Wahai saudaraku, sesungguhnya di balik penyakit dan musibah akan
mengembalikan seorang hamba yang tadinya jauh dari mengingat Allah agar
kembali kepada-Nya. Biasanya seseorang yang dalam keadaan sehat wal
‘afiat suka tenggelam dalam perbuatan maksiat dan mengikuti hawa
nafsunya, dia sibuk dengan urusan dunia dan melalaikan Rabb-nya. Oleh
karena itu, jika Allah mencobanya dengan suatu penyakit atau musibah,
dia baru merasakan kelemahan, kehinaan, dan ketidakmampuan di hadapan
Rabb-Nya. Dia menjadi ingat atas kelalaiannya selama ini, sehingga ia
kembali pada Allah dengan penyesalan dan kepasrahan diri. Allah ta’ala
berfirman yang artinya, “Dan sesungguhnya Kami telah mengutus (para
rasul) kepada umat-umat sebelummu, kemudian Kami siksa mereka dengan
(menimpakan) kesengsaraan dan kemelaratan, supaya mereka memohon (kepada
Allah) dengan tunduk merendahkan diri. (QS. al-An’am: 42) yaitu supaya
mereka mau tunduk kepada-Ku, memurnikan ibadah kepada-Ku, dan hanya
mencintai-Ku, bukan mencintai selain-Ku, dengan cara taat dan pasrah
kepada-Ku. (Tafsir Ibnu Jarir)
Minggu, 30 Desember 2012
Minggu, 30 Desember 2012
Sakit akan mengingatkan hamba atas kelalaiannya
Wahai saudaraku, sesungguhnya di balik penyakit dan musibah akan
mengembalikan seorang hamba yang tadinya jauh dari mengingat Allah agar
kembali kepada-Nya. Biasanya seseorang yang dalam keadaan sehat wal
‘afiat suka tenggelam dalam perbuatan maksiat dan mengikuti hawa
nafsunya, dia sibuk dengan urusan dunia dan melalaikan Rabb-nya. Oleh
karena itu, jika Allah mencobanya dengan suatu penyakit atau musibah,
dia baru merasakan kelemahan, kehinaan, dan ketidakmampuan di hadapan
Rabb-Nya. Dia menjadi ingat atas kelalaiannya selama ini, sehingga ia
kembali pada Allah dengan penyesalan dan kepasrahan diri. Allah ta’ala
berfirman yang artinya, “Dan sesungguhnya Kami telah mengutus (para
rasul) kepada umat-umat sebelummu, kemudian Kami siksa mereka dengan
(menimpakan) kesengsaraan dan kemelaratan, supaya mereka memohon (kepada
Allah) dengan tunduk merendahkan diri. (QS. al-An’am: 42) yaitu supaya
mereka mau tunduk kepada-Ku, memurnikan ibadah kepada-Ku, dan hanya
mencintai-Ku, bukan mencintai selain-Ku, dengan cara taat dan pasrah
kepada-Ku. (Tafsir Ibnu Jarir)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar