Pekan lalu saya mendapat cerita dari istri saya tentang anak bungsu
kami, Izul (9 tahun). Saat sedang belajar tiba-tiba Izul berkata, “Mama,
kok Izul bodoh ya. Kalau bu guru njelasin pelajaran, Izul nggak
ngerti-ngerti.” Mendengar cerita itu langsung air mata saya mengalir di
pipi. Saya sangat tahu bagaimana perjuangan anak saya ketika ingin
memahami sesuatu, perlu energi dan perlu kesabaran.
Ternyata perasaan bodoh anak saya itu menular. Dua pekan ini saya
merasa bodoh setelah bertemu dua orang luar biasa, Felix Siauw
(@FelixSiauw) dan Jaya Setiabudi (@JayaYEA). Dua kali diskusi dengan
Felix telah menyadarkan saya, betapa bodohnya saya dalam ilmu agama.
Tahun 2006 ia masih belajar dengan saya, tetapi sekarang saya harus
benar-benar belajar dan berguru dengan mualaf muda ini.
Saya juga dua kali berdiskusi dengan Jaya Setiabudi, di kantor saya
dan di rumahnya yang keren dan nyaman di Bandung. Anak muda ini
benar-benar konseptor bisnis yang hebat. Mendengar paparan beliau
tentang bisnis membuat saya merasa sangat bodoh. Ilmu dan pengalaman
bisnis yang saya miliki menjadi sangat usang dan tertinggal.
Oh anakku, ternyata kita sama-sama bodoh. Kita harus belajar lebih
keras lagi agar tidak tertinggal dengan orang lain. Bapak dengan setia
akan menemanimu belajar. Semakin sulit kita belajar, pahala kita insya
Allah akan semakin besar. Bersabarlah wahai anakku, bapak akan selalu
ada untukmu jika kau ingin bertanya tentang sesuatu…
Anakku, batu yang keras bila setiap hari ditetesi air lama-lama akan
berlubang. Kita tidak perlu marah dan bersedih atas kebodohan yang
menyertai hidup kita. Kita hanya perlu konsisten dan sabar saat belajar.
Boleh jadi kebodohan yang ada pada diri kita adalah anugerah dari yang
Maha Tahu agar kita tidak sombong dan angkuh…
Bapak tahu anakku, terkadang kau menangis saat sulit memahami
sesuatu. Kau tidak sendirian anakku, bapak juga sering menangis setelah
bertemu dengan orang-orang yang berilmu. Betapa banyak orang yang memuji
bapak, padahal bapak masih amat bodoh dan masih harus terus belajar
anakku…
Ketahuilah anakku, orang hebat seperti Steve Jobs pun memberi nasihat
“tetaplah lapar, tetaplah bodoh”. Yang terpenting, kita jangan pernah
berhenti belajar dan berhenti berharap, semoga yang Maha Tahu
mencurahkan ilmu-ilmu bermutu ke dalam pikiran dan hati kita. I love
you, anakku. Bapak bangga dengan segala keterbatasanmu…
http://www.jamilazzaini.com/saya-ternyata-bodoh/#.UNJ6GCImCl0.twitter
seperti biasa, rutinitas pagi..baca ini itu..ketemu link tulisan yg ditulis pak jamil langsung bikin hati meleleh #ambil tisu superindo#
kadang kita jarang bersyukur dengan apa yang Allah kasih. duhai Rabb..lindungi kami dalam naungan-Mu. apapun hanya untuk-Mu. karena kami sangat amat lemah tak berdaya tanpa kekuatan dari-Mu
T_T
0 komentar:
Posting Komentar