Pages

Minggu, 18 September 2011

semangat untuk memperbaiki diri hendaknya bukan hanya ditujukan agar kita mendapatkan pasangan yang tinggi kualitas dirinya, tetapi juga yang lebih penting adalah bagaimana kita dapat menjemput seni kematian yang paling indah yang Allah sukai tentunya.

Rabu, 07 September 2011

kiat amalan berbuah syurga Allah

pernahkah merasakan rindu??
rindu sujud dalam keheningan malam..
itu rindu yang indah, sangaaatttt indah bahkan

alhamdulillah ketika kita pernah merasakan sebuah kerinduan yang mendalam untuk berduaan dengan Allah. ya, berdua saja.. sejuknya, syahdunya.. indahnya mengadu, memelas, merengek memohon.
hah...tuts+jari, ujung pulpen, kertas, monitor, rasanya masih kurang untuk menggambarkan nikmatnya, amalan yang berbuah rindu dan cintanya..:)

tadi aku iseng baca-baca, di republika online, ust Aam Amiruddin menulis tentang amal berbuah cinta Allah.beliau memberikan 5 kiat yang dapat kita lakukan agar amalan yang kita lakukan berbuah cinta Allah.

  1. Pertama, lakukan ibadah dengan penuh cinta. Cinta manusia kepada Allah adalah puncak cinta manusia yang paling bening dan jernih. Cinta sebagai media untuk mengikat atau menghubungkan hamba dengan Allah. Adanya kerinduan ingin bertemu dengan Allah dan kerinduan kepadanya bukan hanya dengan berkomunikasi dalam bentuk shalat, doa, zikir, dan membaca Aquran tetapi diwujudkan juga dalam sikap istiqamah atau konsisiten dalam berpegang teguh pada ajaran Islam.Rasulullah SAW mengingatkan, "Seorang hamba tidak disebut beriman kecuali bila aku lebih dia cintai daripada anaknya, orang tuanya, dan manusia seluruhnya." (HR Bukhari).
  2. Kedua, lakukan amal saleh secara maksimal sesuai dengan kemampuan. Seorang pengusaha tidak mungkin sukses tanpa mengalami rintangan. Seorang pelajar tidak mungkin menjadi ilmuwan tanpa melalui tahap pendidikan dan ujian. Begitu pula dengan surga. Seorang hamba yang berniat ingin meraih kenikmatan surga, tentu saja harus melewati tahapan ujian dari Allah.
  3. Ketiga, mujahadah, yakni bersungguh-sungguh melakukan amal saleh sehingga setan tidak memiliki peluang untuk menggelincirkan manusia ke dalam kesesatan. Allah SWT akan memberikan petunjuk ke jalan yang diridai-Nya kepada orang yang ibadahnya disertai mujahadah. Sifat mujuahadah ini tampak jelas pada Rasulullah SAW yang selalu melakukan shalat malam hingga kedua tumitnya bengkak. Ketika itu, Aisyah RA bertanya, "Mengapa engkau lakukan hal ini (shalat malam), bukankah Allah SWT sudah mengampuni dosamu yang sudah lalu dan yang akan datang? Rasulullah SAW bersabda, "Bukankah sepantasnya aku menjadi seorang hamba yang bersyukur?" (HR Bukhari dan Muslim). 
  4. Keempat, sabar ketika beramal. Ibadah apa pun, shalat, puasa, zakat, haji, shalat malam, maupun ibadah lainnya, hendaknya dilaksanakan dengan sabar. 
  5. Kelima, berjamaah dalam melakukan amal saleh. Sebuah peribahasa menyebutkan, "Seekor harimau tidak akan pernah menerkam kambing yang sedang berkelompok." Peribahasa itu menunjukkan, musuh takut akan perlawanan yang dilakukan secara berkelompok. Begitu juga setan. Ia akan kesulitan menggelincirkan manusia dalam kesesatan jika ibadah selalu dikerjakan secara berjamaah. Apalagi, ibadahnya disertai dengan keikhlasan yang murni karena Allah SWT. "Tidaklah tiga orang penghuni desa atau penghuni pegunungan yang tidak mendirikan shalat berjamaah kecuali mereka telah dikuasai oleh setan. Karena itu, hendaknya kamu melakukan shalat dengan berjamaah karena harimau hanya mau menangkap kambing yang sedang sendirian." (HR Abu Daud dan Nasa'i). Semoga Allah SWT memberi kekuatan kepada kita untuk meraihnya. Amin.

duhai Allah,tiada pernah kami mengecap rasa ini kalau bukan dengan izin-Mu. Allah betapa Engkau memeluk kami, memberikan rintangan bagi kami untuk hal-hal yang membawa mudharat bagi kami meskipun kami meminta hal itu, tapi Engkau yang maha Mengetahui menjauhkannya dari kami hanya karena Engkau inginkan kami memperoleh yang terbaik disisi-Mu.


http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/hikmah/11/08/23/lqdijv-inilah-amal-berbuah-cinta-allah

wawa dan sepi

bismillah..

bukankah Allah membeikan rasa sepi untuk mengajarkan kita tentang arti menghargai keberadaan orang lain??

ini cerita tentang wawa..
lebaran kali ini wawa memutuskan untuk ga pulang ke kampung halamannya..

habis ramadhan langsung syawal. sedihnya meninggalkan ramadhan dan deg deg an menyambut syawal yang selalu menghadiahkan banyak cerita.

idul fitri dan mudik sahabatan banget keknya. ini moment yang asik banget buat mudik, udah tradisi. semua orang disekitar wawa udah mudik semuanya. kota kediamannya sekarang jadi sepi banget kek kota mati. wawa ga suka banget sama sepi, sakit dan menyedihkan rasanya kalau dirasa-rasain. tapi ga usa dirasain lah ya... suatu detik wawa terlintas sesuatu dalam pikiran wawa. detik itu wawa lagi memuhasabahi dirinya selama ini. ia jadi teringat ketika kota nya ramai,

 "huaa....debu dimana-mana, banyak orang lalu lalang, berisik..pliss banget bisa aga tenang kah hei kalian orang-orang" -.-

atau

"ehmm...plis aku lagi butuh sendirian, jangan ganggu aku.."

hoshhh..itu so nakal... selama ini ternyata ia sudah agak ga menghargai keberadaan sekitarnya, kali ini Allah memberikan kesempatan baginya untuk sedikit menghargai keberadaan orang lain dan menghargai sepi. ada hal penting lain yang ia sadari, terkadang ia masih sering mengabaikan hak-hak saudaranya atas dirinya. ya Allah, ampuni hamba..

setelah kejadian itu wawa berjanji untuk lebih menghargai apapun yang ia alami dan memperhatikan hak-hak saudaranya atas dirinya.

ya, semua yang Allah kasi, pasti ada hadiah didalamnya. kotaknya boleh aja dari koran bekas, tapi isi kado dari Allah selalu spesial..

terima kasih ya Allah, untuk semuanya. Allah yang Maha Baik yang ga pernah meninggalkan kita..
bukankah Allah membeikan rasa sepi agar kita menghargai keberadaan setiap orang disekitar kita??


kejadian yang dialami wawa kadang ada miripnya sama apa yang terjadi pada kita. alhamdulillah wawa menemukan dimana titik yang harus ia perbaiki. semoga kita bisa belajar dari wawa. wawa, makasi banget yaa
Allah, terima kasih untuk semuanya. i love Allah, but Allah loves me more..^_^

Senin, 05 September 2011

sabar

bismillah..
hei blog...uda lama banget ga mempedulikanmu, kau tumbuh besar dengan sendirinya..hosh...tadi baru baca artikel tentang sabar.. ehmm...subahanallah, sabar...kata sederhana namun sangat besar maknanya. sabar bukan sikap statis dan pasif, melainkan sikap yang dinamis..
sabar berarti kesetiaan pada cita-cita
sabar berarti keteguhan pada perjuangan
sabar adalah berpegang teguh pada prinsip, dan
sabar adalah sebuah kerja besar

Kesadaran adalah matahari
Kesabaran adalah bumi
Keberanian menjadi cakrawala
Dan perjuangan adalah pelaksanaan kata-kata
-W.S. Rendra-

Minggu, 18 September 2011

Diposting oleh Vivin Uswatun Hasanah di 16.19 0 komentar
semangat untuk memperbaiki diri hendaknya bukan hanya ditujukan agar kita mendapatkan pasangan yang tinggi kualitas dirinya, tetapi juga yang lebih penting adalah bagaimana kita dapat menjemput seni kematian yang paling indah yang Allah sukai tentunya.

Rabu, 07 September 2011

kiat amalan berbuah syurga Allah

Diposting oleh Vivin Uswatun Hasanah di 09.04 0 komentar
pernahkah merasakan rindu??
rindu sujud dalam keheningan malam..
itu rindu yang indah, sangaaatttt indah bahkan

alhamdulillah ketika kita pernah merasakan sebuah kerinduan yang mendalam untuk berduaan dengan Allah. ya, berdua saja.. sejuknya, syahdunya.. indahnya mengadu, memelas, merengek memohon.
hah...tuts+jari, ujung pulpen, kertas, monitor, rasanya masih kurang untuk menggambarkan nikmatnya, amalan yang berbuah rindu dan cintanya..:)

tadi aku iseng baca-baca, di republika online, ust Aam Amiruddin menulis tentang amal berbuah cinta Allah.beliau memberikan 5 kiat yang dapat kita lakukan agar amalan yang kita lakukan berbuah cinta Allah.

  1. Pertama, lakukan ibadah dengan penuh cinta. Cinta manusia kepada Allah adalah puncak cinta manusia yang paling bening dan jernih. Cinta sebagai media untuk mengikat atau menghubungkan hamba dengan Allah. Adanya kerinduan ingin bertemu dengan Allah dan kerinduan kepadanya bukan hanya dengan berkomunikasi dalam bentuk shalat, doa, zikir, dan membaca Aquran tetapi diwujudkan juga dalam sikap istiqamah atau konsisiten dalam berpegang teguh pada ajaran Islam.Rasulullah SAW mengingatkan, "Seorang hamba tidak disebut beriman kecuali bila aku lebih dia cintai daripada anaknya, orang tuanya, dan manusia seluruhnya." (HR Bukhari).
  2. Kedua, lakukan amal saleh secara maksimal sesuai dengan kemampuan. Seorang pengusaha tidak mungkin sukses tanpa mengalami rintangan. Seorang pelajar tidak mungkin menjadi ilmuwan tanpa melalui tahap pendidikan dan ujian. Begitu pula dengan surga. Seorang hamba yang berniat ingin meraih kenikmatan surga, tentu saja harus melewati tahapan ujian dari Allah.
  3. Ketiga, mujahadah, yakni bersungguh-sungguh melakukan amal saleh sehingga setan tidak memiliki peluang untuk menggelincirkan manusia ke dalam kesesatan. Allah SWT akan memberikan petunjuk ke jalan yang diridai-Nya kepada orang yang ibadahnya disertai mujahadah. Sifat mujuahadah ini tampak jelas pada Rasulullah SAW yang selalu melakukan shalat malam hingga kedua tumitnya bengkak. Ketika itu, Aisyah RA bertanya, "Mengapa engkau lakukan hal ini (shalat malam), bukankah Allah SWT sudah mengampuni dosamu yang sudah lalu dan yang akan datang? Rasulullah SAW bersabda, "Bukankah sepantasnya aku menjadi seorang hamba yang bersyukur?" (HR Bukhari dan Muslim). 
  4. Keempat, sabar ketika beramal. Ibadah apa pun, shalat, puasa, zakat, haji, shalat malam, maupun ibadah lainnya, hendaknya dilaksanakan dengan sabar. 
  5. Kelima, berjamaah dalam melakukan amal saleh. Sebuah peribahasa menyebutkan, "Seekor harimau tidak akan pernah menerkam kambing yang sedang berkelompok." Peribahasa itu menunjukkan, musuh takut akan perlawanan yang dilakukan secara berkelompok. Begitu juga setan. Ia akan kesulitan menggelincirkan manusia dalam kesesatan jika ibadah selalu dikerjakan secara berjamaah. Apalagi, ibadahnya disertai dengan keikhlasan yang murni karena Allah SWT. "Tidaklah tiga orang penghuni desa atau penghuni pegunungan yang tidak mendirikan shalat berjamaah kecuali mereka telah dikuasai oleh setan. Karena itu, hendaknya kamu melakukan shalat dengan berjamaah karena harimau hanya mau menangkap kambing yang sedang sendirian." (HR Abu Daud dan Nasa'i). Semoga Allah SWT memberi kekuatan kepada kita untuk meraihnya. Amin.

duhai Allah,tiada pernah kami mengecap rasa ini kalau bukan dengan izin-Mu. Allah betapa Engkau memeluk kami, memberikan rintangan bagi kami untuk hal-hal yang membawa mudharat bagi kami meskipun kami meminta hal itu, tapi Engkau yang maha Mengetahui menjauhkannya dari kami hanya karena Engkau inginkan kami memperoleh yang terbaik disisi-Mu.


http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/hikmah/11/08/23/lqdijv-inilah-amal-berbuah-cinta-allah

wawa dan sepi

Diposting oleh Vivin Uswatun Hasanah di 08.43 0 komentar
bismillah..

bukankah Allah membeikan rasa sepi untuk mengajarkan kita tentang arti menghargai keberadaan orang lain??

ini cerita tentang wawa..
lebaran kali ini wawa memutuskan untuk ga pulang ke kampung halamannya..

habis ramadhan langsung syawal. sedihnya meninggalkan ramadhan dan deg deg an menyambut syawal yang selalu menghadiahkan banyak cerita.

idul fitri dan mudik sahabatan banget keknya. ini moment yang asik banget buat mudik, udah tradisi. semua orang disekitar wawa udah mudik semuanya. kota kediamannya sekarang jadi sepi banget kek kota mati. wawa ga suka banget sama sepi, sakit dan menyedihkan rasanya kalau dirasa-rasain. tapi ga usa dirasain lah ya... suatu detik wawa terlintas sesuatu dalam pikiran wawa. detik itu wawa lagi memuhasabahi dirinya selama ini. ia jadi teringat ketika kota nya ramai,

 "huaa....debu dimana-mana, banyak orang lalu lalang, berisik..pliss banget bisa aga tenang kah hei kalian orang-orang" -.-

atau

"ehmm...plis aku lagi butuh sendirian, jangan ganggu aku.."

hoshhh..itu so nakal... selama ini ternyata ia sudah agak ga menghargai keberadaan sekitarnya, kali ini Allah memberikan kesempatan baginya untuk sedikit menghargai keberadaan orang lain dan menghargai sepi. ada hal penting lain yang ia sadari, terkadang ia masih sering mengabaikan hak-hak saudaranya atas dirinya. ya Allah, ampuni hamba..

setelah kejadian itu wawa berjanji untuk lebih menghargai apapun yang ia alami dan memperhatikan hak-hak saudaranya atas dirinya.

ya, semua yang Allah kasi, pasti ada hadiah didalamnya. kotaknya boleh aja dari koran bekas, tapi isi kado dari Allah selalu spesial..

terima kasih ya Allah, untuk semuanya. Allah yang Maha Baik yang ga pernah meninggalkan kita..
bukankah Allah membeikan rasa sepi agar kita menghargai keberadaan setiap orang disekitar kita??


kejadian yang dialami wawa kadang ada miripnya sama apa yang terjadi pada kita. alhamdulillah wawa menemukan dimana titik yang harus ia perbaiki. semoga kita bisa belajar dari wawa. wawa, makasi banget yaa
Allah, terima kasih untuk semuanya. i love Allah, but Allah loves me more..^_^

Senin, 05 September 2011

sabar

Diposting oleh Vivin Uswatun Hasanah di 07.00 0 komentar
bismillah..
hei blog...uda lama banget ga mempedulikanmu, kau tumbuh besar dengan sendirinya..hosh...tadi baru baca artikel tentang sabar.. ehmm...subahanallah, sabar...kata sederhana namun sangat besar maknanya. sabar bukan sikap statis dan pasif, melainkan sikap yang dinamis..
sabar berarti kesetiaan pada cita-cita
sabar berarti keteguhan pada perjuangan
sabar adalah berpegang teguh pada prinsip, dan
sabar adalah sebuah kerja besar

Kesadaran adalah matahari
Kesabaran adalah bumi
Keberanian menjadi cakrawala
Dan perjuangan adalah pelaksanaan kata-kata
-W.S. Rendra-