Pages

Rabu, 16 November 2011

Pabrik, peradaban di rahimmu


Pabrik, ini adalah tentang cita-cita peradaban yang akan kami bangun. Dan proyek ini sangat istimewa bagi kami. Allah mengamanahkan kami untuk menjadi madrasatul ula, pendidikan mujahid mujahidah itu berada di tangan kami. Mulai dari dalam kandungan, segala apa yang kami lakukan dan rasakan, membawa pengaruh pada bayi mungil yang ada di rahim kami. Itu sebabnya kami harus mempersiapkan proyek peradaban itu mulai dari sekarang.
Proyek ini proyek peradaban. Persiapannya pun bukan sembarang. Tahap awalnya kami harus punya ilmu. Melatih diri sedikit demi sedikit, merancang dan terus berdoa untuk proyek peradaban ini. Selanjutnya, ini yang terpenting. Kapanpun dan dimanapun. Ya, menjaga hati, menjaga Allah di hati kami. Kami ingin menjaga hati agar proyek ini bersih, agar Allah meridhoi apa yang telah kami susun, agar Allah mengizinkan dan memberkahi proyek peradaan ini.
Dalam menjaga hati tak jarang kami harus memutuskan memilih Dia atau dia. Allah menguji kami, seberapa besar usaha kami dalam menjaga Allah di hati ini. Secara logika, pasti kita akan memilih Dia. Namun kenyataan di lapangan membuktikan bahwa campur tangan syetan juga begitu besar melalui dia. Akan ada banyak rasa disini, tapi yang paling terasa adalah rasa sakit. Ya, rasa sakit ketika cinta yang tidak halal hinggap di hati. Hal ini sangat menyulitkan kami dalam membangun proyek peradaban. Allah, kami khawatir ketika tidak bisa menjaga hati. Kami takut Engkau tidak meridhoi proyek peradaban ini.

Ibn Abbas berkata: Suatu hari aku ada di belakang Rasulullah saw. Beliau bersabda, “Nak, aku ajari kamu beberapa kalimat: Jagalah Allah, niscaya Allah menjaga kamu.  Jagalah Allah, niscaya engkau mendapati Allah di hadapan kamu.  Jika kamu meminta maka mintalah kepada Allah. Jika kamu meminta tolong maka mintalah tolong kepada Allah.  Ketahuilah, sesungguhnya jika umat bersatu untuk memberi kamu manfaat kdengan sesuatu, tiadalah mereka dapat memberikan manfaat kepadamu kecuali dengan sesuatu yang telah Allah tuliskan untuk kamu.  Andai mereka bersatu untuk mencelakakan kamu dengan sesuatu, tiadalah mereka dapat mencelakakan kamu kecuali dengan sesuatu yang telah Allah tuliskan atas kamu.  Pena telah diangkat dan lembaran-lembaran itu telah kering.” (HR at-Tirmidzi, Ahmad dan al-Hakim).

ukhti sholeha,…
Jika cinta, diam saja, jangan tergesa, disimpan saja, insya Allah itu akan lebih mulia.
Jangan lupa saling menasehati, menggenggam tangan. Bukankah Allah telah menghadiahkan ukhuwah di hati kita agar kita bisa saling menasehati. Mari kita bersama-sama membantu diri dan saudara kita untuk selalu menjaga Allah di hati. Agar jalan suci ini kokoh tegak berdiri dengan lahirnya generasi robbani.

1 komentar:

hebadaragema mengatakan...

Subhanallah.. Pabrik.. like this so much

Posting Komentar

Rabu, 16 November 2011

Pabrik, peradaban di rahimmu

Diposting oleh Vivin Uswatun Hasanah di 07.14

Pabrik, ini adalah tentang cita-cita peradaban yang akan kami bangun. Dan proyek ini sangat istimewa bagi kami. Allah mengamanahkan kami untuk menjadi madrasatul ula, pendidikan mujahid mujahidah itu berada di tangan kami. Mulai dari dalam kandungan, segala apa yang kami lakukan dan rasakan, membawa pengaruh pada bayi mungil yang ada di rahim kami. Itu sebabnya kami harus mempersiapkan proyek peradaban itu mulai dari sekarang.
Proyek ini proyek peradaban. Persiapannya pun bukan sembarang. Tahap awalnya kami harus punya ilmu. Melatih diri sedikit demi sedikit, merancang dan terus berdoa untuk proyek peradaban ini. Selanjutnya, ini yang terpenting. Kapanpun dan dimanapun. Ya, menjaga hati, menjaga Allah di hati kami. Kami ingin menjaga hati agar proyek ini bersih, agar Allah meridhoi apa yang telah kami susun, agar Allah mengizinkan dan memberkahi proyek peradaan ini.
Dalam menjaga hati tak jarang kami harus memutuskan memilih Dia atau dia. Allah menguji kami, seberapa besar usaha kami dalam menjaga Allah di hati ini. Secara logika, pasti kita akan memilih Dia. Namun kenyataan di lapangan membuktikan bahwa campur tangan syetan juga begitu besar melalui dia. Akan ada banyak rasa disini, tapi yang paling terasa adalah rasa sakit. Ya, rasa sakit ketika cinta yang tidak halal hinggap di hati. Hal ini sangat menyulitkan kami dalam membangun proyek peradaban. Allah, kami khawatir ketika tidak bisa menjaga hati. Kami takut Engkau tidak meridhoi proyek peradaban ini.

Ibn Abbas berkata: Suatu hari aku ada di belakang Rasulullah saw. Beliau bersabda, “Nak, aku ajari kamu beberapa kalimat: Jagalah Allah, niscaya Allah menjaga kamu.  Jagalah Allah, niscaya engkau mendapati Allah di hadapan kamu.  Jika kamu meminta maka mintalah kepada Allah. Jika kamu meminta tolong maka mintalah tolong kepada Allah.  Ketahuilah, sesungguhnya jika umat bersatu untuk memberi kamu manfaat kdengan sesuatu, tiadalah mereka dapat memberikan manfaat kepadamu kecuali dengan sesuatu yang telah Allah tuliskan untuk kamu.  Andai mereka bersatu untuk mencelakakan kamu dengan sesuatu, tiadalah mereka dapat mencelakakan kamu kecuali dengan sesuatu yang telah Allah tuliskan atas kamu.  Pena telah diangkat dan lembaran-lembaran itu telah kering.” (HR at-Tirmidzi, Ahmad dan al-Hakim).

ukhti sholeha,…
Jika cinta, diam saja, jangan tergesa, disimpan saja, insya Allah itu akan lebih mulia.
Jangan lupa saling menasehati, menggenggam tangan. Bukankah Allah telah menghadiahkan ukhuwah di hati kita agar kita bisa saling menasehati. Mari kita bersama-sama membantu diri dan saudara kita untuk selalu menjaga Allah di hati. Agar jalan suci ini kokoh tegak berdiri dengan lahirnya generasi robbani.

1 komentar on "Pabrik, peradaban di rahimmu"

hebadaragema on 7 Januari 2012 pukul 22.11 mengatakan...

Subhanallah.. Pabrik.. like this so much

Posting Komentar