Pages

Senin, 25 April 2011

i miss u papa


semoga Allah kumpulkan kita di syurga-NYA pa..

Jumat, 22 April 2011

Ada Hikmah di setiap baitnya ^_^

 bismillah... semakin kesini semakin berasa kalau masih banyak hal bermanfaat yang harus dipikirkan daripada kasus remeh temeh ga penting..Allah, tunjuki hamba jalan-Mu yang lurus dan benar..amiinnn...semoga bermanfaat(copast dari note FB seseorang. luar biasa keknya dia, soalnya isinya bagus. i like it)

Hidup Sehat Ala Rasulullah saw

JENIS MAKANAN

Rupanya tanpa kita sadari, dalam makanan yang kita makan sehari-hari, kita tak boleh sembarangan. Hal inilah penyebab terjadinya berbagai penyakit antara lain penyakit kencing manis, lumpuh, sakit jantung, keracunan makanan dan lain2 penyakit. Apabila anda telah mengetahui ilmu ini, tolonglah ajarkan kepada yg lainnya. Ini pun adalah diet Rasullulah SAW kita juga. Ustaz Abdullah Mahmood mengungkapkan, Rasullulah tak pernah sakit perut sepanjang hayatnya karena pandai menjaga makanannya sehari-hari. Insya Allah kalau anda ikut diet Rasullullah ini, anda takkan menderita sakit perut ataupun keracunan makanan.

2 Hal yang Membuat Kita Tidak Bersyukur Dengan Keadaan Kita Sekarang



Pertama :

Kita sering memfokuskan diri pada apa yang kita inginkan, bukan pada apa yang kita miliki.

Katakanlah anda telah memiliki sebuah rumah, kendaraan, pekerjaan tetap, dan pasangan yang terbaik. Tapi anda masih merasa kurang. Pikiran anda dipenuhi target dan keinginan.

Anda begitu terobsesi oleh rumah yang besar dan indah, mobil mewah, serta pekerjaan yg mendatangkan lebih banyak uang.

Kita ingin ini dan itu. Bila tak mendapatkannya kita terus memikirkannya. Tapi anehnya, walaupun sudah mendapatkannya, kita hanya menikmati kesenangan.

Kita tetap tak puas, kita ingin yang lebih lagi. Jadi, betapa pun banyak yang kita miliki, kita tak pernah menjadi "KAYA" dalam arti yang sesungguhnya.


Mari kita luruskan pengertian kita mengenai orang ''kaya''.

Orang yang ''kaya'' bukanlah orang yang memiliki banyak hal, tetapi orang yang dapat menikmati apapun yang mereka miliki.

Tentunya boleh-boleh saja kita memiliki keinginan, tapi kita perlu menyadari bahwa inilah akar perasaan tak tenteram.

Kita dapat mengubah perasaan ini dengan berfokus pada apa yg sudah kita miliki. Cobalah lihat keadaan di sekeliling Anda, pikirkan yang Anda miliki, dan syukurilah. Anda akan merasakan nikmatnya hidup.

Pusatkanlah perhatian Anda pada sifat-sifat baik atasan, pasangan, dan orang-orang di sekitar Anda. Mereka akan menjadi lebih menyenangkan.

Seorang pengarang pernah mengatakan, ''Menikahlah dengan orang yang Anda cintai, setelah itu cintailah orang yang Anda nikahi.'' Ini perwujudan rasa syukur.


Hal kedua yang sering membuat kita tak bersyukur adalah : 

Kecenderungan membanding-bandingkan diri kita dengan orang lain. Kita merasa orang lain lebih beruntung.

Kemanapun kita pergi, selalu ada orang yang lebih pandai, lebih tampan, lebih cantik, lebih percaya diri, dan lebih kaya dari kita.


Hidup akan lebih bahagia kalau kita dapat menikmati apa yang kita miliki. Karena itu bersyukur merupakan kualitas hati yang tertinggi.

Ada sebuah kisah mengenai seorang ibu yang sedang terapung di laut karena kapalnya karam, namun tetap berbahagia.

Ketika ditanya kenapa demikian, ia menjawab,

''Saya mempunyai dua anak laki-laki. Yang pertama sudah meninggal, yang kedua hidup di tanah seberang."

"Kalau berhasil selamat, saya sangat bahagia karena dapat berjumpa dengan anak kedua saya. Tetapi kalaupun mati tenggelam, saya juga akan berbahagia karena saya akan berjumpa dengan anak pertama saya di surga.''



Bersyukurlah!

Bersyukurlah apabila kamu tidak tahu sesuatu ...
Karena itu memberimu kesempatan untuk belajar ...

Bersyukurlah untuk masa-masa sulit ...
Di masa itulah kamu tumbuh ...

Bersyukurlah untuk keterbatasanmu ...
Karena itu memberimu kesempatan untuk berkembang ...

Bersyukurlah untuk setiap tantangan baru ...
Karena itu akan membangun kekuatan dan karaktermu ...

Bersyukurlah untuk kesalahan yang kamu buat ...
Itu akan mengajarkan pelajaran yang berharga ...

Bersyukurlah bila kamu lelah dan letih ...
Karena itu kamu telah membuat suatu perbedaan ...

Mungkin mudah untuk kita bersyukur akan hal-hal yang baik ...
Hidup yang berkelimpahan datang pada mereka yang juga bersyukur akan masa surut ...

Rasa syukur dapat mengubah hal yang negatif menjadi positif  ...
Temukan cara bersyukur akan masalah-masalahmu dan semua itu akan menjadi berkah bagimu ...

Sumber :
ilhamseptian.blogspot.com

Syekh Ahmad Yasin

Syekh Yasin, nama lengkapnya Syekh Ahmad Ismail Yasin lahir tahun 1938 di desa Al-Jura, sebelah selatan kota Gaza, syahid pada saat sedang puasa sunah Senin- Kamis, hari Senin, 1 Shafar 1425 H/ 22 Maret 2004 M karena dihantam rudal penjajah Zonis Israel setelah melaksanakan sholat subuh berjama’ah di masjid Al-Mujama’ Al-Islami, Gaza
Syekh Ahmad Yasin merupakan tokoh spiritual gerakan Hamas, Qiyadah/ pemimpin bagi pejuang dan rakyat Palestina melawan penjajah Zionis Israel.
Walaupun usianya uzur, kondisi tubuhnya lumpuh dari leher hingga ujung kaki, setiap hari harus menggunakan kursi roda, tidak menghalangi beliau untuk berdakwah, memimpin dan membina umat, rakyat Palestina khususnya di Gaza.
Beliau memiliki ‘izzah/ kemuliaan sehingga disegani dan dicintai kawan, ditakuti lawan dalam hal ini penjajah Zionis Israel.
Sebagai tokoh spiritual dan qiyadah dalam perjuangan, Syekh Ahmad Yasin banyak memberikan keteladanan bagi pengikutnya dan rakyat Palestina, juga bagi umat Islam yang rindu syahid di jalan Allah.
Dalam suatu khutbahnya, Syekh Ahmad Yasin pernah berkata: Umat ini tidak akan pernah memiliki kemuliaan dan meraih kemenangan kecuali dengan Islam. Tanpa Islam tidak pernah ada kemenangan. Kita selamanya akan selalu berada dalam kemunduran sampai ada sekelompok orang dari umat ini yang siap menerima panji kepemmpinan yang berpegang teguh kepada Islam, baik sebagai aturan, prilaku, pergerakan, pengetahuan, maupun jihad. Inilah satu-satunya jalan. Pilih Allah atau binasa!
Dan Allah tidak menjadikan pemberian bala-bantuan itu melainkan sebagai kabar gembira bagi (kemenangan) mu, dan agar tenteram hatimu karenanya. Dan kemenanganmu itu hanyalah dari Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.(QS: Al-Imran/3: 126).
Suatu ketika ada seorang penganut Kristen di kota Ramallah, Tepi Barat, Bassam Hana Rabbah namanya. Dia datang menemui Syekh Ahmad Yasin untuk mengadukan permasalahannya karena ada seseorang di Gaza melakukan penipuan terhadap dirinya. Syekh Ahmad Yasin yang juga pimpinan Dewan Islah (perdamaian) dengan bijaksana mampu mendamaikan antara Bassam Hana Rabbah seorang Kristen dengan seseorang yang telah melakukan penipuan.
Syekh meresponnya dengan serius, bahkan mampu bersikap adil terhadapku. Hak-hak saya pun bsa kembali saya nikmati. Sebagai tanda terima kasih, sebagian hartaku diberikan kepada Dewan Islah, tutur Hana Rabbah.
Sebagai seorang Qiyadah/pemimpin, Syekh Ahmad Yasin tidak cinta dunia, tidak gila harta, bahkan kehidupannya sangat sederhana.
Mariyam Ahmad Yasin menceritakan tentang sikap hidup ayahnya:
Rumah ayah terdiri dari 3 kamar dengan jendela yang sudah rapuh. Rumah ini sangat sederhana sekali. Ini fakta bahwa ayahku tak cinta dunia, namun cinta akhirat. Banyak yang menawari beliau untuk memiliki rumah seperti pejabat tinggi negara, namun ditolaknya. Bahkan pernah suatu ketika, Pemerintah Otoritas Palestina memberi sebuah rumah besar di suatu kampung mewah di Gaza, . Namun Tawaran itupun di tolak, ia tidak peduli dengan berbagai ragam bentuk kesenangan duniawi.
Rumah ini sangat sempit. Tidak ada lantai, dapurpun ala kadarnya. Jika musim dingin, kami kedinginan. Namun jika musim panas tiba, kami pun kepanasan. Ayah sama sekali tidak memikirkan untuk merenovasi rumahnya. Ia justru sibuk mempersiapkan rumah di akhiratnya. Adapun kondisi psikis, Alhamdulillah, kami cukup sabar, karena kami percaya. Insya Allah, kami akan melihatnya lagi di surgaNYa nanti. Untuk itulah kami juga sangat berharap bisa mati syahid seperti beliau.
Jika Syekh Ahmad Yasin ingin kaya, harta menumpuk, rumah mewah bertingkat, mobil mengkilat lebih dari empat, makanannya serba lezat, semuanya bisa saja beliau dapatkan, bukankah beliau mempunyai pengikut yang taat, kedukukan yang memikat, akan tetapi semuanya itu tidak beliau lakukan untuk memperkaya diri di tengah pengikut dan rakyatnya yang sedang sengsara dan menderita, akibat penjajah, sekali lagi tidak!
Syekh Ahmad Yasin memiliki iman dan perasaan yang tinggi, beliau sangat cinta dan peduli kepada umat yang pada hakekatnya adalah umat Nabi Muhammad saw.
Dan barang siapa yang menaati Allah dan Rasul (Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu: Nabi-nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid dan orang-orang shaleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya. (QS:An Nisaa/4: 69).
Apakah kita semua telah meneladani beliau yang hidup sebagaimana kehidupan Rasul SAW dan para shahabatnya? Yang lebih mencintai akherat ketimbang kehidupan dunia yang murah dan menipu? Yang lebih menyukai debu-debu jihad daripada mobil-mobil mewah mengkilat? Di manakah kita sekarang? (*)
by H. Ferry Nur, S.Si, ( Sekjen Kispa )

Allah.. aku cinta pada-Mu

bismillah. . .


kemarin adalah hari yang menyenangkan. sama seperti hari-hari sebelumnya dan hari-hari selanjutnya, insya Allah. kenapa?? karena setiap hari Allah memberiku banyak hal baru, hal yang sama dengan nuansa baru, hal yang sama dengan rasa baru, pokoknya sesuatu yang dinamis. i love it.


Senin, 04 April 2011

untuk (calon) suamiku..^_^



Bismillah....



Wahai seseorang yang telah tertulis dalam lauhul mahfudz-ku, imamku dan ayah dari anak-anakku, engkau yang membersamai perjalananku nanti...
Apakah yang sedang kau lakukan di sana?

Aku percaya kau sedang memperbaiki dirimu, memantaskan dirimu tuk menjadi imam bagi tulang rusukmu dan buah hatimu kelak...
Aku percaya kau sedang menempa dirimu dalam beribu cobaan dengan menelantarkan dirimu sendiri pada medan dakwah dan problematika ummat... mencampakkan jauh egomu, membaktikan dirimu tuk ummat...
Aku percaya kau sedang mengkaji, kau sedang belajar, belajar ilmu dunia terutama ilmu akhirat, yang akan kau gunakan dalam mendidikku dan buah hati kita nanti...
Aku percaya Quran selalu ada dalam hatimu, selalu terucap dari bibirmu dan dzikir slalu melantun menemani langkah jihadmu...

Aku percaya kau sedang menundukkan pandanganmu, menjaga hatimu dan mencampakkan hawa nafsumu...
Aku percaya kau sudah merancang hidupmu, hidup kita, keluarga kita, nantinya juga untuk dakwah, untuk ummat, dan hanya karnaNya...
Aku percaya, kau sedang memantaskan diri dan terus memperbaiki diri di sana, di belahan bumi manapun kau berada...
Aku pun begitu sayang...

Aku sedang belajar... belajar menempa diri, menjauhkan egoku demi ummat, membaktikan diriku untuk orang lain, agar baktiku padamu pun sempurna...
Aku sedang belajar, meniti dakwahku, meniti cita-cita duniaku, meniti cita-cita akhiratku, agar kelak keluarga Islami dan kluarga Qur’ani yang aq inginkan nanti dapat kubangun bersamamu... karna kau tahu? meskipun kau imamku, ibu adalah madrasah pertama bagi mujahidah kecilnya nanti...
Aku sedang belajar menjaga diri, menjaga pandangan dan hatiku, agar ketika kau memiliki hati ini, hati ini masih utuh sempurna hanya untukmu...


Aku sedang menempa diri, untuk menjadi seorang Khadijah untukmu, yang menjadi tempatmu membagi resah... seseorang yang kau datang padanya, saat kau tak tahu lagi akan datang pada siapa... seseorang yang menguatkanmu dan menggenggam slalu tanganmu dalam perjalanan jihadmu...

Akupun ingin menjadi ‘Aisyahmu, seorang yang membuatmu tersenyum dan kembali ceria saat penatmu mulai datang, seorang yang menyerap ilmu darimu dengan sempurna dan membenarkan apa-apa yang salah dalam lakumu, seseorang yang mencintaimu dengan cemburunya, namun kau rasakan sakitnya, saat ia tersakiti, hingga kau katakan pada yang lain “janganlah kau sakiti aku dengan cara menyakti ‘Aisyah”...

Aku ingin menjadi Fatimah, yang tak kau bagi cintamu pada yang lain.. bukan karna aku tak percaya kau tidak dapat berlaku adil, tapi karna aku ingin mencintaimu dengan sempurna, tanpa diganggu oleh cemburuku, itu saja...
Tak kalah lagi, aku ingin menjadi seperti ibunda hajar, yang tak gentar saat kau tinggalkan di padang pasir tandus dengan seorang bayi mungil dipelukan.. tak takut akan kehilanganmu, karna keyakinanku pada Rabbku lebih besar daripada yakinku padamu... cintaku padamu, tak akan mengalahkan cintaku pada Rabbku...
Usahaku ini tidak mudah sayang, begitupun usahamu...kuyakin itu...

Maka tetaplah dalam jihadmu...tetaplah dalam usahamu...tetaplah dalam ikhtiarmu... aku yakin kau kuat di sana, dan doakanlah agar akupun kuat di sini dalam jihad dan ikhtiarku...bawalah aku dalam tiap doa dan sujudmu, kumohon... karna doa yang dapat menolongku...
Hingga saatnya, kita bertemu dalam ikatan suci menyempurnakan separuh dien... dan kita akan melanjutkan jihad kita bersama...

Dan nanti...terimalah aku apa adanya jika aku belum bsa mejadi khadijahmu, ‘aisyahmu atau bahkan menjadi seperti ibunda hajar... tapi bimbinglah aku menjadi seperti mereka... dan kita bimbing bersama mujahid muda kita nanti tuk melanjutkan estafet perjuangan dakwah ini...
Teruntukmu yang ada di sana, kuatlah...dan bersabarlah...
Bawalah aku dalam doa dan sujudmu, agar cinta kita nanti, hanya karnaNya...aamiin...

Oleh Aisyah

Sabtu, 02 April 2011

Tersenyumlah [^___^]


kebahagiaan dapat membuat seseorang tersenyum, tapi tersenyum juga dapat membuat seseorang bahagia...

Tersenyumlah dan dunia gembira. Betulkah? Kita memang tidak bisa selamanya memaksakan diri tersenyum, tapi fakta berikut mengenai senyum akan menjelaskan kenapa ia bisa membuat dunia Anda lebih indah.

Senyum Membuat Anda Lebih Baik

Saat merasa sedih atau jatuh, coba tersenyum. Senyum selebar yang Anda bisa. Mungkin terdengar konyol namun ada penjelasan logisnya. Sebuah teori disebut Facial Feedback, hipotesisnya adalah “memaksakan sebuah ekspresi wajah sudah cukup untuk mengarahkan kondisi emosional seseorang,” jadi sekalipun itu sebuah senyum paksa, cukup ampuh untuk meningkatkan mood.

Senyum Itu Menular

Pernah perhatikan saat Anda senyum pada seseorang, mereka akan tersenyum balik? Berlaku pula sebaliknya. Tersenyum adalah perilaku yang proaktif dan reaksi sosial. Sehingga dunia ikut tersenyum kala Anda senyum.

Senyum Membuat Anda Menakjubkan

Sebuah studi pose wajah menanyakan responden tentang foto orang tersenyum dan foto orang yang diam. Hasilnya foto tersenyum menerima kesan yang positif. Orang yang murah senyum lebih mudah didekati daripada yang pemurung.

Pilihan Untuk Penuaan

Saat tua, Anda memilih kerutan pada dahi karena banyak mengerutkan kening, atau kerutan pada area pipi karena bekas tersenyum? Anda bisa menjawabnya.

Respon Otot

Cobalah untuk tersenyum, lalu mengerutkan dahi. Lalu cobalah tersenyum dan mengerutkan dahi berbarengan. Hal terakhir tidak bisa dilakukan, artinya tersenyum meminimalisir kemampuan fisik untuk mengerutkan dahi.

Berpengaruh Pada Keseluruhan Penampilan

Semakin banyak Anda senyum, semakin positif perasaan Anda dan bagaimana memandang segala situasi. Jadi kebahagiaan mampir bukan karena kebahagiaan itu ada, tapi karena Anda menciptakan kebahagiaan itu.

---
so.... mari kita tersenyummmm...  ^__^

Keterkaitan Masalah dengan Emosi


Senin, 25 April 2011

i miss u papa

Diposting oleh Vivin Uswatun Hasanah di 08.07 0 komentar

semoga Allah kumpulkan kita di syurga-NYA pa..

Jumat, 22 April 2011

Ada Hikmah di setiap baitnya ^_^

Diposting oleh Vivin Uswatun Hasanah di 18.46 0 komentar

 bismillah... semakin kesini semakin berasa kalau masih banyak hal bermanfaat yang harus dipikirkan daripada kasus remeh temeh ga penting..Allah, tunjuki hamba jalan-Mu yang lurus dan benar..amiinnn...semoga bermanfaat(copast dari note FB seseorang. luar biasa keknya dia, soalnya isinya bagus. i like it)

Hidup Sehat Ala Rasulullah saw

Diposting oleh Vivin Uswatun Hasanah di 13.52 0 komentar
JENIS MAKANAN

Rupanya tanpa kita sadari, dalam makanan yang kita makan sehari-hari, kita tak boleh sembarangan. Hal inilah penyebab terjadinya berbagai penyakit antara lain penyakit kencing manis, lumpuh, sakit jantung, keracunan makanan dan lain2 penyakit. Apabila anda telah mengetahui ilmu ini, tolonglah ajarkan kepada yg lainnya. Ini pun adalah diet Rasullulah SAW kita juga. Ustaz Abdullah Mahmood mengungkapkan, Rasullulah tak pernah sakit perut sepanjang hayatnya karena pandai menjaga makanannya sehari-hari. Insya Allah kalau anda ikut diet Rasullullah ini, anda takkan menderita sakit perut ataupun keracunan makanan.

2 Hal yang Membuat Kita Tidak Bersyukur Dengan Keadaan Kita Sekarang

Diposting oleh Vivin Uswatun Hasanah di 13.45 0 komentar


Pertama :

Kita sering memfokuskan diri pada apa yang kita inginkan, bukan pada apa yang kita miliki.

Katakanlah anda telah memiliki sebuah rumah, kendaraan, pekerjaan tetap, dan pasangan yang terbaik. Tapi anda masih merasa kurang. Pikiran anda dipenuhi target dan keinginan.

Anda begitu terobsesi oleh rumah yang besar dan indah, mobil mewah, serta pekerjaan yg mendatangkan lebih banyak uang.

Kita ingin ini dan itu. Bila tak mendapatkannya kita terus memikirkannya. Tapi anehnya, walaupun sudah mendapatkannya, kita hanya menikmati kesenangan.

Kita tetap tak puas, kita ingin yang lebih lagi. Jadi, betapa pun banyak yang kita miliki, kita tak pernah menjadi "KAYA" dalam arti yang sesungguhnya.


Mari kita luruskan pengertian kita mengenai orang ''kaya''.

Orang yang ''kaya'' bukanlah orang yang memiliki banyak hal, tetapi orang yang dapat menikmati apapun yang mereka miliki.

Tentunya boleh-boleh saja kita memiliki keinginan, tapi kita perlu menyadari bahwa inilah akar perasaan tak tenteram.

Kita dapat mengubah perasaan ini dengan berfokus pada apa yg sudah kita miliki. Cobalah lihat keadaan di sekeliling Anda, pikirkan yang Anda miliki, dan syukurilah. Anda akan merasakan nikmatnya hidup.

Pusatkanlah perhatian Anda pada sifat-sifat baik atasan, pasangan, dan orang-orang di sekitar Anda. Mereka akan menjadi lebih menyenangkan.

Seorang pengarang pernah mengatakan, ''Menikahlah dengan orang yang Anda cintai, setelah itu cintailah orang yang Anda nikahi.'' Ini perwujudan rasa syukur.


Hal kedua yang sering membuat kita tak bersyukur adalah : 

Kecenderungan membanding-bandingkan diri kita dengan orang lain. Kita merasa orang lain lebih beruntung.

Kemanapun kita pergi, selalu ada orang yang lebih pandai, lebih tampan, lebih cantik, lebih percaya diri, dan lebih kaya dari kita.


Hidup akan lebih bahagia kalau kita dapat menikmati apa yang kita miliki. Karena itu bersyukur merupakan kualitas hati yang tertinggi.

Ada sebuah kisah mengenai seorang ibu yang sedang terapung di laut karena kapalnya karam, namun tetap berbahagia.

Ketika ditanya kenapa demikian, ia menjawab,

''Saya mempunyai dua anak laki-laki. Yang pertama sudah meninggal, yang kedua hidup di tanah seberang."

"Kalau berhasil selamat, saya sangat bahagia karena dapat berjumpa dengan anak kedua saya. Tetapi kalaupun mati tenggelam, saya juga akan berbahagia karena saya akan berjumpa dengan anak pertama saya di surga.''



Bersyukurlah!

Bersyukurlah apabila kamu tidak tahu sesuatu ...
Karena itu memberimu kesempatan untuk belajar ...

Bersyukurlah untuk masa-masa sulit ...
Di masa itulah kamu tumbuh ...

Bersyukurlah untuk keterbatasanmu ...
Karena itu memberimu kesempatan untuk berkembang ...

Bersyukurlah untuk setiap tantangan baru ...
Karena itu akan membangun kekuatan dan karaktermu ...

Bersyukurlah untuk kesalahan yang kamu buat ...
Itu akan mengajarkan pelajaran yang berharga ...

Bersyukurlah bila kamu lelah dan letih ...
Karena itu kamu telah membuat suatu perbedaan ...

Mungkin mudah untuk kita bersyukur akan hal-hal yang baik ...
Hidup yang berkelimpahan datang pada mereka yang juga bersyukur akan masa surut ...

Rasa syukur dapat mengubah hal yang negatif menjadi positif  ...
Temukan cara bersyukur akan masalah-masalahmu dan semua itu akan menjadi berkah bagimu ...

Sumber :
ilhamseptian.blogspot.com

Syekh Ahmad Yasin

Diposting oleh Vivin Uswatun Hasanah di 13.36 0 komentar
Syekh Yasin, nama lengkapnya Syekh Ahmad Ismail Yasin lahir tahun 1938 di desa Al-Jura, sebelah selatan kota Gaza, syahid pada saat sedang puasa sunah Senin- Kamis, hari Senin, 1 Shafar 1425 H/ 22 Maret 2004 M karena dihantam rudal penjajah Zonis Israel setelah melaksanakan sholat subuh berjama’ah di masjid Al-Mujama’ Al-Islami, Gaza
Syekh Ahmad Yasin merupakan tokoh spiritual gerakan Hamas, Qiyadah/ pemimpin bagi pejuang dan rakyat Palestina melawan penjajah Zionis Israel.
Walaupun usianya uzur, kondisi tubuhnya lumpuh dari leher hingga ujung kaki, setiap hari harus menggunakan kursi roda, tidak menghalangi beliau untuk berdakwah, memimpin dan membina umat, rakyat Palestina khususnya di Gaza.
Beliau memiliki ‘izzah/ kemuliaan sehingga disegani dan dicintai kawan, ditakuti lawan dalam hal ini penjajah Zionis Israel.
Sebagai tokoh spiritual dan qiyadah dalam perjuangan, Syekh Ahmad Yasin banyak memberikan keteladanan bagi pengikutnya dan rakyat Palestina, juga bagi umat Islam yang rindu syahid di jalan Allah.
Dalam suatu khutbahnya, Syekh Ahmad Yasin pernah berkata: Umat ini tidak akan pernah memiliki kemuliaan dan meraih kemenangan kecuali dengan Islam. Tanpa Islam tidak pernah ada kemenangan. Kita selamanya akan selalu berada dalam kemunduran sampai ada sekelompok orang dari umat ini yang siap menerima panji kepemmpinan yang berpegang teguh kepada Islam, baik sebagai aturan, prilaku, pergerakan, pengetahuan, maupun jihad. Inilah satu-satunya jalan. Pilih Allah atau binasa!
Dan Allah tidak menjadikan pemberian bala-bantuan itu melainkan sebagai kabar gembira bagi (kemenangan) mu, dan agar tenteram hatimu karenanya. Dan kemenanganmu itu hanyalah dari Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.(QS: Al-Imran/3: 126).
Suatu ketika ada seorang penganut Kristen di kota Ramallah, Tepi Barat, Bassam Hana Rabbah namanya. Dia datang menemui Syekh Ahmad Yasin untuk mengadukan permasalahannya karena ada seseorang di Gaza melakukan penipuan terhadap dirinya. Syekh Ahmad Yasin yang juga pimpinan Dewan Islah (perdamaian) dengan bijaksana mampu mendamaikan antara Bassam Hana Rabbah seorang Kristen dengan seseorang yang telah melakukan penipuan.
Syekh meresponnya dengan serius, bahkan mampu bersikap adil terhadapku. Hak-hak saya pun bsa kembali saya nikmati. Sebagai tanda terima kasih, sebagian hartaku diberikan kepada Dewan Islah, tutur Hana Rabbah.
Sebagai seorang Qiyadah/pemimpin, Syekh Ahmad Yasin tidak cinta dunia, tidak gila harta, bahkan kehidupannya sangat sederhana.
Mariyam Ahmad Yasin menceritakan tentang sikap hidup ayahnya:
Rumah ayah terdiri dari 3 kamar dengan jendela yang sudah rapuh. Rumah ini sangat sederhana sekali. Ini fakta bahwa ayahku tak cinta dunia, namun cinta akhirat. Banyak yang menawari beliau untuk memiliki rumah seperti pejabat tinggi negara, namun ditolaknya. Bahkan pernah suatu ketika, Pemerintah Otoritas Palestina memberi sebuah rumah besar di suatu kampung mewah di Gaza, . Namun Tawaran itupun di tolak, ia tidak peduli dengan berbagai ragam bentuk kesenangan duniawi.
Rumah ini sangat sempit. Tidak ada lantai, dapurpun ala kadarnya. Jika musim dingin, kami kedinginan. Namun jika musim panas tiba, kami pun kepanasan. Ayah sama sekali tidak memikirkan untuk merenovasi rumahnya. Ia justru sibuk mempersiapkan rumah di akhiratnya. Adapun kondisi psikis, Alhamdulillah, kami cukup sabar, karena kami percaya. Insya Allah, kami akan melihatnya lagi di surgaNYa nanti. Untuk itulah kami juga sangat berharap bisa mati syahid seperti beliau.
Jika Syekh Ahmad Yasin ingin kaya, harta menumpuk, rumah mewah bertingkat, mobil mengkilat lebih dari empat, makanannya serba lezat, semuanya bisa saja beliau dapatkan, bukankah beliau mempunyai pengikut yang taat, kedukukan yang memikat, akan tetapi semuanya itu tidak beliau lakukan untuk memperkaya diri di tengah pengikut dan rakyatnya yang sedang sengsara dan menderita, akibat penjajah, sekali lagi tidak!
Syekh Ahmad Yasin memiliki iman dan perasaan yang tinggi, beliau sangat cinta dan peduli kepada umat yang pada hakekatnya adalah umat Nabi Muhammad saw.
Dan barang siapa yang menaati Allah dan Rasul (Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu: Nabi-nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid dan orang-orang shaleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya. (QS:An Nisaa/4: 69).
Apakah kita semua telah meneladani beliau yang hidup sebagaimana kehidupan Rasul SAW dan para shahabatnya? Yang lebih mencintai akherat ketimbang kehidupan dunia yang murah dan menipu? Yang lebih menyukai debu-debu jihad daripada mobil-mobil mewah mengkilat? Di manakah kita sekarang? (*)
by H. Ferry Nur, S.Si, ( Sekjen Kispa )

Allah.. aku cinta pada-Mu

Diposting oleh Vivin Uswatun Hasanah di 13.32 0 komentar
bismillah. . .


kemarin adalah hari yang menyenangkan. sama seperti hari-hari sebelumnya dan hari-hari selanjutnya, insya Allah. kenapa?? karena setiap hari Allah memberiku banyak hal baru, hal yang sama dengan nuansa baru, hal yang sama dengan rasa baru, pokoknya sesuatu yang dinamis. i love it.


Senin, 04 April 2011

untuk (calon) suamiku..^_^

Diposting oleh Vivin Uswatun Hasanah di 09.33 1 komentar



Bismillah....



Wahai seseorang yang telah tertulis dalam lauhul mahfudz-ku, imamku dan ayah dari anak-anakku, engkau yang membersamai perjalananku nanti...
Apakah yang sedang kau lakukan di sana?

Aku percaya kau sedang memperbaiki dirimu, memantaskan dirimu tuk menjadi imam bagi tulang rusukmu dan buah hatimu kelak...
Aku percaya kau sedang menempa dirimu dalam beribu cobaan dengan menelantarkan dirimu sendiri pada medan dakwah dan problematika ummat... mencampakkan jauh egomu, membaktikan dirimu tuk ummat...
Aku percaya kau sedang mengkaji, kau sedang belajar, belajar ilmu dunia terutama ilmu akhirat, yang akan kau gunakan dalam mendidikku dan buah hati kita nanti...
Aku percaya Quran selalu ada dalam hatimu, selalu terucap dari bibirmu dan dzikir slalu melantun menemani langkah jihadmu...

Aku percaya kau sedang menundukkan pandanganmu, menjaga hatimu dan mencampakkan hawa nafsumu...
Aku percaya kau sudah merancang hidupmu, hidup kita, keluarga kita, nantinya juga untuk dakwah, untuk ummat, dan hanya karnaNya...
Aku percaya, kau sedang memantaskan diri dan terus memperbaiki diri di sana, di belahan bumi manapun kau berada...
Aku pun begitu sayang...

Aku sedang belajar... belajar menempa diri, menjauhkan egoku demi ummat, membaktikan diriku untuk orang lain, agar baktiku padamu pun sempurna...
Aku sedang belajar, meniti dakwahku, meniti cita-cita duniaku, meniti cita-cita akhiratku, agar kelak keluarga Islami dan kluarga Qur’ani yang aq inginkan nanti dapat kubangun bersamamu... karna kau tahu? meskipun kau imamku, ibu adalah madrasah pertama bagi mujahidah kecilnya nanti...
Aku sedang belajar menjaga diri, menjaga pandangan dan hatiku, agar ketika kau memiliki hati ini, hati ini masih utuh sempurna hanya untukmu...


Aku sedang menempa diri, untuk menjadi seorang Khadijah untukmu, yang menjadi tempatmu membagi resah... seseorang yang kau datang padanya, saat kau tak tahu lagi akan datang pada siapa... seseorang yang menguatkanmu dan menggenggam slalu tanganmu dalam perjalanan jihadmu...

Akupun ingin menjadi ‘Aisyahmu, seorang yang membuatmu tersenyum dan kembali ceria saat penatmu mulai datang, seorang yang menyerap ilmu darimu dengan sempurna dan membenarkan apa-apa yang salah dalam lakumu, seseorang yang mencintaimu dengan cemburunya, namun kau rasakan sakitnya, saat ia tersakiti, hingga kau katakan pada yang lain “janganlah kau sakiti aku dengan cara menyakti ‘Aisyah”...

Aku ingin menjadi Fatimah, yang tak kau bagi cintamu pada yang lain.. bukan karna aku tak percaya kau tidak dapat berlaku adil, tapi karna aku ingin mencintaimu dengan sempurna, tanpa diganggu oleh cemburuku, itu saja...
Tak kalah lagi, aku ingin menjadi seperti ibunda hajar, yang tak gentar saat kau tinggalkan di padang pasir tandus dengan seorang bayi mungil dipelukan.. tak takut akan kehilanganmu, karna keyakinanku pada Rabbku lebih besar daripada yakinku padamu... cintaku padamu, tak akan mengalahkan cintaku pada Rabbku...
Usahaku ini tidak mudah sayang, begitupun usahamu...kuyakin itu...

Maka tetaplah dalam jihadmu...tetaplah dalam usahamu...tetaplah dalam ikhtiarmu... aku yakin kau kuat di sana, dan doakanlah agar akupun kuat di sini dalam jihad dan ikhtiarku...bawalah aku dalam tiap doa dan sujudmu, kumohon... karna doa yang dapat menolongku...
Hingga saatnya, kita bertemu dalam ikatan suci menyempurnakan separuh dien... dan kita akan melanjutkan jihad kita bersama...

Dan nanti...terimalah aku apa adanya jika aku belum bsa mejadi khadijahmu, ‘aisyahmu atau bahkan menjadi seperti ibunda hajar... tapi bimbinglah aku menjadi seperti mereka... dan kita bimbing bersama mujahid muda kita nanti tuk melanjutkan estafet perjuangan dakwah ini...
Teruntukmu yang ada di sana, kuatlah...dan bersabarlah...
Bawalah aku dalam doa dan sujudmu, agar cinta kita nanti, hanya karnaNya...aamiin...

Oleh Aisyah

Sabtu, 02 April 2011

Tersenyumlah [^___^]

Diposting oleh Vivin Uswatun Hasanah di 11.01 0 komentar


kebahagiaan dapat membuat seseorang tersenyum, tapi tersenyum juga dapat membuat seseorang bahagia...

Tersenyumlah dan dunia gembira. Betulkah? Kita memang tidak bisa selamanya memaksakan diri tersenyum, tapi fakta berikut mengenai senyum akan menjelaskan kenapa ia bisa membuat dunia Anda lebih indah.

Senyum Membuat Anda Lebih Baik

Saat merasa sedih atau jatuh, coba tersenyum. Senyum selebar yang Anda bisa. Mungkin terdengar konyol namun ada penjelasan logisnya. Sebuah teori disebut Facial Feedback, hipotesisnya adalah “memaksakan sebuah ekspresi wajah sudah cukup untuk mengarahkan kondisi emosional seseorang,” jadi sekalipun itu sebuah senyum paksa, cukup ampuh untuk meningkatkan mood.

Senyum Itu Menular

Pernah perhatikan saat Anda senyum pada seseorang, mereka akan tersenyum balik? Berlaku pula sebaliknya. Tersenyum adalah perilaku yang proaktif dan reaksi sosial. Sehingga dunia ikut tersenyum kala Anda senyum.

Senyum Membuat Anda Menakjubkan

Sebuah studi pose wajah menanyakan responden tentang foto orang tersenyum dan foto orang yang diam. Hasilnya foto tersenyum menerima kesan yang positif. Orang yang murah senyum lebih mudah didekati daripada yang pemurung.

Pilihan Untuk Penuaan

Saat tua, Anda memilih kerutan pada dahi karena banyak mengerutkan kening, atau kerutan pada area pipi karena bekas tersenyum? Anda bisa menjawabnya.

Respon Otot

Cobalah untuk tersenyum, lalu mengerutkan dahi. Lalu cobalah tersenyum dan mengerutkan dahi berbarengan. Hal terakhir tidak bisa dilakukan, artinya tersenyum meminimalisir kemampuan fisik untuk mengerutkan dahi.

Berpengaruh Pada Keseluruhan Penampilan

Semakin banyak Anda senyum, semakin positif perasaan Anda dan bagaimana memandang segala situasi. Jadi kebahagiaan mampir bukan karena kebahagiaan itu ada, tapi karena Anda menciptakan kebahagiaan itu.

---
so.... mari kita tersenyummmm...  ^__^

Keterkaitan Masalah dengan Emosi

Diposting oleh Vivin Uswatun Hasanah di 06.23 0 komentar