Pages

Rabu, 07 September 2011

wawa dan sepi

bismillah..

bukankah Allah membeikan rasa sepi untuk mengajarkan kita tentang arti menghargai keberadaan orang lain??

ini cerita tentang wawa..
lebaran kali ini wawa memutuskan untuk ga pulang ke kampung halamannya..

habis ramadhan langsung syawal. sedihnya meninggalkan ramadhan dan deg deg an menyambut syawal yang selalu menghadiahkan banyak cerita.

idul fitri dan mudik sahabatan banget keknya. ini moment yang asik banget buat mudik, udah tradisi. semua orang disekitar wawa udah mudik semuanya. kota kediamannya sekarang jadi sepi banget kek kota mati. wawa ga suka banget sama sepi, sakit dan menyedihkan rasanya kalau dirasa-rasain. tapi ga usa dirasain lah ya... suatu detik wawa terlintas sesuatu dalam pikiran wawa. detik itu wawa lagi memuhasabahi dirinya selama ini. ia jadi teringat ketika kota nya ramai,

 "huaa....debu dimana-mana, banyak orang lalu lalang, berisik..pliss banget bisa aga tenang kah hei kalian orang-orang" -.-

atau

"ehmm...plis aku lagi butuh sendirian, jangan ganggu aku.."

hoshhh..itu so nakal... selama ini ternyata ia sudah agak ga menghargai keberadaan sekitarnya, kali ini Allah memberikan kesempatan baginya untuk sedikit menghargai keberadaan orang lain dan menghargai sepi. ada hal penting lain yang ia sadari, terkadang ia masih sering mengabaikan hak-hak saudaranya atas dirinya. ya Allah, ampuni hamba..

setelah kejadian itu wawa berjanji untuk lebih menghargai apapun yang ia alami dan memperhatikan hak-hak saudaranya atas dirinya.

ya, semua yang Allah kasi, pasti ada hadiah didalamnya. kotaknya boleh aja dari koran bekas, tapi isi kado dari Allah selalu spesial..

terima kasih ya Allah, untuk semuanya. Allah yang Maha Baik yang ga pernah meninggalkan kita..
bukankah Allah membeikan rasa sepi agar kita menghargai keberadaan setiap orang disekitar kita??


kejadian yang dialami wawa kadang ada miripnya sama apa yang terjadi pada kita. alhamdulillah wawa menemukan dimana titik yang harus ia perbaiki. semoga kita bisa belajar dari wawa. wawa, makasi banget yaa
Allah, terima kasih untuk semuanya. i love Allah, but Allah loves me more..^_^

0 komentar:

Posting Komentar

Rabu, 07 September 2011

wawa dan sepi

Diposting oleh Vivin Uswatun Hasanah di 08.43
bismillah..

bukankah Allah membeikan rasa sepi untuk mengajarkan kita tentang arti menghargai keberadaan orang lain??

ini cerita tentang wawa..
lebaran kali ini wawa memutuskan untuk ga pulang ke kampung halamannya..

habis ramadhan langsung syawal. sedihnya meninggalkan ramadhan dan deg deg an menyambut syawal yang selalu menghadiahkan banyak cerita.

idul fitri dan mudik sahabatan banget keknya. ini moment yang asik banget buat mudik, udah tradisi. semua orang disekitar wawa udah mudik semuanya. kota kediamannya sekarang jadi sepi banget kek kota mati. wawa ga suka banget sama sepi, sakit dan menyedihkan rasanya kalau dirasa-rasain. tapi ga usa dirasain lah ya... suatu detik wawa terlintas sesuatu dalam pikiran wawa. detik itu wawa lagi memuhasabahi dirinya selama ini. ia jadi teringat ketika kota nya ramai,

 "huaa....debu dimana-mana, banyak orang lalu lalang, berisik..pliss banget bisa aga tenang kah hei kalian orang-orang" -.-

atau

"ehmm...plis aku lagi butuh sendirian, jangan ganggu aku.."

hoshhh..itu so nakal... selama ini ternyata ia sudah agak ga menghargai keberadaan sekitarnya, kali ini Allah memberikan kesempatan baginya untuk sedikit menghargai keberadaan orang lain dan menghargai sepi. ada hal penting lain yang ia sadari, terkadang ia masih sering mengabaikan hak-hak saudaranya atas dirinya. ya Allah, ampuni hamba..

setelah kejadian itu wawa berjanji untuk lebih menghargai apapun yang ia alami dan memperhatikan hak-hak saudaranya atas dirinya.

ya, semua yang Allah kasi, pasti ada hadiah didalamnya. kotaknya boleh aja dari koran bekas, tapi isi kado dari Allah selalu spesial..

terima kasih ya Allah, untuk semuanya. Allah yang Maha Baik yang ga pernah meninggalkan kita..
bukankah Allah membeikan rasa sepi agar kita menghargai keberadaan setiap orang disekitar kita??


kejadian yang dialami wawa kadang ada miripnya sama apa yang terjadi pada kita. alhamdulillah wawa menemukan dimana titik yang harus ia perbaiki. semoga kita bisa belajar dari wawa. wawa, makasi banget yaa
Allah, terima kasih untuk semuanya. i love Allah, but Allah loves me more..^_^

0 komentar on "wawa dan sepi"

Posting Komentar