Rabu, 21 Desember 2011
Selasa, 20 Desember 2011
mungkin kau..
Mungkin kau hanya sebaris kalimat dalam lembar novelku
Yang menggantung di dahan paragraph sunyi itu
Ku harap ada angin yang segera meniupkanmu pergi
Jauh, hingga tanda titik di ujung kalimatmu pun tak dapat
kubaca.
Mungkin aku yang terlalu asing dengan susunan kata
yang kau tuliskan dengan tinta
Itu sebabnya aku memintamu pergi, menghapus jejak-jejak kita,
hingga tak ada yang tersisa
Mungkin hanya ombak-ombak kecil yang akan pedulikan kaki
kita
Yang nantinya ombak itu pun akan terlalu malu
Untuk tetap menggenang tanpa surut
Ingatkah, tidak berapa detik dari sekarang
Jejak-jejak di pantai itu akan kembali mengeras,
seperti dahan kayu yang menggantungkan sebaris kalimatmu
dalam paragraph novelku.
Senin, 19 Desember 2011
doa sayyid qutbh tentang cinta
As-Syahid
Sayyid Qutbh.
Ya
Muhaimin, jika aku jatuh cinta,
jagalah cintaku padanya agar tidak
melebihi cintaku pada-Mu
jagalah cintaku padanya agar tidak
melebihi cintaku pada-Mu
Ya Allah, jika aku jatuh hati,
izinkanlah aku menyentuh hati seseorang
yang hatinya tertaut pada-Mu,
agar aku tidak terjatuh dalam jurang cinta jemu.
Ya Rabbi, jika aku jatuh hati,
jagalah hatiku padanya agar tidak
berpaling dari hati-Mu.
Ya Rabbal Izzat, jika aku rindu,
rindukanlah aku pada seseorang yang
merindui syahid di jalan-Mu.
Ya Allah, jika aku rindu,
jagalah rinduku padanya agar tidak lalai aku
merindukan syurga-Mu.
Ya Allah, jika aku menikmati cinta kekasih-Mu,
janganlah kenikmatan itu melebihi kenikmatan
indahnya bermunajat
di sepertiga malam terakhirmu.
Ya Allah, jika aku jatuh hati pada kekasih-Mu,
jangan biarkan aku tertatih dan terjatuh dalam
perjalanan panjang
menyeru manusia kepada-Mu.
Ya Allah, jika Kau halalkan aku merindui kekasih-Mu,
jangan biarkan aku melampaui batas sehingga
melupakan aku pada cinta hakiki
dan rindu abadi hanya kepada-Mu.
Ya Allah Engkau mengetahui bahawa hati-hati ini
telah berhimpun dalam cinta
pada-Mu, telah berjumpa pada taat pada-Mu, telah
bersatu dalam dakwah
pada-MU, telah berpadu dalam membela syariat-Mu.
Kukuhkanlah Ya Allah
ikatannya. Kekalkanlah cintanya. Tunjukilah
jalan-jalannya. Penuhilah
hati-hati ini dengan Nur-Mu yang tiada pernah
pudar. Lapangkanlah dada-dada
kami dengan limpahan keimanan kepada-Mu dan
keindahan bertawakal di jalan-Mu.
(As-Syahid Sayyid Qutb)
Minggu, 04 Desember 2011
Steve Jobs – Stay Hungry. Stay Foolish.
Saya merasa bangga di tengah-tengah Anda sekarang, yang akan segera
lulus dari salah satu universitas terbaik di dunia. Saya tidak pernah
selesai kuliah. Sejujurnya, baru saat inilah saya merasakan suasana
wisuda. Hari ini saya akan menyampaikan tiga cerita pengalaman hidup
saya. Ya, tidak perlu banyak. Cukup tiga.
Cerita Pertama: Menghubungkan Titik-Titik
Saya drop out (DO) dari Reed College setelah semester pertama, namun saya tetap berkutat di situ sampai 18 bulan kemudian, sebelum betul-betul putus kuliah. Mengapa saya DO? Kisahnya dimulai sebelum saya lahir. Ibu kandung saya adalah mahasiswi belia yang hamil karena “kecelakaan” dan memberikan saya kepada seseorang untuk diadopsi.
Saya drop out (DO) dari Reed College setelah semester pertama, namun saya tetap berkutat di situ sampai 18 bulan kemudian, sebelum betul-betul putus kuliah. Mengapa saya DO? Kisahnya dimulai sebelum saya lahir. Ibu kandung saya adalah mahasiswi belia yang hamil karena “kecelakaan” dan memberikan saya kepada seseorang untuk diadopsi.
Dia bertekad bahwa saya harus diadopsi oleh keluarga sarjana, maka
saya pun diperjanjikan untuk dipungut anak semenjak lahir oleh seorang
pengacara dan istrinya. Sialnya, begitu saya lahir, tiba-tiba mereka
berubah pikiran bayi perempuan karena ingin. Maka orang tua saya
sekarang, yang ada di daftar urut berikutnya, mendapatkan telepon larut
malam dari seseorang: “kami punya bayi laki-laki yang batal dipungut;
apakah Anda berminat? Mereka menjawab:
“Tentu saja.” Ibu kandung saya lalu mengetahui bahwa ibu angkat saya tidak pernah lulus kuliah dan ayah angkat saya bahkan tidak tamat SMA. Dia menolak menandatangani perjanjian adopsi. Sikapnya baru melunak beberapa bulan kemudian, setelah orang tua saya berjanji akan menyekolahkan saya sampai perguruan tinggi.
“Tentu saja.” Ibu kandung saya lalu mengetahui bahwa ibu angkat saya tidak pernah lulus kuliah dan ayah angkat saya bahkan tidak tamat SMA. Dia menolak menandatangani perjanjian adopsi. Sikapnya baru melunak beberapa bulan kemudian, setelah orang tua saya berjanji akan menyekolahkan saya sampai perguruan tinggi.
Dan, 17 tahun kemudian saya betul-betul kuliah. Namun, dengan naifnya
saya memilih universitas yang hampir sama mahalnya dengan Stanford,
sehingga seluruh tabungan orang tua saya- yang hanya pegawai
rendahan-habis untuk biaya kuliah. Setelah enam bulan, saya tidak
melihat manfaatnya. Saya tidak tahu apa yang harus saya lakukan dalam
hidup saya dan bagaimana kuliah akan membantu saya menemukannya. Saya
sudah menghabiskan seluruh tabungan yang dikumpulkan orang tua saya
seumur hidup mereka. Maka, saya pun memutuskan berhenti kuliah, yakin
bahwa itu yang terbaik. Saat itu rasanya menakutkan, namun sekarang saya
menganggapnya sebagai keputusan terbaik yang pernah saya ambil.
Begitu DO, saya langsung berhenti mengambil kelas wajib yang tidak
saya minati dan mulai mengikuti perkuliahan yang saya sukai. Masa-masa
itu tidak selalu menyenangka n. Saya tidak punya kamar kos sehingga
nebeng tidur di lantai kamar teman-teman saya. Saya mengembalikan botol
Coca-Cola agar dapat pengembalian 5 sen untuk membeli makanan. Saya
berjalan 7 mil melintasi kota setiap Minggu malam untuk mendapat makanan
enak di biara Hare Krishna. Saya menikmatinya. Dan banyak yang saya
temui saat itu karena mengikuti rasa ingin tahu dan intuisi, ternyata
kemudian sangat berharga. Saya beri Anda satu contoh:
Reed College mungkin waktu itu adalah yang terbaik di AS dalam hal
kaligrafi. Di seluruh penjuru kampus, setiap poster, label, dan petunjuk
ditulis tangan dengan sangat indahnya. Karena sudah DO, saya tidak
harus mengikuti perkuliahan normal. Saya memutuskan mengikuti kelas
kaligrafi guna mempelajarinya. Saya belajar jenis-jenis huruf serif dan
san serif, membuat variasi spasi antar kombinasi kata dan kiat membuat
tipografi yang hebat. Semua itu merupakan kombinasi cita rasa keindahan,
sejarah dan seni yang tidak dapat ditangkap melalui sains. Sangat
menakjubkan.
Saat itu sama sekali tidak terlihat manfaat kaligrafi bagi kehidupan
saya. Namun sepuluh tahun kemudian, ketika kami mendisain komputer
Macintosh yang pertama, ilmu itu sangat bermanfaat. Mac adalah komputer
pertama yang bertipografi cantik. Seandainya saya tidak DO dan mengambil
kelas kaligrafi, Mac tidak akan memiliki sedemikian banyak huruf yang
beragam bentuk dan proporsinya. Dan karena Windows menjiplak Mac, maka
tidak ada PC yang seperti itu. Andaikata saya tidak DO, saya tidak
berkesempatan mengambil kelas kaligrafi, dan PC tidak memiliki tipografi
yang indah. Tentu saja, tidak mungkin merangkai cerita seperti itu
sewaktu saya masih kuliah. Namun, sepuluh tahun kemudian segala
sesuatunya menjadi gamblang. Sekali lagi, Anda tidak akan dapat
merangkai titik dengan melihat ke depan; Anda hanya bisa melakukannya
dengan merenung ke belakang. Jadi, Anda harus percaya bahwa titik-titik
Anda bagaimana pun akan terangkai di masa mendatang. Anda harus percaya
dengan intuisi, takdir, jalan hidup, karma Anda, atau istilah apa pun
lainnya. Pendekatan ini efektif dan membuat banyak perbedaan dalam
kehidupan saya.
Cerita Kedua Saya: Cinta dan Kehilangan.
Saya beruntung karena tahu apa yang saya sukai sejak masih muda. Woz dan saya mengawali Apple di garasi orang tua saya ketika saya berumur 20 tahun. Kami bekerja keras dan dalam 10 tahun Apple berkembang dari hanya kami berdua menjadi perusahaan 2 milyar dolar dengan 4000 karyawan. Kami baru meluncurkan produk terbaik kami-Macintosh- satu tahun sebelumnya, dan saya baru menginjak usia 30. Dan saya dipecat. Bagaimana mungkin Anda dipecat oleh perusahaan yang Anda dirikan? Yah, itulah yang terjadi. Seiring pertumbuhan Apple, kami merekrut orang yang saya pikir sangat berkompeten untuk menjalankan perusahaan bersama saya. Dalam satu tahun pertama,semua berjalan lancar. Namun, kemudian muncul perbedaan dalam visi kami mengenai masa depan dan kami sulit disatukan. Komisaris ternyata berpihak padanya. Demikianlah, di usia 30 saya tertendang.
Cerita Kedua Saya: Cinta dan Kehilangan.
Saya beruntung karena tahu apa yang saya sukai sejak masih muda. Woz dan saya mengawali Apple di garasi orang tua saya ketika saya berumur 20 tahun. Kami bekerja keras dan dalam 10 tahun Apple berkembang dari hanya kami berdua menjadi perusahaan 2 milyar dolar dengan 4000 karyawan. Kami baru meluncurkan produk terbaik kami-Macintosh- satu tahun sebelumnya, dan saya baru menginjak usia 30. Dan saya dipecat. Bagaimana mungkin Anda dipecat oleh perusahaan yang Anda dirikan? Yah, itulah yang terjadi. Seiring pertumbuhan Apple, kami merekrut orang yang saya pikir sangat berkompeten untuk menjalankan perusahaan bersama saya. Dalam satu tahun pertama,semua berjalan lancar. Namun, kemudian muncul perbedaan dalam visi kami mengenai masa depan dan kami sulit disatukan. Komisaris ternyata berpihak padanya. Demikianlah, di usia 30 saya tertendang.
Beritanya ada di mana-mana. Apa yang menjadi fokus sepanjang masa
dewasa saya, tiba-tiba sirna. Sungguh menyakitkan. Dalam beberapa bulan
kemudian, saya tidak tahu apa yang harus saya lakukan. Saya merasa telah
mengecewakan banyak wirausahawan generasi sebelumnya -saya gagal
mengambil kesempatan. Saya bertemu dengan David Packard dan Bob Noyce
dan meminta maaf atas keterpurukan saya. Saya menjadi tokoh publik yang
gagal, dan bahkan berpikir untuk lari dari Silicon Valley. Namun,
sedikit demi sedikit semangat timbul kembali- saya masih menyukai
pekerjaan saya. Apa yang terjadi di Apple sedikit pun tidak mengubah
saya. Saya telah ditolak, namun saya tetap cinta. Maka, saya putuskan
untuk mulai lagi dari awal. Waktu itu saya tidak melihatnya, namun
belakangan baru saya sadari bahwa dipecat dari Apple adalah kejadian
terbaik yang menimpa saya. Beban berat sebagai orang sukses tergantikan
oleh keleluasaan sebagai pemula, segala sesuatunya lebih tidak jelas.
Hal itu mengantarkan saya pada periode paling kreatif dalam hidup saya.
Dalam lima tahun berikutnya, saya mendirikan perusahaan bernama NeXT,
lalu Pixar, dan jatuh cinta dengan wanita istimewa yang kemudian
menjadi istri saya. Pixar bertumbuh menjadi perusahaan yang menciptakan
film animasi komputer pertama, Toy Story, dan sekarang merupakan studio
animasi paling sukses di dunia. Melalui rangkaian peristiwa yang
menakjubkan, Apple membeli NeXT, dan saya kembali lagi ke Apple, dan
teknologi yang kami kembangkan di NeXT menjadi jantung bagi kebangkitan
kembali Apple. Dan, Laurene dan saya memiliki keluarga yang luar biasa.
Saya yakin takdir di atas tidak terjadi bila saya tidak dipecat dari
Apple. Obatnya memang pahit, namun sebagai pasien saya memerlukannya.
Kadangkala kehidupan menimpakan batu ke kepala Anda. Jangan kehilangan
kepercayaan. Saya yakin bahwa satu-satunya yang membuat saya terus
berusaha adalah karena saya menyukai apa yang saya lakukan. Anda harus
menemukan apa yang Anda sukai. Itu berlaku baik untuk pekerjaan maupun
asangan hidup Anda. Pekerjaan Anda akan menghabiskan sebagian besar
hidup Anda, dan kepuasan sejati hanya dapat diraih dengan mengerjakan
sesuatu yang hebat. Dan Anda hanya bisa hebat bila mengerjakan apa yang
Anda sukai. Bila Anda belum menemukannya, teruslah mencari. Jangan
menyerah. Hati Anda akan mengatakan bila Anda telah menemukannya.
Sebagaimana halnya dengan hubungan hebat lainnya, semakin lama-semakin
mesra Anda dengannya. Jadi, teruslah mencari sampai ketemu. Jangan
berhenti.
Cerita Ketiga Saya: Kematian
Ketika saya berumur 17, saya membaca ungkapan yang kurang lebih berbunyi: “Bila kamu menjalani hidup seolah-olah hari itu adalah hari terakhirmu, maka suatu hari kamu akan benar.” Ungkapan itu membekas dalam diri saya, dan semenjak saat itu, selama 33 tahun terakhir, saya selalu melihat ke cermin setiap pagi dan bertanya kepada diri sendiri: “Bila ini adalah hari terakhir saya, apakah saya tetap melakukan apa yang akan saya lakukan hari ini?” Bila jawabannya selalu “tidak” dalam beberapa hari berturut-turut, saya tahu saya harus berubah. Mengingat bahwa saya akan segera mati adalah kiat penting yang saya temukan untuk membantu membuat keputusan besar. Karena hampir segala sesuatu-semua harapan eksternal, kebanggaan, takut malu atau gagal-tidak lagi bermanfaat saat menghadapi kematian. Hanya yang hakiki yang tetap ada. Mengingat kematian adalah cara terbaik yang saya tahu untuk menghindari jebakan berpikir bahwa Anda akan kehilangan sesuatu. Anda tidak memiliki apa-apa. Sama sekali tidak ada alasan untuk tidak mengikuti kata hati Anda.
Ketika saya berumur 17, saya membaca ungkapan yang kurang lebih berbunyi: “Bila kamu menjalani hidup seolah-olah hari itu adalah hari terakhirmu, maka suatu hari kamu akan benar.” Ungkapan itu membekas dalam diri saya, dan semenjak saat itu, selama 33 tahun terakhir, saya selalu melihat ke cermin setiap pagi dan bertanya kepada diri sendiri: “Bila ini adalah hari terakhir saya, apakah saya tetap melakukan apa yang akan saya lakukan hari ini?” Bila jawabannya selalu “tidak” dalam beberapa hari berturut-turut, saya tahu saya harus berubah. Mengingat bahwa saya akan segera mati adalah kiat penting yang saya temukan untuk membantu membuat keputusan besar. Karena hampir segala sesuatu-semua harapan eksternal, kebanggaan, takut malu atau gagal-tidak lagi bermanfaat saat menghadapi kematian. Hanya yang hakiki yang tetap ada. Mengingat kematian adalah cara terbaik yang saya tahu untuk menghindari jebakan berpikir bahwa Anda akan kehilangan sesuatu. Anda tidak memiliki apa-apa. Sama sekali tidak ada alasan untuk tidak mengikuti kata hati Anda.
Sekitar setahun yang lalu saya didiagnosis mengidap kanker. Saya
menjalani scan pukul 7:30 pagi dan hasilnya jelas menunjukkan saya
memiliki tumor pankreas. Saya bahkan tidak tahu apa itu pankreas. Para
dokter mengatakan kepada saya bahwa hampir pasti jenisnya adalah yang
tidak dapat diobati. Harapan hidup saya tidak lebih dari 3-6 bulan.
Dokter menyarankan saya pulang ke rumah dan membereskan segala
sesuatunya, yang merupakan sinyal dokter agar saya bersiap mati.
Artinya, Anda harus menyampaikan kepada anak Anda dalam beberapa menit
segala hal yang Anda rencanakan dalam sepuluh tahun mendatang. Artinya,
memastikan bahwa segalanya diatur agar mudah bagi keluarga Anda.
Artinya, Anda harus mengucapkan selamat tinggal. Sepanjang hari itu saya
menjalani hidup berdasarkan diagnosis tersebut. Malam harinya, mereka
memasukkan endoskopi ke tenggorokan, lalu ke perut dan lambung,
memasukkan jarum ke pankreas saya dan mengambil beberapa sel tumor. Saya
dibius, namun istri saya, yang ada di sana, mengatakan bahwa ketika
melihat selnya di bawah mikroskop, para dokter menangis mengetahui bahwa
jenisnya adalah kanker pankreas yang sangat jarang, namun bisa diatasi
dengan operasi. Saya dioperasi dan sehat sampai sekarang. Itu adalah
rekor terdekat saya dengan kematian dan berharap terus begitu hingga
beberapa dekade lagi.
Setelah melalui pengalaman tersebut, sekarang saya bisa katakan
dengan yakin kepada Anda bahwa menurut konsep pikiran, kematian adalah
hal yang berguna:
Tidak ada orang yang ingin mati. Bahkan orang yang ingin masuk surga pun tidak ingin mati dulu untuk mencapainya. Namun, kematian pasti menghampiri kita. Tidak ada yang bisa mengelak. Dan, memang harus demikian, karena kematian adalah buah terbaik dari kehidupan. Kematian membuat hidup berputar. Dengannya maka yang tua menyingkir untuk digantikan yang muda. Maaf bila terlalu dramatis menyampaikannya, namun memang begitu. Waktu Anda terbatas, jadi jangan sia-siakan dengan menjalani hidup orang lain. Jangan terperangkap dengan dogma-yaitu hidup bersandar pada hasil pemikiran orang lain. Jangan biarkan omongan orang menulikan Anda sehingga tidak mendengar kata hati Anda. Dan yang terpenting, miliki keberanian untuk mengikuti kata hati dan intuisi Anda, maka Anda pun akan sampai pada apa yang Anda inginkan. Semua hal lainnya hanya nomor dua.
Tidak ada orang yang ingin mati. Bahkan orang yang ingin masuk surga pun tidak ingin mati dulu untuk mencapainya. Namun, kematian pasti menghampiri kita. Tidak ada yang bisa mengelak. Dan, memang harus demikian, karena kematian adalah buah terbaik dari kehidupan. Kematian membuat hidup berputar. Dengannya maka yang tua menyingkir untuk digantikan yang muda. Maaf bila terlalu dramatis menyampaikannya, namun memang begitu. Waktu Anda terbatas, jadi jangan sia-siakan dengan menjalani hidup orang lain. Jangan terperangkap dengan dogma-yaitu hidup bersandar pada hasil pemikiran orang lain. Jangan biarkan omongan orang menulikan Anda sehingga tidak mendengar kata hati Anda. Dan yang terpenting, miliki keberanian untuk mengikuti kata hati dan intuisi Anda, maka Anda pun akan sampai pada apa yang Anda inginkan. Semua hal lainnya hanya nomor dua.
Ketika saya masih muda, ada satu penerbitan hebat yang bernama ‚”The
Whole Earth Catalog”, yang menjadi salah satu buku pintar generasi saya.
Buku itu diciptakan oleh seorang bernama Stewart Brand yang tinggal
tidak jauh dari sini di Menlo Park, dan dia membuatnya sedemikian
menarik dengan sentuhan puitisnya. Waktu itu akhir 1960-an, sebelum era
komputer dan desktop publishing, jadi semuanya dibuat dengan mesin tik,
gunting, dan kamera polaroid. Mungkin seperti Google dalam bentuk
kertas, 35 tahun sebelum kelahiran Google: isinya padat dengan tips-tips
ideal dan ungkapan-ungkapan hebat. Stewart dan timnya sempat
menerbitkan beberapa edisi “The Whole Earth Catalog”, dan ketika
mencapai titik ajalnya, mereka membuat edisi terakhir. Saat itu
pertengahan 1970-an dan saya masih seusia Anda. Di sampul belakang edisi
terakhir itu ada satu foto jalan pedesaan di pagi hari, jenis yang
mungkin Anda lalui jika suka bertualang. Di bawahnya ada kata-kata:
“Stay Hungry. Stay Foolish.” (Jangan Pernah Puas. Selalu Merasa
Bodoh). Itulah pesan perpisahan yang dibubuhi tanda tangan mereka. Stay
Hungry. Stay Foolish. Saya selalu mengharapkan diri saya begitu. Dan
sekarang, karena Anda akan lulus untuk memulai kehidupan baru, saya
harapkan Anda juga begitu.
Stay Hungry. Stay Foolish.
SELESAI…..
Demikianlah pidato yang di sampaikan oleh Steave Jobs yang berjudul Stay Hungry. Stay Foolish. semoga bermanfaat bagi anda semua
.
Demikianlah pidato yang di sampaikan oleh Steave Jobs yang berjudul Stay Hungry. Stay Foolish. semoga bermanfaat bagi anda semua
Kamis, 01 Desember 2011
jangan mengeluh..
*copas dari group tetangga
Ketika kita mengeluh : “Ah mana
mungkin.....”
Allah menjawab : “Jika AKU menghendaki,
cukup Ku berkata “Jadi”, maka jadilah (QS.
Yasin ; 82)
... ... ... Ketika kita mengeluh : “Capek banget
gw....”
Allah menjawab : “...dan KAMI jadikan
tidurmu untuk istirahat.” (QS.An-Naba :9)
Ketika kita mengeluh : “Berat banget yah,
gak sanggup rasanya...”
Allah menjawab : “AKU tidak membebani
seseorang, melainkan sesuai
kesanggupan.” (QS. Al-Baqarah : 286)
Ketika kita mengeluh : “Stressss
nih...Panik...”
Allah menjawab : “Hanya dengan
mengingatku hati akan menjadi tenang”.
(QS. Ar-Ro’d :28)
Ketika kita mengeluh : “Yaaaahh... ini mah
semua bakal sia-sia..”
Allah menjawab :”Siapa yang mengerjakan
kebaikan sebesar biji dzarah sekalipun,
niscaya ia akan melihat balasannya”. (QS. Al-
Zalzalah :7)
Ketika kita mengeluh : “Gile aje..gw
sendirian..gak ada seorangpun yang mau
bantuin...”
Allah menjawab : “Berdoalah (mintalah)
kepadaKU, niscaya Aku kabulkan untukmu”.
(QS. Al-Mukmin :60
Ketika kita mengeluh : “ Duh..sedih banget
deh gw...”
Allah menjawab : “La Tahzan, Innallaha
Ma’ana. Janganlah kamu berduka cita,
sesungguhnya Allah beserta kita:. (QS. At-
Taubah :40)
Ayo tman2 smua yg mulai galau atas perhatian Allah yg serasa jauh dari kita pdahal sebaliknya Allah dekat selalu (QS. Al-
Baqarah 186)
#jleb jleb dan subahanallah banget(nasehat biat diri sendiri)..
:)
Rabu, 21 Desember 2011
banyak-banyak bersyukur karena punya air mata, karena kita bisa bicara dan menyalurkan rasa walau dalam diam..
Selasa, 20 Desember 2011
mungkin kau..
Mungkin kau hanya sebaris kalimat dalam lembar novelku
Yang menggantung di dahan paragraph sunyi itu
Ku harap ada angin yang segera meniupkanmu pergi
Jauh, hingga tanda titik di ujung kalimatmu pun tak dapat
kubaca.
Mungkin aku yang terlalu asing dengan susunan kata
yang kau tuliskan dengan tinta
Itu sebabnya aku memintamu pergi, menghapus jejak-jejak kita,
hingga tak ada yang tersisa
Mungkin hanya ombak-ombak kecil yang akan pedulikan kaki
kita
Yang nantinya ombak itu pun akan terlalu malu
Untuk tetap menggenang tanpa surut
Ingatkah, tidak berapa detik dari sekarang
Jejak-jejak di pantai itu akan kembali mengeras,
seperti dahan kayu yang menggantungkan sebaris kalimatmu
dalam paragraph novelku.
Senin, 19 Desember 2011
doa sayyid qutbh tentang cinta
As-Syahid
Sayyid Qutbh.
Ya
Muhaimin, jika aku jatuh cinta,
jagalah cintaku padanya agar tidak
melebihi cintaku pada-Mu
jagalah cintaku padanya agar tidak
melebihi cintaku pada-Mu
Ya Allah, jika aku jatuh hati,
izinkanlah aku menyentuh hati seseorang
yang hatinya tertaut pada-Mu,
agar aku tidak terjatuh dalam jurang cinta jemu.
Ya Rabbi, jika aku jatuh hati,
jagalah hatiku padanya agar tidak
berpaling dari hati-Mu.
Ya Rabbal Izzat, jika aku rindu,
rindukanlah aku pada seseorang yang
merindui syahid di jalan-Mu.
Ya Allah, jika aku rindu,
jagalah rinduku padanya agar tidak lalai aku
merindukan syurga-Mu.
Ya Allah, jika aku menikmati cinta kekasih-Mu,
janganlah kenikmatan itu melebihi kenikmatan
indahnya bermunajat
di sepertiga malam terakhirmu.
Ya Allah, jika aku jatuh hati pada kekasih-Mu,
jangan biarkan aku tertatih dan terjatuh dalam
perjalanan panjang
menyeru manusia kepada-Mu.
Ya Allah, jika Kau halalkan aku merindui kekasih-Mu,
jangan biarkan aku melampaui batas sehingga
melupakan aku pada cinta hakiki
dan rindu abadi hanya kepada-Mu.
Ya Allah Engkau mengetahui bahawa hati-hati ini
telah berhimpun dalam cinta
pada-Mu, telah berjumpa pada taat pada-Mu, telah
bersatu dalam dakwah
pada-MU, telah berpadu dalam membela syariat-Mu.
Kukuhkanlah Ya Allah
ikatannya. Kekalkanlah cintanya. Tunjukilah
jalan-jalannya. Penuhilah
hati-hati ini dengan Nur-Mu yang tiada pernah
pudar. Lapangkanlah dada-dada
kami dengan limpahan keimanan kepada-Mu dan
keindahan bertawakal di jalan-Mu.
(As-Syahid Sayyid Qutb)
Minggu, 04 Desember 2011
Steve Jobs – Stay Hungry. Stay Foolish.
Saya merasa bangga di tengah-tengah Anda sekarang, yang akan segera
lulus dari salah satu universitas terbaik di dunia. Saya tidak pernah
selesai kuliah. Sejujurnya, baru saat inilah saya merasakan suasana
wisuda. Hari ini saya akan menyampaikan tiga cerita pengalaman hidup
saya. Ya, tidak perlu banyak. Cukup tiga.
Cerita Pertama: Menghubungkan Titik-Titik
Saya drop out (DO) dari Reed College setelah semester pertama, namun saya tetap berkutat di situ sampai 18 bulan kemudian, sebelum betul-betul putus kuliah. Mengapa saya DO? Kisahnya dimulai sebelum saya lahir. Ibu kandung saya adalah mahasiswi belia yang hamil karena “kecelakaan” dan memberikan saya kepada seseorang untuk diadopsi.
Saya drop out (DO) dari Reed College setelah semester pertama, namun saya tetap berkutat di situ sampai 18 bulan kemudian, sebelum betul-betul putus kuliah. Mengapa saya DO? Kisahnya dimulai sebelum saya lahir. Ibu kandung saya adalah mahasiswi belia yang hamil karena “kecelakaan” dan memberikan saya kepada seseorang untuk diadopsi.
Dia bertekad bahwa saya harus diadopsi oleh keluarga sarjana, maka
saya pun diperjanjikan untuk dipungut anak semenjak lahir oleh seorang
pengacara dan istrinya. Sialnya, begitu saya lahir, tiba-tiba mereka
berubah pikiran bayi perempuan karena ingin. Maka orang tua saya
sekarang, yang ada di daftar urut berikutnya, mendapatkan telepon larut
malam dari seseorang: “kami punya bayi laki-laki yang batal dipungut;
apakah Anda berminat? Mereka menjawab:
“Tentu saja.” Ibu kandung saya lalu mengetahui bahwa ibu angkat saya tidak pernah lulus kuliah dan ayah angkat saya bahkan tidak tamat SMA. Dia menolak menandatangani perjanjian adopsi. Sikapnya baru melunak beberapa bulan kemudian, setelah orang tua saya berjanji akan menyekolahkan saya sampai perguruan tinggi.
“Tentu saja.” Ibu kandung saya lalu mengetahui bahwa ibu angkat saya tidak pernah lulus kuliah dan ayah angkat saya bahkan tidak tamat SMA. Dia menolak menandatangani perjanjian adopsi. Sikapnya baru melunak beberapa bulan kemudian, setelah orang tua saya berjanji akan menyekolahkan saya sampai perguruan tinggi.
Dan, 17 tahun kemudian saya betul-betul kuliah. Namun, dengan naifnya
saya memilih universitas yang hampir sama mahalnya dengan Stanford,
sehingga seluruh tabungan orang tua saya- yang hanya pegawai
rendahan-habis untuk biaya kuliah. Setelah enam bulan, saya tidak
melihat manfaatnya. Saya tidak tahu apa yang harus saya lakukan dalam
hidup saya dan bagaimana kuliah akan membantu saya menemukannya. Saya
sudah menghabiskan seluruh tabungan yang dikumpulkan orang tua saya
seumur hidup mereka. Maka, saya pun memutuskan berhenti kuliah, yakin
bahwa itu yang terbaik. Saat itu rasanya menakutkan, namun sekarang saya
menganggapnya sebagai keputusan terbaik yang pernah saya ambil.
Begitu DO, saya langsung berhenti mengambil kelas wajib yang tidak
saya minati dan mulai mengikuti perkuliahan yang saya sukai. Masa-masa
itu tidak selalu menyenangka n. Saya tidak punya kamar kos sehingga
nebeng tidur di lantai kamar teman-teman saya. Saya mengembalikan botol
Coca-Cola agar dapat pengembalian 5 sen untuk membeli makanan. Saya
berjalan 7 mil melintasi kota setiap Minggu malam untuk mendapat makanan
enak di biara Hare Krishna. Saya menikmatinya. Dan banyak yang saya
temui saat itu karena mengikuti rasa ingin tahu dan intuisi, ternyata
kemudian sangat berharga. Saya beri Anda satu contoh:
Reed College mungkin waktu itu adalah yang terbaik di AS dalam hal
kaligrafi. Di seluruh penjuru kampus, setiap poster, label, dan petunjuk
ditulis tangan dengan sangat indahnya. Karena sudah DO, saya tidak
harus mengikuti perkuliahan normal. Saya memutuskan mengikuti kelas
kaligrafi guna mempelajarinya. Saya belajar jenis-jenis huruf serif dan
san serif, membuat variasi spasi antar kombinasi kata dan kiat membuat
tipografi yang hebat. Semua itu merupakan kombinasi cita rasa keindahan,
sejarah dan seni yang tidak dapat ditangkap melalui sains. Sangat
menakjubkan.
Saat itu sama sekali tidak terlihat manfaat kaligrafi bagi kehidupan
saya. Namun sepuluh tahun kemudian, ketika kami mendisain komputer
Macintosh yang pertama, ilmu itu sangat bermanfaat. Mac adalah komputer
pertama yang bertipografi cantik. Seandainya saya tidak DO dan mengambil
kelas kaligrafi, Mac tidak akan memiliki sedemikian banyak huruf yang
beragam bentuk dan proporsinya. Dan karena Windows menjiplak Mac, maka
tidak ada PC yang seperti itu. Andaikata saya tidak DO, saya tidak
berkesempatan mengambil kelas kaligrafi, dan PC tidak memiliki tipografi
yang indah. Tentu saja, tidak mungkin merangkai cerita seperti itu
sewaktu saya masih kuliah. Namun, sepuluh tahun kemudian segala
sesuatunya menjadi gamblang. Sekali lagi, Anda tidak akan dapat
merangkai titik dengan melihat ke depan; Anda hanya bisa melakukannya
dengan merenung ke belakang. Jadi, Anda harus percaya bahwa titik-titik
Anda bagaimana pun akan terangkai di masa mendatang. Anda harus percaya
dengan intuisi, takdir, jalan hidup, karma Anda, atau istilah apa pun
lainnya. Pendekatan ini efektif dan membuat banyak perbedaan dalam
kehidupan saya.
Cerita Kedua Saya: Cinta dan Kehilangan.
Saya beruntung karena tahu apa yang saya sukai sejak masih muda. Woz dan saya mengawali Apple di garasi orang tua saya ketika saya berumur 20 tahun. Kami bekerja keras dan dalam 10 tahun Apple berkembang dari hanya kami berdua menjadi perusahaan 2 milyar dolar dengan 4000 karyawan. Kami baru meluncurkan produk terbaik kami-Macintosh- satu tahun sebelumnya, dan saya baru menginjak usia 30. Dan saya dipecat. Bagaimana mungkin Anda dipecat oleh perusahaan yang Anda dirikan? Yah, itulah yang terjadi. Seiring pertumbuhan Apple, kami merekrut orang yang saya pikir sangat berkompeten untuk menjalankan perusahaan bersama saya. Dalam satu tahun pertama,semua berjalan lancar. Namun, kemudian muncul perbedaan dalam visi kami mengenai masa depan dan kami sulit disatukan. Komisaris ternyata berpihak padanya. Demikianlah, di usia 30 saya tertendang.
Cerita Kedua Saya: Cinta dan Kehilangan.
Saya beruntung karena tahu apa yang saya sukai sejak masih muda. Woz dan saya mengawali Apple di garasi orang tua saya ketika saya berumur 20 tahun. Kami bekerja keras dan dalam 10 tahun Apple berkembang dari hanya kami berdua menjadi perusahaan 2 milyar dolar dengan 4000 karyawan. Kami baru meluncurkan produk terbaik kami-Macintosh- satu tahun sebelumnya, dan saya baru menginjak usia 30. Dan saya dipecat. Bagaimana mungkin Anda dipecat oleh perusahaan yang Anda dirikan? Yah, itulah yang terjadi. Seiring pertumbuhan Apple, kami merekrut orang yang saya pikir sangat berkompeten untuk menjalankan perusahaan bersama saya. Dalam satu tahun pertama,semua berjalan lancar. Namun, kemudian muncul perbedaan dalam visi kami mengenai masa depan dan kami sulit disatukan. Komisaris ternyata berpihak padanya. Demikianlah, di usia 30 saya tertendang.
Beritanya ada di mana-mana. Apa yang menjadi fokus sepanjang masa
dewasa saya, tiba-tiba sirna. Sungguh menyakitkan. Dalam beberapa bulan
kemudian, saya tidak tahu apa yang harus saya lakukan. Saya merasa telah
mengecewakan banyak wirausahawan generasi sebelumnya -saya gagal
mengambil kesempatan. Saya bertemu dengan David Packard dan Bob Noyce
dan meminta maaf atas keterpurukan saya. Saya menjadi tokoh publik yang
gagal, dan bahkan berpikir untuk lari dari Silicon Valley. Namun,
sedikit demi sedikit semangat timbul kembali- saya masih menyukai
pekerjaan saya. Apa yang terjadi di Apple sedikit pun tidak mengubah
saya. Saya telah ditolak, namun saya tetap cinta. Maka, saya putuskan
untuk mulai lagi dari awal. Waktu itu saya tidak melihatnya, namun
belakangan baru saya sadari bahwa dipecat dari Apple adalah kejadian
terbaik yang menimpa saya. Beban berat sebagai orang sukses tergantikan
oleh keleluasaan sebagai pemula, segala sesuatunya lebih tidak jelas.
Hal itu mengantarkan saya pada periode paling kreatif dalam hidup saya.
Dalam lima tahun berikutnya, saya mendirikan perusahaan bernama NeXT,
lalu Pixar, dan jatuh cinta dengan wanita istimewa yang kemudian
menjadi istri saya. Pixar bertumbuh menjadi perusahaan yang menciptakan
film animasi komputer pertama, Toy Story, dan sekarang merupakan studio
animasi paling sukses di dunia. Melalui rangkaian peristiwa yang
menakjubkan, Apple membeli NeXT, dan saya kembali lagi ke Apple, dan
teknologi yang kami kembangkan di NeXT menjadi jantung bagi kebangkitan
kembali Apple. Dan, Laurene dan saya memiliki keluarga yang luar biasa.
Saya yakin takdir di atas tidak terjadi bila saya tidak dipecat dari
Apple. Obatnya memang pahit, namun sebagai pasien saya memerlukannya.
Kadangkala kehidupan menimpakan batu ke kepala Anda. Jangan kehilangan
kepercayaan. Saya yakin bahwa satu-satunya yang membuat saya terus
berusaha adalah karena saya menyukai apa yang saya lakukan. Anda harus
menemukan apa yang Anda sukai. Itu berlaku baik untuk pekerjaan maupun
asangan hidup Anda. Pekerjaan Anda akan menghabiskan sebagian besar
hidup Anda, dan kepuasan sejati hanya dapat diraih dengan mengerjakan
sesuatu yang hebat. Dan Anda hanya bisa hebat bila mengerjakan apa yang
Anda sukai. Bila Anda belum menemukannya, teruslah mencari. Jangan
menyerah. Hati Anda akan mengatakan bila Anda telah menemukannya.
Sebagaimana halnya dengan hubungan hebat lainnya, semakin lama-semakin
mesra Anda dengannya. Jadi, teruslah mencari sampai ketemu. Jangan
berhenti.
Cerita Ketiga Saya: Kematian
Ketika saya berumur 17, saya membaca ungkapan yang kurang lebih berbunyi: “Bila kamu menjalani hidup seolah-olah hari itu adalah hari terakhirmu, maka suatu hari kamu akan benar.” Ungkapan itu membekas dalam diri saya, dan semenjak saat itu, selama 33 tahun terakhir, saya selalu melihat ke cermin setiap pagi dan bertanya kepada diri sendiri: “Bila ini adalah hari terakhir saya, apakah saya tetap melakukan apa yang akan saya lakukan hari ini?” Bila jawabannya selalu “tidak” dalam beberapa hari berturut-turut, saya tahu saya harus berubah. Mengingat bahwa saya akan segera mati adalah kiat penting yang saya temukan untuk membantu membuat keputusan besar. Karena hampir segala sesuatu-semua harapan eksternal, kebanggaan, takut malu atau gagal-tidak lagi bermanfaat saat menghadapi kematian. Hanya yang hakiki yang tetap ada. Mengingat kematian adalah cara terbaik yang saya tahu untuk menghindari jebakan berpikir bahwa Anda akan kehilangan sesuatu. Anda tidak memiliki apa-apa. Sama sekali tidak ada alasan untuk tidak mengikuti kata hati Anda.
Ketika saya berumur 17, saya membaca ungkapan yang kurang lebih berbunyi: “Bila kamu menjalani hidup seolah-olah hari itu adalah hari terakhirmu, maka suatu hari kamu akan benar.” Ungkapan itu membekas dalam diri saya, dan semenjak saat itu, selama 33 tahun terakhir, saya selalu melihat ke cermin setiap pagi dan bertanya kepada diri sendiri: “Bila ini adalah hari terakhir saya, apakah saya tetap melakukan apa yang akan saya lakukan hari ini?” Bila jawabannya selalu “tidak” dalam beberapa hari berturut-turut, saya tahu saya harus berubah. Mengingat bahwa saya akan segera mati adalah kiat penting yang saya temukan untuk membantu membuat keputusan besar. Karena hampir segala sesuatu-semua harapan eksternal, kebanggaan, takut malu atau gagal-tidak lagi bermanfaat saat menghadapi kematian. Hanya yang hakiki yang tetap ada. Mengingat kematian adalah cara terbaik yang saya tahu untuk menghindari jebakan berpikir bahwa Anda akan kehilangan sesuatu. Anda tidak memiliki apa-apa. Sama sekali tidak ada alasan untuk tidak mengikuti kata hati Anda.
Sekitar setahun yang lalu saya didiagnosis mengidap kanker. Saya
menjalani scan pukul 7:30 pagi dan hasilnya jelas menunjukkan saya
memiliki tumor pankreas. Saya bahkan tidak tahu apa itu pankreas. Para
dokter mengatakan kepada saya bahwa hampir pasti jenisnya adalah yang
tidak dapat diobati. Harapan hidup saya tidak lebih dari 3-6 bulan.
Dokter menyarankan saya pulang ke rumah dan membereskan segala
sesuatunya, yang merupakan sinyal dokter agar saya bersiap mati.
Artinya, Anda harus menyampaikan kepada anak Anda dalam beberapa menit
segala hal yang Anda rencanakan dalam sepuluh tahun mendatang. Artinya,
memastikan bahwa segalanya diatur agar mudah bagi keluarga Anda.
Artinya, Anda harus mengucapkan selamat tinggal. Sepanjang hari itu saya
menjalani hidup berdasarkan diagnosis tersebut. Malam harinya, mereka
memasukkan endoskopi ke tenggorokan, lalu ke perut dan lambung,
memasukkan jarum ke pankreas saya dan mengambil beberapa sel tumor. Saya
dibius, namun istri saya, yang ada di sana, mengatakan bahwa ketika
melihat selnya di bawah mikroskop, para dokter menangis mengetahui bahwa
jenisnya adalah kanker pankreas yang sangat jarang, namun bisa diatasi
dengan operasi. Saya dioperasi dan sehat sampai sekarang. Itu adalah
rekor terdekat saya dengan kematian dan berharap terus begitu hingga
beberapa dekade lagi.
Setelah melalui pengalaman tersebut, sekarang saya bisa katakan
dengan yakin kepada Anda bahwa menurut konsep pikiran, kematian adalah
hal yang berguna:
Tidak ada orang yang ingin mati. Bahkan orang yang ingin masuk surga pun tidak ingin mati dulu untuk mencapainya. Namun, kematian pasti menghampiri kita. Tidak ada yang bisa mengelak. Dan, memang harus demikian, karena kematian adalah buah terbaik dari kehidupan. Kematian membuat hidup berputar. Dengannya maka yang tua menyingkir untuk digantikan yang muda. Maaf bila terlalu dramatis menyampaikannya, namun memang begitu. Waktu Anda terbatas, jadi jangan sia-siakan dengan menjalani hidup orang lain. Jangan terperangkap dengan dogma-yaitu hidup bersandar pada hasil pemikiran orang lain. Jangan biarkan omongan orang menulikan Anda sehingga tidak mendengar kata hati Anda. Dan yang terpenting, miliki keberanian untuk mengikuti kata hati dan intuisi Anda, maka Anda pun akan sampai pada apa yang Anda inginkan. Semua hal lainnya hanya nomor dua.
Tidak ada orang yang ingin mati. Bahkan orang yang ingin masuk surga pun tidak ingin mati dulu untuk mencapainya. Namun, kematian pasti menghampiri kita. Tidak ada yang bisa mengelak. Dan, memang harus demikian, karena kematian adalah buah terbaik dari kehidupan. Kematian membuat hidup berputar. Dengannya maka yang tua menyingkir untuk digantikan yang muda. Maaf bila terlalu dramatis menyampaikannya, namun memang begitu. Waktu Anda terbatas, jadi jangan sia-siakan dengan menjalani hidup orang lain. Jangan terperangkap dengan dogma-yaitu hidup bersandar pada hasil pemikiran orang lain. Jangan biarkan omongan orang menulikan Anda sehingga tidak mendengar kata hati Anda. Dan yang terpenting, miliki keberanian untuk mengikuti kata hati dan intuisi Anda, maka Anda pun akan sampai pada apa yang Anda inginkan. Semua hal lainnya hanya nomor dua.
Ketika saya masih muda, ada satu penerbitan hebat yang bernama ‚”The
Whole Earth Catalog”, yang menjadi salah satu buku pintar generasi saya.
Buku itu diciptakan oleh seorang bernama Stewart Brand yang tinggal
tidak jauh dari sini di Menlo Park, dan dia membuatnya sedemikian
menarik dengan sentuhan puitisnya. Waktu itu akhir 1960-an, sebelum era
komputer dan desktop publishing, jadi semuanya dibuat dengan mesin tik,
gunting, dan kamera polaroid. Mungkin seperti Google dalam bentuk
kertas, 35 tahun sebelum kelahiran Google: isinya padat dengan tips-tips
ideal dan ungkapan-ungkapan hebat. Stewart dan timnya sempat
menerbitkan beberapa edisi “The Whole Earth Catalog”, dan ketika
mencapai titik ajalnya, mereka membuat edisi terakhir. Saat itu
pertengahan 1970-an dan saya masih seusia Anda. Di sampul belakang edisi
terakhir itu ada satu foto jalan pedesaan di pagi hari, jenis yang
mungkin Anda lalui jika suka bertualang. Di bawahnya ada kata-kata:
“Stay Hungry. Stay Foolish.” (Jangan Pernah Puas. Selalu Merasa
Bodoh). Itulah pesan perpisahan yang dibubuhi tanda tangan mereka. Stay
Hungry. Stay Foolish. Saya selalu mengharapkan diri saya begitu. Dan
sekarang, karena Anda akan lulus untuk memulai kehidupan baru, saya
harapkan Anda juga begitu.
Stay Hungry. Stay Foolish.
SELESAI…..
Demikianlah pidato yang di sampaikan oleh Steave Jobs yang berjudul Stay Hungry. Stay Foolish. semoga bermanfaat bagi anda semua
.
Demikianlah pidato yang di sampaikan oleh Steave Jobs yang berjudul Stay Hungry. Stay Foolish. semoga bermanfaat bagi anda semua
Kamis, 01 Desember 2011
jangan mengeluh..
*copas dari group tetangga
Ketika kita mengeluh : “Ah mana
mungkin.....”
Allah menjawab : “Jika AKU menghendaki,
cukup Ku berkata “Jadi”, maka jadilah (QS.
Yasin ; 82)
... ... ... Ketika kita mengeluh : “Capek banget
gw....”
Allah menjawab : “...dan KAMI jadikan
tidurmu untuk istirahat.” (QS.An-Naba :9)
Ketika kita mengeluh : “Berat banget yah,
gak sanggup rasanya...”
Allah menjawab : “AKU tidak membebani
seseorang, melainkan sesuai
kesanggupan.” (QS. Al-Baqarah : 286)
Ketika kita mengeluh : “Stressss
nih...Panik...”
Allah menjawab : “Hanya dengan
mengingatku hati akan menjadi tenang”.
(QS. Ar-Ro’d :28)
Ketika kita mengeluh : “Yaaaahh... ini mah
semua bakal sia-sia..”
Allah menjawab :”Siapa yang mengerjakan
kebaikan sebesar biji dzarah sekalipun,
niscaya ia akan melihat balasannya”. (QS. Al-
Zalzalah :7)
Ketika kita mengeluh : “Gile aje..gw
sendirian..gak ada seorangpun yang mau
bantuin...”
Allah menjawab : “Berdoalah (mintalah)
kepadaKU, niscaya Aku kabulkan untukmu”.
(QS. Al-Mukmin :60
Ketika kita mengeluh : “ Duh..sedih banget
deh gw...”
Allah menjawab : “La Tahzan, Innallaha
Ma’ana. Janganlah kamu berduka cita,
sesungguhnya Allah beserta kita:. (QS. At-
Taubah :40)
Ayo tman2 smua yg mulai galau atas perhatian Allah yg serasa jauh dari kita pdahal sebaliknya Allah dekat selalu (QS. Al-
Baqarah 186)
#jleb jleb dan subahanallah banget(nasehat biat diri sendiri)..
:)
Langganan:
Postingan (Atom)