Pages

Senin, 12 November 2012

kita dikenang bukan karena cara orang lain memperlakukan kita | tapi bagaimana cara kita memperlakukan orang lain
perlakuan orang lain kepada kita seringkali tidak bisa kita pilih | tapi kita selalu bisa memilih cara kita perlakukan orang lain
hadapi setiap kecongkakan dengan rendah hati | karena kecongkakan akan senan
g bila justru temukan teman
balas ucapan kasar dengan lisan yang baik | mungkin yang berkata kasar belum pernah mendengar kata-kata yang baik
dan ingat, Allah menghisab kita bukan dari amal orang lain kepada kita | tapi bagaimana cara kita beramal kepada mereka :)
selalu ada pilihan dalam membalas amal orang terhadap kita | balas lebih jahat mudah | balas lebih baik susah | makanya surga itu susah :D
untuk apa membalas perlakuan buruk dengan hal lebih buruk? | biar puas? | pantas aja setelahnya hatimu kosong, dan susah tidur
untuk apa membalas perlakuan buruk dengan hal lebih buruk? | toh, kita semua sama-sama bakal mayat
balas mencaci tiada pernah sadarkan pencaci | diam atau balas dengan lisan yang baik | lebih mungkin sadarkan dia, ya kan? :)
memang paling enak punya teman halus lisan | kalau bicara jadi nasihat, bila diam jadi pengingat
-Felix Siauw-

0 komentar:

Posting Komentar

Senin, 12 November 2012

Diposting oleh Vivin Uswatun Hasanah di 19.37
kita dikenang bukan karena cara orang lain memperlakukan kita | tapi bagaimana cara kita memperlakukan orang lain
perlakuan orang lain kepada kita seringkali tidak bisa kita pilih | tapi kita selalu bisa memilih cara kita perlakukan orang lain
hadapi setiap kecongkakan dengan rendah hati | karena kecongkakan akan senan
g bila justru temukan teman
balas ucapan kasar dengan lisan yang baik | mungkin yang berkata kasar belum pernah mendengar kata-kata yang baik
dan ingat, Allah menghisab kita bukan dari amal orang lain kepada kita | tapi bagaimana cara kita beramal kepada mereka :)
selalu ada pilihan dalam membalas amal orang terhadap kita | balas lebih jahat mudah | balas lebih baik susah | makanya surga itu susah :D
untuk apa membalas perlakuan buruk dengan hal lebih buruk? | biar puas? | pantas aja setelahnya hatimu kosong, dan susah tidur
untuk apa membalas perlakuan buruk dengan hal lebih buruk? | toh, kita semua sama-sama bakal mayat
balas mencaci tiada pernah sadarkan pencaci | diam atau balas dengan lisan yang baik | lebih mungkin sadarkan dia, ya kan? :)
memang paling enak punya teman halus lisan | kalau bicara jadi nasihat, bila diam jadi pengingat
-Felix Siauw-

0 komentar on " "

Posting Komentar