah qoon nulis sesuatu di hari ulang tahunku..nanti aku copiin deh link nya qoon kesini :)

yosh..sekarang cuma mau bilang, aku sangat bahagia bisa nulis blog lagi. maaf ya blog, kamu aku kacangin segitu bulan. welcome home..welcome world :)

Kamis, 03 Januari 2013

Diposting oleh Vivin Uswatun Hasanah di 06.35 0 komentar
Semua manusia adalah anak-anak Adam yang menjadi tempatnya salah dan lupa. Maka orang suci sejati bukan yang tak berdosa, melainkan mereka yang banyak beristighfar kepada Allah. Mereka sering disergap rasa bersalah dan berdosa. Lalu dengan istighfar itu mereka merasakan ketenteraman dalam naungan ampunanNya. Maka mereka tumbuh menjadi pemaaf, sebab mereka juga tumbuh dalam pemaafan Allah. “Adapun mereka yang kurang beristighfar”, begitu ditulis Ibnul Qayyim Al Jauziyah dalam Madaarijus Salikin, “Pastilah hatinya keras dan merasa suci. Dan itu membuat mereka mudah sakit hati, sulit menghargai, dan tak mampu memaafkan.”

Tentu saja kita boleh menambahi keterangan Ibnul Qayyim ini: mereka yang tak mampu mengenali kebaikan yang mengintip, bisa berakhir tragis seperti sang rahib dalam kisah kita di awal tulisan.
Maka mari kita belajar untuk menghargai kebaikan yang mengintip, atau mentakjubi keshalihan yang kecil dan sederhana. Membiasakan hal ini sungguh akan menjadi sebuah latihan jiwa yang berharga. Sebab ada tertulis, “Mereka yang tak bisa menghargai yang kecil, takkan mampu menghormati yang besar. Dan mereka yang tak bisa berterimakasih pada manusia, takkan mampu mensyukuri Allah.”

SAF